Pos

Kosakata bahasa

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menyelenggarakan pengabdian masyarakat bertajuk “Pengenalan Kosakata Bahasa Inggris pada Anak Usia Dini melalui Gerak dan Lagu Di TK ABA Losari” di TK ABA Losari Ngaglik Sleman.  Kegiatan  ini dilangsungkan di pada hari Rabu, (5/6). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pemenuhan tri dharma perguruan tinggi yang pada pelaksanaannya melibatkan lapisan masyarakat untuk membantu mengatasi permasalahan ketiadaan materi pengenalan Bahasa Inggris untuk anak usia dini di sekolah tersebut padahal anak usia dini adalah usia yang tepat untuk pengenalan kosakata Bahasa termasuk Bahasa asing.

“Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat kali ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak TK atau usia dini tentang kosakata dasar Bahasa Inggris, jadi pengenalan dan penguatan karena minimnya input berbahasa asing yang diajarkan secara formal dari sekolah di masa golden age mereka” jelas Farida Noor Rohmah, M.Pd. , dosen di lingkungan Fikes Unisa, mengenai tujuan program pengabdian. Farida menambahkan bahwa pengenalan kosakata Bahasa Inggris ini dilakukan dengan metode yang berbeda dibandingan penyampaian ke orang dewasa tentunya, yaitu dengan metode gerak dan lagu.

Menanggapi program ini, Kepala Sekolah TK ABA Losari Ibu Isti WIdayanti, S.Pd.,  mengucapkan terimakasih kepada LPPM Unisa dan Tim program yang telah bersedia memberikan ilmunya kepada anak siswa TK ABA Losari dan para guru. Pengetahuan ini sangatlah penting bagi sekolah sebagai upaya membekali anak-anak dengan pengetahuan kosakata Bahasa Inggris dasar di era modern dan digital ini.

Bentuk dari pengabdian yang dilakukan adalah pelatihan yang diikuti sejumlah 35 peserta yang terdiri dari siswa siswi dan guru TK ABA Losari. Turut hadir tim program pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Farida Noor Rohmah, M.Pd. dengan anggota Setya Putri Rahayu, S.S., M.A. dan Miftahush Shalihah, S.S., M.Hum. dibantu tiga mahasiswa Prodi Teknologi Laboratorium Medis.

Kegiatan diawali dengan pembukaan dan perkenalan pemateri dengan anak-anak peserta program. Selajutnya, pemateri, memberikan materi-materi kosakata dasar Bahasa Inggris yang disampaikan dengan metode gerak dan lagu dengan menggunakan lagu “Kepala Pundak Lutut Kaki” dan versi Bahasa Inggrisnya yaitu “Head Shoulder Knees and Toes”.

Menurut beberapa penelitian, metode ini cocok digunakan untuk penyampaian materi untuk anak usia dini karena lagu dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran, termasuk pembelajaran bahasa karena mudah diingat dan memiliki nada yang ceria terlebih ditambah dengan gerakan tarian yang sesuai dengan karakter anak usia dini yang aktif. Kegiatan diakhiri dengan tanya jawab yang dikemas dalam bentuk games berhadiah bagi anak yang bisa menjawab pertanyaan dan mempraktikkan lagu dan gerakan dengan benar dan semangat.

Peserta mengapresiasi dengan baik program pengabdian yang dijalankan ini. Dari evaluasi program, didapatkan bahwa pengetahuan peserta program meningkat tentang kosakata dasar Bahasa Inggris terutama tentang Parts of Body. Namun demikian, tujuan program ini tidak akan tercapai berkelanjutan jika tidak ada dukungan dari lingkungan paling dekat dengan anak-anak yaitu orang tua dan keluarga.

Monitoring

Tim PKM Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali melakukan kunjungan ke Dusun Kalak Ijo, Kalurahan Guwosari, Bantul pada Minggu, 09 Juni 2024. Tim PKM terdiri dari Erni Saharuddin, S.Sos., MPA,  Annisa Khumaira, S.P., M.Biotech dan Rigel Nurul Fathah, SE., M.Ak., Akt. Kedatangan tim PKM kali ini untuk melaksanakan monitoring terhadap aktivitas Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) yang dilaksanakan oleh mitra yaitu Ranting ‘Aisyiyah Guwosari. Hasil monitoring menunjukkan bahwa perkembangan lele cukup baik, ditemukan pada 1 kelompok air keruh karena pengelola tidak rutin dalam mengganti air.

Tim PKM pada kegiatan tersebut memberikan masukan agar memperhatikan metode budidaya lele yang baik diantaranya bila ikan lele susah untuk makan maka pakan perlu diganti dengan yang lebih baik, siklus penggantian air 4-7 hari sekali (jika air keruh dapat membuat ikan lele malas untuk makan) hal ini disebabkan kurang oksigen dan kadar amoniak yang tinggi. Selain itu, dapat ditambahkan EM4 untuk mengurangi pembentukan amoniak.

Sebelumnya, program PKM telah dilaksanakan pada 28 April 2024 dan dibiayai penuh oleh HIBAH RISETMU. Materi yang disampaikan diantaranya penguatan kelembagaan, kewirausahaan dan praktek melakukan budikdamber.

“Kami sangat senang dapat berkontribusi pada pemberdayaan anggota Ranting Aisyiyah Guwosari,” kata Ibu Erni Saharuddin dosen Prodi Administrasi Publik UNISA sekaligus selaku ketua pelaksana program. “Kami berharap program ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengaplikasikan sistem Budikdamber dan meningkatkan kesadaran anggota Ranting ‘Aisyiyah Guwosari terhadap pentingnya menumbuhkan jiwa kewirausahaan sebagai bekal untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga,”

Anggota Ranting ‘Aisyiyah Guwosari sangat antusias terhadap program ini dan berharap dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan budidaya ikan melalui sistem Budikdamber. “Kami dari pimpinan Aisyiyah Guwosari menerima ilmu baru dari kampus Universitas ‘Aiyisyah Yogyakarta yaitu sistem Budikdamber. Saya pribadi merasa sangat bersyukur dan sangat berterima kasih kepada kampus Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan ilmu, pendidikan juga bantuan, selain untuk menambah ilmu bagi kami juga diharapkan hal ini bisa meningkatkan pendapatan bagi ibu-ibu anggota ranting ‘Aisyiyah” kata Ibu Dian selaku Sekretaris Ranting Aisyiyah Guwosari.

Program ini masih terus dimonitoring oleh tim PKM,  dengan adanya program ini juga diharapkan anggota Ranting ‘Aisyiyah Guwosari dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengaplikasikan sistem Budikdamber dan mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan sebagai bekal untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga.

Life Crisis

Masa dewasa merupakan keadaan dimana individu mulai mengambil peran pada masyarakat dan memikul tangung jawab diri sendiri baik secara emosional maupun finansial. Pada masa dewasa awal seorang individu mulai membangun kemandirian pribadi. Fenomena yang dikenal masyarakat saat ini antara lain krisis transisi masa anak ke remaja (adolescence crisis) dan krisis transisi masa dewasa ke lansia (midlife crisis). Fenomena krisis emosional yang terjadi pada seseorang akibat ketidaksiapan pada proses transisi dari masa remaja menuju dewasa dikenal dengan istilah quarter life crisis.

Quarter Life Crisis adalah sebuah fase dimana krisis emosional terjadi pada individu di masa usia 20-an tahun. Krisis emosial yang terjadi pada individu difase Quarter Life Crisis meliputi perasaan tidak berdaya, merasa ragu atau meragukan kemampuan diri sendiri, terisolasi serta sering takut, cemas tetang adanya kegagalan di masa depan. Quarter life crisis muncul karena berbagai faktor. Salah satunya yaitu kebimbangan seorang remaja akan masa depan terutama remaja yang tidak memiliki orang tua. Panti asuhan Muhammadiyah Sayegan (Musasi) merupakan rumah bagi anak yang tidak memiliki orang tua dan dominan berisi remaja.

Pada usia remaja cenderung tergantung dan terbuka kepada teman sebaya dibandingkan dengan orang tua.  Tujuan pengabdian Masyarakat ini adalah menerapkan peran teman sebaya untuk menjadi konsuling atau teman curhat bagi remaja di Panti Asuhan Muhammadiyah Sayegan agar Quarter life Crisis dapat diminimalisir..

Program Studi Keperawatan Anesthesi UNISA Yogyakarta dibawah koordinasi dosen Nia Handayani, S.Tr.Kep, M.K.M., menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang didanai oleh hibah RisetMu sebagai upaya menerapkan peran teman sebaya untuk menjadi konsuling atau teman curhat bagi remaja di Panti Asuhan Muhammadiyah Sayegan agar Quarter life Crisis dapat diminimalisir.

Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Raden Sugeng Riyadi, S.ST., M.Psi yang bertema kesehatan mental pada remaja dan Vita Purnamasari, S.Kep., Ns., M.Kep., dengan tema Peran Tutor sebaya dalam menghadapi Quarter Life Cricis. Hadir dalam acara ini 18 remaja terlibat dalam pengabdian ni.

Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 26 Mei 2024 untuk test kesehatan, pre test dan materi. Evaluasi dilakukan pada tanggal 1 Juni 2024 dan juga dilakukan post test. Kepala  PSAA Muhammadiyah Seyegan, Sutarto menyampaikan apresiasi atas kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa keperawatan anesthesi UNISA Yogyakarta.

Remaja di Panti Sosial Asuhan Anak Seyegan jadi lebih memahami peran tutor sebaya dalam menghadapi kegiatannya sehari hari di Panti. “Kami berharap teman – teman bisa menerapkan ilmu yang sudah disampaikan oleh bapak ibu dan menjadi lebih terbuka jika curhat kepada teman temannya,” tambahnya.

Unisa mengajar

Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui komunitas Unisa Mengajar kembali menyelenggarakan kegiatan Unisa Mengajar 2024 minggu ke-2, di Dusun Rajek Wetan, Tirtoadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Ahad (09/06/2024).

Syarifah Najmah selaku Ketua Pelaksana Unisa Mengajar 2024 menyampaikan, pada kesempatan minggu ke-2 ini, sekitar 40 anak anak di Dusun Rajek Wetan, Tirtoadi, Mlati, Sleman, kembali mengikuti kegiatan dengan antusias, yang bertemakan profesi, cita-cita dan Al-Qur’an.

“Pada minggu ke-2 ini bertema profesi cita cita dan Al-Qur’an, seperti belajar mengenal berbagai macam profesi yang akan memantik cita cita yang selaras dengan ajaran Al-Qur’an” ungkap Syarifah.

Ia juga mengakatakan pada kegiatan minggu ke-2 ini diisi dengan pembukaan, pengenalan profesi dan cita cita, kemudian diselingi dengan ice breaking menyenangkan, baru kemudian dilanjut dengan pembelajaran surat- surat pendek Al-Qur’an dan diakhiri dengan pembagiaan doorprizes. Hal ini tentu bertujuan sebagai media pembelajaran menggembirakan bagi anak anak yang berlandaskan nilai nilai Al-Islam.

Esa Jongko Budi Angkoso dan Muhammad Nur Cahyanta selaku Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa UNISA Yogyakarta 2023/2024 menyampaikan bahwa ini merupakan upaya nyata gerakan mahasiswa dalam menebar kebermanfaatan secara keberlanjutan.

Program Gizi

Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar Studium Generale di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan. Acara yang diadakan pada hari Rabu (12/06) ini mengusung tema “Tantangan dan Implementasi Evaluasi Program Gizi Masyarakat”.

Studium generale kali ini menghadirkan narasumber Dr. dr. Brian Prahastuti, MPH, yang menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Deputi II Kantor Staf Presiden. Dr. Brian memaparkan berbagai permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia serta peran strategis pemerintah dalam upaya penurunan angka stunting.

Dekan FIKes UNISA Yogyakarta, Dr. Dewi Rokhanawati, S.SiT., M.PH, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya penurunan stunting di Indonesia.

“Harapannya, dengan tercapainya target penurunan stunting, kita dapat mewujudkan keluarga berkualitas dengan slogan Indonesia Emas,” ujar Dr. Dewi.

Ia juga menyoroti adanya triple burden dalam masalah gizi yang saat ini dihadapi. “Permasalahan dalam hal gizi masih banyak kita temukan ada triple burden yang sekarang kita hadapi. Semoga dengan studium generale ini para mahasiswa yang hadir mendapatkan banyak ilmu yang diberikan,” tutur Dr. Dewi.

Acara ini dihadiri sebanyak 1245 mahasiswa dari UNISA Yogyakarta dan perguruan tinggi lainnya di Yogyakarta, menunjukkan antusiasme dan kesadaran yang tinggi akan pentingnya evaluasi program gizi dalam upaya penurunan stunting.

Melalui Studium Generale ini, FIKes UNISA Yogyakarta berharap dapat memberikan wawasan mendalam kepada para mahasiswa mengenai tantangan dan solusi dalam evaluasi program gizi masyarakat, sekaligus memotivasi mereka untuk berkontribusi aktif dalam menciptakan generasi Indonesia yang sehat dan berkualitas.