Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menunjukkan komitmennya dalam menjaga mutu dan berkontribusi pada bangsa dengan meluncurkan logo peringatan hari jadinya yang ke-34. Acara peluncuran logo bertema “Merawat Keunggulan, Memberdayakan Bangsa” ini digelar dalam acara syawalan yang dihadiri oleh seluruh jajaran pegawai dan pimpinan UNISA Yogyakarta di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan pada Rabu (9/4).
Logo Milad ke-34 UNISA Yogyakarta ini sarat akan makna filosofis. Setiap elemen dalam logo tersebut merepresentasikan nilai-nilai utama universitas, yakni Keberdayaan, Unggul, Kolaborasi, Kesinambungan, serta Kontribusi nyata bagi masyarakat dan negara.
Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp, M.Kep., Sp.Mat., dalam sambutannya saat meluncurkan logo secara langsung, menyampaikan bahwa logo ini bukan sekadar simbol. Lebih dari itu, logo ini adalah representasi landasan kuat yang akan semakin menyatukan hati seluruh civitas akademika UNISA Yogyakarta dan mempererat kolaborasi di lingkungan kampus.
“Sebagai institusi pendidikan tinggi, UNISA Yogyakarta memiliki tanggung jawab yang besar untuk melahirkan generasi-generasi unggul. Generasi yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual yang mumpuni, tetapi juga berbekal integritas moral yang tinggi serta memiliki kepedulian sosial yang mendalam,” tegas Warsiti.
Acara syawalan sekaligus peluncuran logo ini menjadi momentum penting bagi UNISA Yogyakarta untuk merefleksikan perjalanan panjangnya selama 34 tahun dan memantapkan langkah ke depan dalam mewujudkan visi dan misinya sebagai universitas yang unggul dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Semangat kebersamaan dan optimisme terpancar dari seluruh peserta acara, menandakan komitmen yang kuat untuk terus “Merawat Keunggulan, Memberdayakan Bangsa”.
Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong memuji lompatan yang dilakukan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta selama ini. UNISA Yogyakarta dinilai tumbuh cepat beberapa waktu terakhir.
“Lompatan-lompatan UNISA Yogyakarta jauh cepat dibanding dengan Perguruan Tinggi yang baru lainnya. Saya itu pertama datang baru ada gedung ini (satu gedung). Kunjungan kedua sudah ramai. Ketiga ini sudah ada masjid yang megah,” ujar Kadim, saat Studi Tiru ke UNISA Yogyakarta, Jumat (11/4/2025).
Kadim mengapresiasi perjuangan UNISA Yogyakarta selama ini. Menurutnya capaian ini tidak lepas dari peran Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep, Sp.Mat., dan seluruh jajarannya.
Kadim juga menjelaskan kunjungannya kali ini selain untuk menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) juga untuk melakukan studi tiru terkait rencana pembukaan prodi baru Teknologi Laboratorium Medis dan Keperawatan Anestesi.
“UNISA Yogyakarta ini Alhamdulillah perkembangan sangat cepat, bagus, sehingga kami mengajak rekan Fikes Universitas Muhammadiyah Gorontalo (studi tiru). Mudah-mudahan kerja sama ini lebih memperkuat juga Universitas Muhammadiyah Gorontalo,” ungkap Kadim.
Dari hasil diskusi dengan Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep, Sp.Mat. dan jajarannya, Kadim mengaku banyak hal diperoleh. “Alhamdulillah banyak (yang diperoleh dari hasil diskusi). Kami dibantu SDM, kami banyak diskusi terkait dengan pengembangan kampus,” ucapnya.
Warsiti menyambut baik kunjungan dari UMGO. Ia berharap silaturahmi ini akan berkelanjutan dan memberi manfaat. Menurutnya capaian UNISA Yogyakarta saat ini tidak lepas dari peran semua pihak, keluarga besar di UNISA Yogyakarta. “Teman-teman lari luar biasa, saya ikut mendorong. Jumlah mahasiswa saat ini sudah hampir 9.000,” ujar Warsiti.
Warsiti menyebut Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UNISA Yogyakarta memang menjadi salah satu unggulan yang dimiliki. Ia juga menyambut baik studi tiru terutama untuk mengembangkan Fakultas Ilmu Kesehatan di UMGO. “Kita akan mensupport apa yang dibutuhkan, termasuk SDM,” ungkap Warsiti.
Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar acara Syawalan bertajuk “Meneguhkan Spirit Keunggulan Untuk Kebajikan dan Kemajuan Bangsa” pada Rabu (09/04). Acara penuh kehangatan ini bertempat di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, kampus UNISA Yogyakarta, dan dihadiri oleh seluruh jajaran dosen, karyawan, pimpinan universitas, serta para purna tugas yang telah berjasa bagi perkembangan UNISA.
Syawalan yang merupakan tradisi silaturahmi pasca bulan Ramadhan ini menjadi momentum penting bagi keluarga besar UNISA Yogyakarta untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan. Lebih dari sekedar ramah tamah, acara ini juga menjadi wadah refleksi dan peneguhan komitmen seluruh civitas akademika dalam mewujudkan keunggulan semangat yang berorientasi pada kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, dalam penyampaian harapannya agar semangat Ramadhan dan Syawal dapat menjadi landasan yang kuat untuk menyatukan hati dan memperkokoh kolaborasi di lingkungan kampus. Ia menekankan bahwa sebagai institusi pendidikan tinggi, UNISA Yogyakarta mempunyai tanggung jawab besar dalam mencetak generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral dan kepedulian sosial yang tinggi.
“Sebagai institusi pendidikan tinggi, kita mempunyai tanggung jawab moral dan intelektual untuk terus mendorong budaya unggul baik dalam pembelajaran, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Keunggulan semangat itu harus kita arahkan untuk pemberdayaan, serta menjadi motor penggerak kemajuan bangsa Indonesia,” tegas Warsiti.
Acara Syawalan kali ini juga menjadi momen istimewa dengan pemberian penghargaan umroh kepada 10 dosen dan karyawan UNISA Yogyakarta yang telah mengabdi dengan setia selama 15 tahun. Penghargaan ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi dan loyalitas mereka dalam memajukan UNISA Yogyakarta. Selain itu, UNISA Yogyakarta juga memberikan bantuan kepada karyawan yang akan menunaikan ibadah haji pada tahun ini, sebagai wujud kepedulian dan dukungan terhadap kesejahteraan keluarga besar kampus.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Dr. Siti Noordjannah Djohantini, MM, M.Si, turut menyampaikan sambutannya. Noordjannah menekankan bahwa semangat Syawalan pasca Ramadhan harus terus diaktualisasikan dalam kehidupan bersyarikatan, khususnya dalam memajukan UNISA Yogyakarta sebagai bagian dari gerakan ‘Aisyiyah. Semangat kebersamaan, saling memaafkan, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah yang tumbuh selama Ramadhan diharapkan dapat terus membekas dan mendorong kinerja yang lebih baik.
“Kita hadir di sini dengan penuh kebahagiaan karena telah menuntaskan ibadah Ramadhan tanpa menyia-nyiakan bulan penuh berkah dan ampunan itu dengan sebaik-baiknya,” tutur Noordjannah.
Ia juga mengajak seluruh keluarga besar UNISA Yogyakarta untuk terus berinovasi dan berkontribusi secara nyata dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umat.
Untuk memberikan pencerahan dan memperdalam makna Syawalan, acara ini juga menghadirkan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta, Dr. M. Ikhwan Ahada, S.Ag., MA, sebagai pembicara utama. Dalam tausiahnya, beliau menyampaikan pesan-pesan hikmah tentang pentingnya menjaga semangat kebaikan dan ibadah yang telah dipraktikkan selama Ramadhan, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ikhwan Ahada juga menggarisbawahi peran penting UNISA Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan Muhammadiyah dalam mencetak kader-kader umat dan bangsa yang berakhlak mulia dan berdaya saing tinggi.
Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta terus berbenah diri untuk menjaga kualitas dan daya saingnya di kancah perguruan tinggi nasional. Sebagai bukti komitmen tersebut, UNISA Yogyakarta menggelar Islamic Leadership Training (ILT) bagi para pimpinan, kepala biro, dan kepala unit di lingkungan kampus. Acara yang berlangsung selama dua hari, 25-26 Maret 2025 di Hall Baroroh Baried Gedung Siti Walidah UNISA Yogyakarta, ini mengusung tema “Mengembangkan SDM dan Tata Kelola Organisasi Berbasis Spiritualitas Berkemajuan”.
Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga dan meningkatkan kualitas yang telah diraih.
“Akreditasi unggul ini bukan akhir, justru awal dari tantangan yang lebih besar. Kita harus mampu mengisi capaian ini dengan inovasi dan perubahan pola pikir,” ujar Warsiti.
Warsiti menambahkan, UNISA Yogyakarta memiliki tanggung jawab besar untuk menanamkan nilai-nilai Islam berkemajuan dalam setiap aktivitas dan programnya. “Kita harus mampu membingkai setiap langkah kita dengan nilai-nilai Islam yang progresif, sehingga UNISA Yogyakarta tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga unggul dalam pengamalan nilai-nilai keislaman,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Dr. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Sc., menekankan pentingnya pelatihan kepemimpinan untuk menghadapi tantangan masa depan.
“Pemimpin tidak boleh kehabisan energi. Kita harus terus bergerak, memberi semangat, dan menciptakan suasana yang menggembirakan,” ucap Noordjannah.
Noordjannah juga mengingatkan bahwa kepemimpinan yang efektif membutuhkan pengembangan SDM dan tata kelola organisasi yang berbasis spiritualitas berkemajuan.
“Nilai-nilai seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan kesetaraan harus menjadi landasan dalam setiap pengambilan keputusan,” jelasnya.
ILT ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pimpinan UNISA Yogyakarta dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar persyarikatan dan membangun sinergi dalam pengembangan universitas. Materi pelatihan dari 5 narasumber yang sangat kredibel dirancang untuk membekali para peserta dengan pemahaman tentang kepemimpinan Islam yang progresif, serta kemampuan untuk mengimplementasikan tata kelola organisasi yang efektif dan efisien.
Dengan pelatihan ini, UNISA Yogyakarta berharap dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang tidak hanya kompeten secara profesional, tetapi juga memiliki integritas moral dan komitmen terhadap nilai-nilai Islam berkemajuan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi UNISA Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah yang unggul dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
https://www.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2025/03/Islamic-leadership-1.jpg10001778adminhttps://media.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Logo-Unisa_Horisontal_bg_putih.pngadmin2025-03-26 10:29:252025-03-26 10:29:46UNISA Yogyakarta Perkuat Kepemimpinan Berbasis Nilai Islam, Gelar Islamic Leadership Training
Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan. Langkah ini diwujudkan melalui kegiatan Refreshing Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang wajib diikuti oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan (tendik) pada Senin (24/03).
Mengusung tema “Internalisasi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan untuk Mendinamisasi Etos SDM Unggul,” acara ini bertujuan untuk memperkuat ideologi Muhammadiyah di kalangan civitas akademika UNISA.
Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat., dalam sambutannya menekankan pentingnya memiliki mentalitas pengusaha bagi seluruh SDM yang ada di UNISA Yogyakarta.
“Kita harus memandang UNISA sebagai sebuah perusahaan yang membutuhkan kerja keras dan inovasi untuk mencapai kesejahteraan,” tegas Warsiti.
Warsiti menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk saling mengingatkan dan memperkuat komitmen dalam memajukan UNISA. “Kita akan bersama-sama merawat dan membawa UNISA menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Dr. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si., mengingatkan bahwa pencapaian keunggulan UNISA tidak diraih secara instan.
“Keunggulan ini adalah hasil dari perjuangan dan ikhtiar panjang yang diwarnai keringat dan air mata,” ungkapnya.
Noordjannah mengajak seluruh elemen UNISA, mulai dari dosen, tendik, pimpinan, hingga BPH, untuk mempertahankan dan meningkatkan keunggulan yang telah diraih oleh UNISA Yogyakarta.
“Keunggulan ini harus kita implementasikan dalam pelayanan terbaik kepada mahasiswa, orang tua, masyarakat, serta Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” tuturnya.
Kegiatan Refreshing AIK ini menghadirkan tujuh narasumber kompeten dari berbagai latar belakang, termasuk unsur Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, PP ‘Aisyiyah, akademisi, dan profesional. Mereka memberikan materi yang mendalam tentang internalisasi nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan dalam konteks pengembangan SDM unggul.