Setiap tanggal 10 November negara Republik Indonesia memperingati sebagai hari Pahlawan Nasional, Melalui Keppres No 316 Tahun 1959, tanggal 16 Desember 1959, ditetapkan 10 November 1945 sebagai hari pahlawan. Tanggal 10 November 1945 di semua instansi pemerintah melakukan upacara peringatan Hari Pahlawan.
Muhammadiyah sebuah organisasi Islam berdiri sejak 18 November 1912 lalu di Yogyakarta, telah berperan besar dalam perkembangan pendidikan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Beberapa tokoh dan kader Muhammadiyah telah diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia karena kontribusi mereka dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara. Muhammadiyah memiliki peranan penting bagi Republik Indonesia dan melahirkan kader- kader yang menjadi tokoh penting dalam perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan, antara lain bapak Republik, Ir Soekarno hingga ulama karismatik Buya Hamka, merupakan kader-kader Muhammadiyah. Demikian juga KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah Dahlan diangkat menjadi pahlawan nasional karena turut membangkitkan pembaharuan Islam, pergerakan perempuan, dan pendidikan nasional melalui organisasi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
Berikut adalah beberapa tokoh Muhammadiyah yang diangkat menjadi pahlawan nasional :
- KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1968. KH Ahmad Dahlan mendapat gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1961 berdasarkan SK Presiden No.657 pada tahun 1961.
- Hj. Siti Walidah, pendiri gerakan perempuan Aisyiyah. Ia dinobatkan Pahlawan Nasional pada tanggal 10 November 1971 sesuai Keputusan Presiden Nomor 42/TK.
- Fatmawati Soekarno, ibu negara pertama yang juga menjahit sang Saka Merah Putih. Diangkat menjadi Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres Nomor 118/TK/200 pada tanggal 4 November tahun 2000.
- Ir Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Ia menjadi anggota dan sosok yang mencintai Muhammadiyah.
- Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI yang aktif di organisasi Muhammadiyah.
- Ir Djoeanda, Perdana Menteri dan Menteri Keuangan zaman awal republik. Ia mendapat gelar Pahlawan Nasional dan aktif di Muhammadiyah.
- KH Fachrudin, sosok ulama yang mendapat gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI no.16 tahun 1964.
- Buya Hamka, dikenal sebagai ulama, filsuf, hingga sastrawan. Ia termasuk Pahlawan Nasional dan gerilyawan saat masa revolusi. Ia adalah ulama yang disegani dan aktif di Muhammadiyah sampai akhir hayat.
- Gatot Mangkoepradja, pendiri pasukan Sukarela Pembela Tanah Air atau PETA.
- KH Mas Mansoer, ulama sekaligus negarawan. Ia merupakan anggota Badan Pengurus Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
- Ki Bagus Hadikoesoemo, anggota BPUPKI dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
- Kasman Singodimedjo, Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (cikal bakal DPR), anggota BPUPKI dan PPKI. Ia juga merupakan Jaksa Agung Indonesia di zaman revolusi. Pada November 2018, ia mendapat gelar Pahlwan Nasional dari pemerintah di era Presiden Jokowi.
- Abdul Kahar Muzakkir, Anggota Panitia Sembilan & ikut merumuskan Pancasila
Kami mengucapkan terima kasih kepada para pahlawan yang telah memberikan kontribusi besar dalam membangun bangsa Indonesia. Mereka telah berjuang keras untuk kemerdekaan, keadilan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat, dan warisan mereka tetap berdampak positif bagi generasi-generasi berikutnya. Menghormati dan mengenang perjuangan mereka adalah bagian penting dari memahami sejarah dan nilai-nilai bangsa Indonesia. Semoga semangat mereka terus menginspirasi kita untuk menjaga dan memajukan negara Indonesia.
