Pemandangan tak biasa terlihat di Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Bukan mahasiswa, kali ini giliran rombongan dari Badan Karantina Indonesia Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur yang menuju ke ruang sidang gedung Siti Moendjijah, Jumat (14/11/25).
Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan
Kedatangan rombongan BKHIT Jatim ini bukan tanpa alasan. Mereka datang khusus untuk studi banding dan mengintip rahasia dapur Biro Humas dan Protokol (BHP) UNISA Yogyakarta, yang dianggap sukses dalam mengelola konten pemberitaan dan media sosial.
Kepala BHP UNISA Yogyakarta, Sinta Maharani, S.Sos., M.I.Kom, menyambut hangat kunjungan ini. Menurutnya, ini adalah momen yang pas untuk saling bertukar informasi dan praktik terbaik di dunia kehumasan yang serba dinamis.
“Sejatinya humas itu membangun kepercayaan di era saat ini yang serba cepat. Digitalisasi sangat luar biasa, karena media sosial menjadi salah satu jendela untuk mengetahui siapa kita,” tutur Sinta saat membuka diskusi.
Yang menarik, Koordinator Humas BKHIT Jawa Timur, Ike Yustia Aprini, blak-blakan mengakui alasan mereka memilih UNISA Yogyakarta. Ternyata, ini semua gara-gara Google.
“Kami datang kemari ingin menambah wawasan dan belajar bersama. Setelah kami survei di Google, ternyata UNISA Yogyakarta memiliki banyak prestasi di bidang kehumasan,” ungkap Ike.
Ia menegaskan, BKHIT Jatim serius ingin mempelajari strategi pengelolaan humas dari UNISA. “Kami ingin mengetahui bagaimana UNISA dalam mengelola kehumasan,” ujarnya.
Pertemuan ini pun tak sekadar seremonial. Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi intensif, di mana kedua belah pihak saling membongkar strategi pengelolaan media sosial dan taktik produksi konten pemberitaan di website agar efektif menjangkau masyarakat.










