Pos

Pengabdian masyarakat

Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (APIK PTMA) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat internasional di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (30/4/2025). Kegiatan ini diikuti sekitar 20 dosen PTMA dari berbagai kampus di Indonesia.

Dua dosen Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta turut ambil bagian dalam pengabdian masyarakat ini, yaitu Hari Akbar Sugiantoro dan Alfian Muhazir. Kegiatan ini bertujuan memperkuat branding lembaga pendidikan yang dikelola oleh masyarakat Indonesia di luar negeri, dengan tajuk acara ‘Branding Berkemajuan untuk Membangun Citra Positif Lembaga Pendidikan di Malaysia’.

Acara melibatkan mitra strategis yaitu para guru dan pengelola sekolah Indonesia Kuala Lumpur serta sanggar belajar yang berjumlah 25 orang. Dr. Tria Patrianti selaku narasumber menggali diskusi dari peserta yang hadir untuk merumuskan strategi branding yang tepat agar citra dan reputasi sekolah terbangun.

Tria yang juga Kaprodi Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta menjelaskan, branding tidak sekadar membangun citra positif. Lebih dari itu juga membangun pengalaman yang konsisten kepada publik. Menurutnya hal ini harus didukung dengan komunikasi efektif yang terus-menerus dilakukan untuk menjaga hubungan harmonis antara sekolah dengan masyarakat sekitar.

Sulton dari Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) pun membagi pengalamannya tentang elemen branding yang telah terbentuk sejak awal berdirinya sekolah tersebut di tahun 1969.

“Sejak awal kami selalu membangun nilai-nilai kebangsaan, patriotisme, dan selalu berkolaborasi dengan mitra, tapi memang strategi branding belum dilakukan secara berkelanjutan,” ucap Sulton.

Ketua APIK PTMA, Choirul Fajri menekankan kegiatan pengabdian seperti ini merupakan bentuk nyata tanggung jawab perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi langsung terhadap penyelesaian masalah sosial masyarakat, terutama di bidang pendidikan. “Perguruan tinggi tidak boleh hanya sekadar menghasilkan lulusan yang berkualitas secara akademik tetapi juga harus mampu berkontribusi secara nyata dalam membantu pengembangan masyarakat,” jelas Fajri.

Fajri juga mengungkapkan harapannya agar sekolah-sekolah yang dikelola oleh masyarakat Indonesia di luar negeri, khususnya di Kuala Lumpur, dapat berkembang dan memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat hubungan antar komunitas Indonesia. Sekaligus memperkenalkan budaya dan pendidikan Indonesia secara lebih luas.

Muhajir, salah satu peserta kegiatan sekaligus pengelola sekolah, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, acara ini memiliki manfaat penting dalam membantu pengembangan strategi promosi sekolah. “Meskipun ada karakteristik yang berbeda antara sekolah di Indonesia dan di Malaysia, kami mendapatkan wawasan baru mengenai strategi branding yang efektif,” ungkap Muhajir.

Muhajir juga menambahkan, berbagai ide dan wawasan yang diperoleh selama kegiatan ini memberikan semangat baru untuk meningkatkan kualitas branding sekolah. Ia berharap agar kegiatan serupa dapat terus diadakan secara berkala agar para pengelola sekolah mendapatkan pembaruan informasi dan wawasan secara berkelanjutan.

Selain penyampaian materi oleh para ahli, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk merancang strategi branding secara praktis dan aplikatif. Dalam FGD ini, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi dan merancang ide-ide strategis terkait peningkatan citra lembaga pendidikan yang mereka kelola.

Sebelum kegiatan berlangsung, rombongan peserta pengabdian internasional bersilaturahmi ke Sekretariat Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pengurus Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) di Kampung Bharu, Malaysia. Rombongan diterima Wakil Ketua PCIM Malaysia, Darsun Safwan dan Ketua PCIA Malaysia, Nuriyatun Nafiah.

Smart Eco Farming 1

Sebuah inovasi dalam dunia pendidikan kembali hadir melalui program Smart Eco Farming yang diterapkan di SD Negeri Ledoknongko, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Program ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Masyarakat yang diinisiasi oleh tim peneliti dari Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Menggunakan metode pembelajaran outdoor berbasis hidroponik, program ini bertujuan untuk meningkatkan kognitif siswa serta mengurangi stres akademik pasca pandemi.

Pandemi COVID-19 telah membawa tantangan besar bagi sistem pendidikan, terutama bagi siswa sekolah dasar yang harus beradaptasi dengan metode pembelajaran daring. Dampaknya, banyak siswa mengalami penurunan motivasi belajar serta kesulitan dalam beradaptasi kembali dengan pembelajaran tatap muka. Melihat fenomena ini, tim peneliti dari UNISA Yogyakarta menggagas program Smart Eco Farming sebagai solusi pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan.

Smart Eco Farming adalah metode pertanian berbasis teknologi yang dikombinasikan dengan prinsip keberlanjutan lingkungan. Dalam program ini, siswa SDN Ledoknongko diajak untuk belajar secara langsung mengenai teknik hidroponik, mulai dari penyemaian benih, perawatan tanaman, hingga proses panen. Sistem hidroponik dipilih karena kemudahannya dalam diaplikasikan serta manfaatnya dalam mengajarkan siswa tentang pertanian modern.

Program ini diawali dengan sesi edukasi di dalam kelas mengenai dasar-dasar hidroponik. Selanjutnya, siswa diberikan kesempatan untuk langsung mempraktikkan penanaman dan perawatan tanaman dalam instalasi hidroponik yang telah disiapkan di area sekolah. Tidak hanya meningkatkan pemahaman akademik, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengasah keterampilan sosial, motorik, dan emosional siswa.

Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa mengenai hidroponik serta dampak positif terhadap kesejahteraan psikologis mereka. Berdasarkan survei yang dilakukan sebelum dan sesudah program, siswa yang mengikuti kegiatan ini mengalami peningkatan motivasi belajar serta penurunan tingkat stres akademik.

“Kami melihat perubahan yang sangat positif pada anak-anak. Mereka lebih antusias belajar dan lebih memahami konsep pertanian modern. Selain itu, mereka juga lebih aktif dan percaya diri,” ungkap Ika Afifah Nugraheni, S.P., M.Biotech, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari UNISA Yogyakarta.

Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari pihak sekolah dan orang tua siswa. Kepala SDN Ledoknongko, Anik Hendrawati, S.Pd. M.Pd dalam keterangannya, menyampaikan harapannya agar program serupa dapat terus dikembangkan di sekolah-sekolah lain sebagai bentuk inovasi dalam metode pembelajaran.

Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran berbasis praktik langsung seperti Smart Eco Farming dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat sekolah dasar. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan ramah lingkungan.

Budidaya Ikan

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pengabdian. Kali ini, tim pengabdian UNISA berhasil mendapatkan hibah dari DRTPM Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek RI untuk mengembangkan program INTAN PRIBUMI : Intensifikasi Budidaya Ikan Nila Melalui Penerapan Teknologi Gelembung Mikro, Minggu (22/09).

Program ini menyasar kelompok pembudidaya ikan Mina Sejahtera yang menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas budidaya. Melalui pelatihan dan penerapan teknologi microbubble, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan nila, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan para pembudidaya.

Teknologi Microbubble : Solusi Inovatif untuk Budidaya Ikan

Teknologi microbubble yang diterapkan dalam program ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain :

  • Meningkatkan kadar oksigen: Microbubble dapat meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air, sehingga ikan dapat tumbuh lebih optimal.
  • Efisiensi energi: Penggunaan energi listrik jauh lebih rendah dibandingkan dengan sistem aerasi konvensional.
  • Meningkatkan kualitas air: Microbubble membantu menjaga kualitas air tetap stabil, sehingga meminimalkan risiko penyakit pada ikan.

Pelatihan dan Pendampingan Mendukung Kesuksesan Program

Tim INTAN PRIBUMI telah melaksanakan pelatihan intensif bagi anggota Pokdakan Mina Sejahtera. Pelatihan mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik budidaya ikan nila secara intensif, pemantauan kualitas air, hingga pemasaran produk. Selain itu, program ini juga dilengkapi dengan workshop digital branding untuk membantu para pembudidaya memasarkan produknya secara lebih luas.

“Kami sangat antusias dengan program ini. Teknologi microbubble dan pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi kami. Kami yakin dengan penerapan teknologi ini, produksi ikan nila kami akan meningkat secara signifikan,” ujar Muhammad Kosim, Sekretaris Pokdakan Mina Sejahtera.

Sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen pada pengembangan masyarakat, UNISA Yogyakarta terus berupaya untuk menghasilkan inovasi dan solusi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Program INTAN PRIBUMI merupakan salah satu contoh nyata dari upaya UNISA Yogyakarta dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan keberhasilan program ini, diharapkan dapat menginspirasi lembaga pendidikan lainnya untuk turut serta dalam pengembangan masyarakat melalui kegiatan pengabdian.

 

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta  menyelenggarakan kegiatan seminar pengebdian masyarakat dengan tema “Kontribusi Publikasi Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam Meningkatkan Cluster Perguruan Tinggi, di Kampus UNISA 10-11 Maret 2017 lalu. Read more