Assalamualaikum warrahmatulahi wabbarakatuh

Diumumkan kepada seluruh alumni UNISA bahwa PEMDA DIY membuka lowongan 841 formasi yaitu :

  1. Tenaga guru 58 orang
  2. Tenaga KEsehatan 13 orang
  3. Tenaga teknis 770

Pendaftaran secara online tanggal 27 Oktober s/d 2 Nopember 2016 untuk info selengkapnya dapat dilihat di situs http://www.bkd.jogjaprov.go.id atau http://www.jogjaprov.go.id

Demikian disampaikan pengumuman, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh.

Download (DOCX, Unknown)

Download (DOCX, Unknown)

Download (DOCX, Unknown)

Download (DOCX, Unknown)

Download (DOCX, Unknown)

Assalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh

Diumumkan kepada seluruh alumni UNISA bahwa Dinkes Kota Semarang mengadakan open recruitmen  yaitu Dokter Umum, Perawat,Bidan,dan admin, berkas diterima paling lambat tanggal 1 November 2016. Berkas lamaran dilengkapi dengan :

  1.  FC KTP
  2. FC Ijazah adn Sertifikat
  3. Pas Foto 4 x6 ( 3 lembar)
  4. Surat Keterangan Sehat
  5. Surat Pernyataan sanggup untuk kontrak kerja
  6. Lamaran ditujukan ke dinas Kesehatan Kota Semarang Bidang Pelayanan Kesehatan. Jl. Padanaran No 79 Jateng telp 024-8318070

Untuk info lengkapnya bisa dilihat pada unduhan yang menyertai pengumuman ini.

Demikian disampaikan pengumuman atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum warrahmatulalhi wabbarakatuh.

lowongan-kerja-dinkes-semarang

 

Assalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh.

Diumumkan kepada seluruh alumni UNISA Yogyakarta bahwa rumah sakit Bakti Timah  Muntok membuka kesempatan berkarir untuk D3 perawwat, SI keperawatan Ners, D3/D4 Bidan, untuk info selengkapnya bisa dibaca pada unduhan yang menyertai pengumuman ini.

Demikian disampaikan pengumuman atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh

low-ker-20-oktober-2016

              Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan International Conference On Maternal, Child, and Family Health 2016 pada Rabu-Kamis 19-20 Oktober 2016. Sebagai fasilitas penunjang bagian dari International Conference, mahasiswa UNISA yang tidak menjadi peserta konferensi, mengikuti studium general (kuliah umum) dengan tema Ilmu Keperawatan dan Teknologi Dalam Pemanfaatannya Untuk Perawatan Manusia. Studium general dilaksanakan pukul 10.00 WIB di tempat terpisah dari konferensi internasional yaitu di Auditorium Gedung B, Kampus Terpadu UNISA. Studium general dihadiri oleh 350 mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan, khususnya kesehatan yaitu: S1 Ilmu Keperawatan, S1 Fisioterapi, D3 Kebidanan, dan D4 Bidan Pendidik. Narasumber utama stadium general adalah Prof. Dr. Tetsuya Tanioka dari Tokushima University (Jepang). Tetsuya memamparkan bahwa kebutuhan mesin pendukung aktifitas keperawatan semakin meningkat hingga hari ini, meskipun penggunaan teknologi robotic sudah digunakan manusia di beberapa hal.

                 Perkembangan zaman mempengaruhi percepatan perkembangan teknologi mesin dari analog ke digital. Teknologi digital tersebut kemudian berkembang menjadi mesin pembantu manusia yang kemudian disebut “humanoid robots”. Hal ini membuat para ilmuwan khususnya yang  berorientasi bisnis industri berlomba-lomba menciptakan robot yang mampu menjalankan program selayaknya manusia dalam kehidupan sehari-hari. Humanoid robot tersebut berkembang pesat dengan munculnya teknologi Artificial Intelligent (AI) yang dijadikan sebagai program komputer yang mampu meniru aktitifas manusia. Perkembangan ilmu keperawatan juga dipengaruhi perkembangan humanoid robots tersebut, hal ini berdasarkan pada fakta di lapangan muncul “Robot Perawat” yang bertugas sebagai perawat di Rumah Sakit dengan menjalankan tugas-tugas keperawatan seperti yang dilakukan perawat manusia. Robot Perawat di Jepang sudah mulai digunakan dalam praktek klinik medis di berbagai instansi kesehatan. Lain halnya dengan Indonesia, penggunaan Robot Perawat masih menjadi kontroversi. Robot Perawat masih perlu dikaji ulang tentunya dalam hal isu etika dan rasa empati buatan pada robot yang dianggap tidak bisa sepenuhnya memahami kondisi dan situasi pasien.