Pos

Acara Seremonial

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengadakan acara seremonial perpisahan untuk Wakil Rektor I, Taufiqur Rahman, S.IP., M.A., Ph.D, yang menjabat selama periode 2017 – 2024. Acara yang berlangsung di Hall Baroroh Baried pada hari Selasa ini, dihadiri oleh Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, seluruh pimpinan UNISA Yogyakarta beserta jajarannya, Selasa (11/06).

Dalam sambutannya, Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, menegaskan bahwa acara ini bukanlah seremonial perpisahan, melainkan ajang silaturahmi dengan Taufiq yang akan kembali ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

“Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, dari awal keluarnya SK Universitas di tahun 2016 hingga Pak Taufiq bergabung untuk mendedikasikan dirinya selama 8 tahun di UNISA Yogyakarta sehingga kami bisa mewujudkan impian kita dan visi kita menjadi Unisa Unggul,” ujar Warsiti.

Warsiti juga menambahkan, “Saya mengucapkan banyak terima kasih, kita tidak perlu bersedih karena Pak Taufiq akan selalu ada di UNISA, dan bisa menjadi teladan kami karena beliau tidak banyak bicara akan tetapi kerjanya nyata.”

Taufiqur Rahman, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan rasa terkejut dan terima kasihnya atas acara seremonial yang diadakan untuknya. “Saya sangat bersyukur bisa membersamai dan diterima dengan baik selama 8 tahun di UNISA ibarat saudara, satu kebahagiaan tersendiri bagi saya dan juga keluarga, dan saya mohon maaf apabila selama berinteraksi ada hal-hal yang kurang berkenan,” tutur Taufiq.

Acara seremonial ini mencerminkan betapa eratnya hubungan kekeluargaan dan profesionalisme di lingkungan UNISA Yogyakarta. Dedikasi dan kontribusi Taufiqur Rahman selama masa jabatannya tidak hanya meninggalkan jejak yang mendalam, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika UNISA untuk terus berprestasi dan mengembangkan universitas menjadi lebih unggul.

Kunjungan edukatif

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mendapat kunjungan edukatif dari Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta pada hari Selasa, 11 Juni 2024. Kunjungan ini diikuti oleh 55 siswa kelas internasional 2 IPA dan 10 pendamping dari madrasah Mu’allimin.

Acara pembukaan digelar di gedung Siti Moendjijah lantai 4 UNISA Yogyakarta. Para siswa kemudian diajak mengunjungi beberapa laboratorium di UNISA, antara lain laboratorium Anatomi, laboratorium Fisiologi Farmakologi, dan laboratorium Virologi.

Antusiasme terlihat jelas dari para siswa saat mereka mengikuti kegiatan praktikum dan mendengarkan penjelasan dari laboran terkait penggunaan alat dan fungsinya di laboratorium. Kegiatan ini didampingi langsung oleh 9 laboran dari UNISA Yogyakarta dan dibantu oleh 4 mahasiswa.

Heryan Ardi Kusuma, M.Pd, Kepala Urusan Kelas Internasional Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, mengatakan bahwa kunjungan dan studi banding ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi para siswa Madrasah Mu’allimin tentang dunia perkuliahan di perguruan tinggi, khususnya di bidang sains dan teknologi.

“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan minat siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,” tambahnya.

Kunjungan edukatif ini merupakan bagian dari upaya UNISA Yogyakarta dalam memperkenalkan lingkungan akademik dan fasilitas unggulannya kepada calon mahasiswa. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat kerjasama antara UNISA dan Madrasah Mu’allimin dalam bidang pendidikan.

Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak siswa yang tertarik dan termotivasi untuk melanjutkan pendidikan di UNISA Yogyakarta.

Monev

Prodi Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pasca akreditasi, Selasa (11/6). Monev yang dilakukan oleh Asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAMPTKES) diselenggarakan  di Gedung Siti Moendjiyah UNISA Yogyakarta dengan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNISA Yogyakarta, Dr. Dewi Rokhanawati, MPH, dan asesor dari LAMPTKES, Lely Lusmilasari, S.Kp., M.Kes., Ph.D.

Dalam sambutannya, Dr. Dewi Rokhanawati menyampaikan bahwa Prodi Ilmu Keperawatan UNISA Yogyakarta telah meraih akreditasi A pada tahun 2020 dan berhasil memperoleh akreditasi unggul pada tahun 2023. “Kami sudah menyiapkan segala sesuatunya, termasuk data dukung untuk Monev hari ini, sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil akreditasi tahun lalu. Ini menjadi bukti bahwa keperawatan terus berusaha dan banyak capaian yang telah dicapai,” ujarnya. Ia juga berharap agar mendapatkan arahan dan bimbingan dari asesor untuk perkembangan lebih lanjut.

Dewi Rokhanawati berharap kegiatan monev ini juga menjadi momentum bagi FIKES UNISA Yogyakarta untuk menunjukkan komitmen dan dedikasinya dalam menjaga standar mutu pendidikan tinggi, khususnya dalam bidang keperawatan. Dengan persiapan yang matang dan kerjasama yang baik antara berbagai pihak, diharapkan hasil dari Monev ini dapat memberikan arahan yang konstruktif untuk perbaikan dan peningkatan di masa mendatang.

Asesor dari LAMPTKES, Lely Lusmilasari, S.Kp., M.Kes., Ph.D., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi tindak lanjut dari beberapa poin yang telah diidentifikasi dalam proses akreditasi sebelumnya. “Saya diberi tugas oleh LAMPTKES untuk melakukan monev pasca akreditasi ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan apakah beberapa poin yang telah diidentifikasi sebelumnya sudah ditindaklanjuti dengan baik. Terima kasih kepada UNISA yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Semoga acara berjalan sesuai rencana dan beberapa poin yang perlu klarifikasi bisa disampaikan,” tutur Lely Lusmilasari.

Dalam kesempatan ini Dekan FIKES dan Ketua Prodi keperawatan dan Profesi ners menyampaikan presentasi tindak lanjut dan perkembangan-perkembangan prodi pasca akreditasi. Kegiatan Monev ini menjadi salah satu upaya penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan di Prodi Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners UNISA Yogyakarta. Dengan adanya monitoring dan evaluasi secara berkala, diharapkan program-program yang dijalankan oleh fakultas dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif dalam bidang keperawatan di Indonesia.

Juru sembelih qurban

Sebanyak 45 peserta antusias mengikuti Basic Training Juru Sembelih Qurban yang diselenggarakan  Halal Institute Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berkolaborasi dengan Juru Sembelih Halal (JULEHA) Yogyakarta. Sabtu, 8 Juni 2024 di halaman kampus terpadu dan Masjid Walidah Dahlan, UNISA Yogyakarta.

Hendrato Setiabudi Nugroho, S.E., M.Si. Selaku penanggung jawab Halal Institute UNISA Yogyakarta mengungkapkan Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, pemotongan hewan halal harus memenuhi persyaratan kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan, dan syari’at Islam. Titik kritis yang dapat menyebabkan daging ruminansia dan unggas menjadi tidak halal adalah proses penyembelihan yang tidak sesuai dengan syari’at Islam.

“Peran Juru Sembelih Halal menjadi sangat penting dalam menentukan terpenuhinya persyaratan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) dari daging yang dihasilkan, sehingga dapat memiliki kompetensi sebagai Juru Sembelih Halal berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku,” Ungkapnya.

Hendrato juga mengungkapkan bahwa Output yang diharapkan dari peserta setelah mengikuti Basic Training Juru Sembelih Halal ini, peserta mampu memahami 10 Unit Kompetensi Juru Sembelih Halal sebagai standar dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sebagai seorang Juru Sembelih Qurban.

“Peserta diharapkan mampu menerapkan tata cara penyembelihan halal di RPH-U/RPA hingga mampu menjamin kehalalan produk daging ayam dan terpenuhinya persyaratan daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal),” Pungkasnya.

Selain itu Ia juga menyampaikan kegiatan ini diikuti oleh Anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) binaan UNISA Yogyakarta dan Civitas Akademika di lingkungan UNISA Yogyakarta.

Sejarah Muhammadiyah

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar acara dalam rangka memperingati Milad UNISA Yogyakarta yang ke-33. Kegiatan yang bertajuk “Jejak Langkah Sejarah Muhammadiyah – UNISA Yogyakarta” ini diadakan di kampus 1 UNISA pada Sabtu (08/06), mengajak seluruh karyawan untuk menulusuri tempat-tempat bersejarah di Kauman, tempat berdirinya Muhammadiyah dan `Aisyiyah.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., dalam sambutannya menyampaikan betapa pentingnya acara ini sebagai refleksi perjalanan UNISA Yogyakarta.

“Kampus 1 yang masih berdiri kokoh hingga saat ini merupakan tempat yang monumental dan bersejarah dalam perjalanan UNISA Yogyakarta,” ujar Warsiti.

Warsiti menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar jalan-jalan pagi berkeliling, tetapi juga merupakan bagian dari refleksi atas perjuangan para pendiri Muhammadiyah dan Aisyiyah yang memiliki visi luar biasa maju.

“Makna dari kegiatan pagi ini tidak hanya sekedar jalan-jalan mengelilingi Kauman, akan tetapi perjalanan kita tadi termasuk bagian dari refleksi perjalanan UNISA Yogyakarta, dan kita bisa lihat perjuangan para tokoh pendiri Muhammadiyah dan `Aisyiyah sudah memiliki pemikiran yang sangat luar biasa dan sangat maju,” tutur Warsiti.

Warsiti juga menambahkan bahwa eksistensi UNISA Yogyakarta saat ini merupakan bukti nyata dari pemikiran cemerlang para pendiri. “Keberadaan kita saat ini patut kita syukuri dengan mengisi aktivitas kita di UNISA Yogyakarta untuk bisa menguatkan dan memajukan status UNGGUL kita, seperti apa yang dicita-citakan oleh para pendiri,” tambahnya.

Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Mohammad Adam Jerusalem, S.T., S.H., M.T., Ph.D, juga memberikan pandangannya mengenai perjuangan K.H Ahmad Dahlan untuk mencerahkan kehidupan bangsa yang penuh tantangan.

“Ada tiga komponen perjuangan Muhammadiyah yaitu Pendidikan, Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat, perjalanan yang luar biasa dari UNISA Yogyakarta dengan refleksi milad ke-33 dimaknai dengan refleksi ketempat bersejarah,” kata Adam.

Adam menegaskan bahwa UNISA Yogyakarta kini menjadi besar dan berkembang, dan bisa menjadi barometer bagi perguruan tinggi `Aisyiyah lainnya. Sebanyak 220 karyawan turut serta dalam kegiatan ini, yang tidak hanya memberikan wawasan sejarah Muhammadiyah namun juga mempererat kebersamaan di antara seluruh sivitas akademika UNISA Yogyakarta.