Pemkab sleman dan unisa yogyakarta siap terapkan new normal

Kampus Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) bersama pemerintah dan masyarakat dinilai siap menyambut New Normal. Hal itu tidak hanya disampaikan oleh pihak UNISA Yogyakarta, tapi juga disampaikan oleh Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, M.S.I., saat webinar nasional yang diselenggarakan oleh program studi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta.

Webinar nasional dengan tema “Arah Baru Pembangunan Daerah Menghadapi Tatanan Kehidupan Baru”. Webinar ini diselenggarakan bersama Pemkab Sleman yang membahas terkait kebijakan-kebijakan Pemkab maupun nasional di masa new normal, pada Jum’at (10/07) lalu.

Webinar nasional ini dihadiri oleh berbagai pihak mulai dari mahasiswa, masyarakat umum, maupun stakeholderpemerintahan. Pada kesempatan yang bagus tersebut, webinar ini menghadirkan dua pembicara yakni Drs. H. Sri Purnomo, M.S.I selaku Bupati Kabupaten Sleman dan Nur Faidati, S.IP., M.A selaku Dosen Prodi Administrasi Publik Unisa Yogya.

Pembahasan pertama dibuka oleh Sri Purnomo yang membahas tentang arah pembangunan masa new normal di Kabupaten Sleman. Bersama dengan Kadinkes, para Staff Ahli, dan juga beberapa Kabag, Sri Purnomo menjabarkan persoalan-persoalan yang dihadapi Kabupaten Sleman. Pembahasan tersebut diikuti dengan pembahasan terkait implementasi new normal di Kabupaten Sleman, landasan aturannya, penerapannya di berbagai bidang, beserta pemahaman simulasi-simulasi berjalannya kembali perekonomian.

New normal disini adalah titik balik untuk tatanan dimana kita harus memasuki kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19,” ujar Sri Purnomo saat menafsirkan arti new normal.

Pada konteks pembangunan daerah di masa new normal, Sri Purnomo memperlihatkan sektor-sektor penting yang akan kembali produktif di Kabupaten Sleman, antara lain sektor kepariwisataan, sektor pelayanan kesehatan, sektor transportasi, hingga sektor pendidikan. Sri Purnomo sangat menganjurkan masyarakat untuk tetap produktif sekaligus memperhatikan protokol-protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

“Menyongsong new normal, kita harus tetap waspada terhadap Covid-19 dan tetap berusaha sesuai dengan bidangnya masing-masing, sehingga perekonomian semakin membaik dan mampu menyejahterakan masyarakat.” Jelas Sri Purnomo di akhir sesinya.

Nur Faidati yang menjadi pembicara kedua membahas tentang kondisi-kondisi terkini terkait penanganan Covid-19 di Indonesia khususnya di Kabupaten Sleman. Faidati memperlihatkan kondisi penambahan kasus positif Covid-19 per 9 Juli 2020 yang cukup mencengangkan, yakni terdapat penambahan 2000 lebih kasus positif perhari. Berdasarkan hal tersebut, Faidati sangat intensif memberikan gambaran bagi daerah-daerah yang ingin menerapkan new normal ini.

New Normal merupakan exit strategy dari Covid-19 dan penanganan ekonomi nasional,” jelas Faidati terkait maksud dari new normal.

Faidati pun menjabarkan pra-syarat bagi daerah-daerah yang akan menjalankan new normal, hal ini memperlihatkan betapa sulitnya penerapan kategori-kategori yang harus disesuaikan dengan kondisi-kondisi di masa pandemi. Menurut Faidati, Kabupaten Sleman adalah salah satu daerah yang terbukti berhasil menekan laju pertumbuhan kasus Covid-19, sehingga Kabupaten Sleman sangat layak untuk kembali produktif di masa new normal ini.

“Kabupaten Sleman bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain terkait menyiapkan wilayahnya, guna menghadapi tatanan baru.” Ujar Faidati saat mengapresiasi kinerja Bupati Sleman dalam mengendalikan Covid-19.

Di akhir sesi, Faidati memberikan masukan berupa dukungan-dukungan yang harus diperhatikan seperti kebijakan yang tepat, anggaran dan ketegasan pemerintah dalam melaksanakan new normal.

 

Unisa yogya dan uitm menggelar international webinar series terakhir

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dan Universiti Teknologi Mara (UiTM) menggelar webinar seri terakhir dari serangkaian lima seri yang sudah diselenggarakan bersama- sama. International Webinar Series 5 ini bertemakan “Monitoring Children and Geriatrics Nutritional Status During MCO Covid-19”, Jum’at (26/06).

Webinar yang diselenggarakan secara internasional ini dihadiri mahasiswa Program Studi Gizi, serta dihadiri oleh para peserta secara umum. Webinar ini menghadirkan empat pembicara yang kompeten dibidangnya, baik dari Unisa Yogya maupun UiTM, dan dimoderatori oleh Agung Nugroho, AMG., M.P.H. Empat pembicara tersebut meliputi Anindhita Syahbi., S.Gz., M.P.H. sebagai Dosen Prodi Gizi Unisa Yogya, Nur Islam sebagai Dosen Centre of Nutrition and Dietetic UiTM, Faurina Risca, S.Gz., M.P.H. sebagai Dosen Prodi Gizi Unisa Yogya, dan Naleena Muniandy sebagai Dosen Senior Centre of Nutrition and Dietetic UiTM.

Anindhita membahas tentang Monitoring Nutritional Status in Elderly During Covid-19, yang mana pembahasannya mengenai pemantauan terhadap pemenuhan gizi pada lansia di masa pandemi. Sub topik yang Anindhita sampaikan meliputi pengenalan lansia dan gizi di Indonesia, pemenuhan gizi seimbang untuk lansia, laporan data mengenai gizi lansia, dan posyandu untuk lansia.

“There’s a bigger stats in rural area than urban area on malnutrition of elderly in Indonesia,” ujar Anindhita.

Anindhita juga memiliki fokus pembahasan terhadap perbedaan pemenuhan gizi lansia di daerah pedesaan dan perkotaan, tentu ini menjadi perhatian yang penting sebab lansia memiliki kerentanan yang tinggi terhadap infeksi Covid-19.

“There’s a strong relation between the nutritional status and Covid-19,” tutur Anindhita.

Nur Islam MFT., PhD yang menjadi pembicara kedua membahas tentang Nutrition in Elderly During Pandemic Covid-19 atau nutrisi lansia selama masa pandemi. Dalam pembahasannya, Nur membagi fokus bahasan dalam dua topik, yakni Challenges (tantangan) dan The Way Forward (langkah-langkah kedepan). Nur menjabarkan pula sub topik bahasannya, yakni Assessing nutritional status, Nutritional needs of the elderly, dan eating lifestyles.

“Covid-19 has hit older adults harder than other age group, all the older adults are more likely to have underlying condition, such as cardiovascular disease, diabetes, or respiratory illness,” ujar Nur.

Nur juga memberikan tips untuk pemenuhan nutrisi yang sehat bagi para lansia, seperti mengatur berat badan yang sehat, meningkatkan konsumsi buah dan sayur, mengonsumsi protein dan lemak yang berkualitas, hingga menerapkan diet guna membatasi kalori berlebihan.

“The clinical and subclinical micronutrient deficiency is common in elderly which contributes to several age-related diseases and decreased all function,” tambah Nur.

Faurina membahas tentang Strengthening Child Nutrition in MCO During Covid-19 atau penguatan gizi anak selama masa pandemi. Sub topik yang menjadi bahasan Faurina, meliputi pengenalan Stunting, dampak Covid-19 pada Stunting, pengenalan terhadap Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting, dan implementasi terhadap posyandu di Indonesia.

“Why we must focus on children? Because based on Ministry of Health, the prevalence of child mortality with Covid-19 cases effectly hit children under five years old and also positive prevalence in the treatment almost reach 80%,” ujar Faurina.

Selain itu, Faurina juga memberikan kiat-kiat dalam mencegah stunting di masa pandemi, seperti makan-makanan sehat yang mencukupi dan menjaga keseimbangan untuk ibu hamil, memberikan ASI eksklusif dengan memperhatikan protokol kesehatan (menggunakan masker dan hand hygiene), penuhi makanan pendamping selain ASI, serta memantau kesehatan anak secara reguler.

Dr. Naleena Devi Muniandy yang menjadi pembicara terakhir menambahkan informasi tentang pemenuhan gizi anak selama pandemi. Presentasi Naleena yang berjudul Nutrition in Children During A Pandemic ini memiliki sub topik tentang the impact of Covid-19 on children, challenges faced by parents and children, dan the way forward to take those challenges.

Guna menghadapi tantangan dalam pemenuhan gizi selama masa pandemi, Naleena menjabarkan beberapa poin berdasarkan The guidelines, yakni melanjutkan menyusui anak, mempraktikkan makan tepat waktu dengan makanan yang bervariasi, membatasi makanan yang tidak sehat (garam, gula, dan zat lainnya secara berlebihan), dan minum air putih 8-10 gelas sehari.

“I hope after all these webinars, we’re all now great artist… so, we can prepare, we can plan, and we can plate all for our loved ones beautifully.” Jelas Naleena.

Teknologi laboratorium medis unisa kenalkan prodi melalui webinar

Progam Studi Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan webinar series yang ke-2, Jumat (19/07).

Webinar kali ini bertema tentang mengenal lebih dekat keunggulan prodi TLM Unisa Yogya dan tips menerima beasiswa unggulan S2, ada dua pembicara dalam kegiatan tersebut yakni Titin Ariyani, S.Si., M.Sc., selaku dosen TLM Unisa Yogya dan Monica Putri Sholiha, S.ST., selaku asisten dosen TLM Unisa yang pernah meraih beasiswa unggulan.

Dalam kegiatan webinar ini titin menjelaskan secara ringkas tentang validasi prosedur dan metode dalam pemeriksaan laboratorium, dan menurutnya hanya di Unisa Yogya mahasiswa dapat belajar tentang uji pemantapan mutu (validasi).

“Di prodi ini kita belajar tentang bagaimana memvalidasi dan menilai kinerja uji suatu pemeriksaan suatu laboratorium,” tutur Titin.

Monica dalam paparannya menyampaikan tentang tips- tips mendapatkan  beasiswa unggulan, salah satunya adalah tips lulus dalam wawancara yaitu dengan berusaha menjawab pertanyaan sejujur mungkin tapi jangan terlalu memperlihatkan kekurangan dan berusaha untuk menunjukan kelebihan tapi jangan terlihat sombong.

Kegiatan tersebut disiarkan langsung melalui channel youtube Teknologi Laboratorium Medis Unisa Yogya dan aplikasi zoom.

Unisa yogya bersama uitm malaysia menggelar webinar gizi internasional

Universitas `Aisyiyah Yogyakarta bersama dengan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia menggelar webinar gizi internasional yang bertemakan “Women Empowerment Nutrition During MCO Covid-19” melalui aplikasi Video Conference Zoom, Rabu (24/06).

Webinar ini diselenggarakan untuk umum, khususnya bagi mahasiswa Program Studi Gizi, Webinar kali ini menghadirkan empat narasumber dengan topik pembahasan yang berbeda namun saling berkaitan, yakni Dr. Syahrul Bariah selaku Dosen Senior Centre of Nutrition and Dietetic UiTM, Silvi Lailatul Mahfida selaku Dosen Prodi Gizi Unisa Yogya, Farhanah Ahmad Shuhaimi selaku Dosen Centre of Nutrition and Dietetic UiTM, dan Agung Nugroho selaku Dosen Prodi Gizi Unisa Yogya.

Dr. Syahrul dalam pembahasanya menyampaikan serta memberikan dua fokus pembahasan, yakni tips untuk makan- makanan sehat selama karantina dan tips untuk berbelanja selama pandemi. Sub materi yang Dr. Syahrul sampaikan meliputi bagaimana pengelolaan atau manajerialisasi kebutuhan pangan serta konsumsi yang memadai untuk kesehatan selama masa pandemi.

“It’s important to eating healthy habits, it’s should be started form home. So, this is where women had play our own role to be the gatekeepers of health of the family, ujar Dr. Syahrul.

“It’s a good time reevaluate things. It’s also a good time to start acknowledging the fact that women play an important role at home, tambahnya.

Menurut Dr. Syahrul, hal- hal seperti ini harus menjadi evaluasi kita karena kita punya banyak waktu bersama keluarga, sehingga kebutuhan kesehatan harus bisa didiskusikan dengan baik. Selain itu, perempuan dinilai memiliki peran yang penting dalam hal ini.

Silvi Lailatul Mahfida, S.Gz., M.P.H. yang menjadi pembicara kedua menjabarkan tentang empat kunci dalam mengontrol kebutuhan konsumsi yang sehat, antara lain akses dan kontrol terhadap pendapatan dan sumber daya, inovasi pendekatan dalam mengurangi kendala waktu, pengetahuan tentang gizi dan kesehatan, serta keterlibatan dalam membuat keputusan.

“Woman is a main role of her family, because woman could do multitasking and have a multitasking ability in it. They also have a main investment in nutrition of the family/household, ucap Silvi.

Selain itu, Silvi juga menyinggung tentang Nutrition Literacy yang diakomodasi oleh nutrition education, meal planning, dan food become role model.

Farhanah Ahmad Shuahaimi menjadi pembicara ketiga yang membahas tentang kesehatan di masa pandemi, namun kesehatan yang menjadi fokus Farhanah adalah kesehatan ibu dan anak. Breastfeeding during Covid-19 adalah pembahasan spesifik Farhanah yang mengungkap tentang aktivitas menyusui dikala pandemi.

“There are a lot of benefits for breastfeeding, even in a short time the baby’s immune system can still get the benefits from it, ungkap Farhanah.

Farhanah juga menjelaskan bahwa kemungkinan seorang ibu menularkan Covid-19 kepada sang anak sangatlah memungkinkan terjadi, sebab itu Farhanah memberikan tips untuk mencegah terjadinya penularan antara ibu dan anak.

“The 3Ws is Wear as mask during breastfeed, Wash hand before-after taking or touching the baby, and also Wipe and disinfect surfaces regularly.” Tambahnya.

Agung Nugroho, AMG., M.P.H. yang menjadi pembicara terakhir membahas tentang Women Empowerment and Health. Agung menjelaskan beberapa hal terkait keperempuanan, meliputi sejarah kesetaraan gender untuk perempuan. Selain itu, Agung juga menelisik tentang poin Sustainable Development Goals (SDG) nomor 5, yakni tentang menciptakan kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.

“Talk about empowerment. At the beginning, we need to understand the general problem. That’s gender related which become crucial discussion around the world.” Ujar Agung terkait pentingnya pemahaman terhadap kesetaraan gender.

Sebelum akhir sesi, Agung menjelaskan juga bagaimana hubungan antara pemberdayaan perempuan dengan kehidupan yang realistis namun gender related, guna pemenuhan kebutuhan gizi maupun kesehatan  selama masa pandemi dalam ranah keluarga.

Dengan adanya webinar ini, diharapkan peserta webinar memahami konteks pemeberdayaan perempuan dalam pemenuhan gizi serta kesehatan dalam keluarga, sehingga mampu menjadi individu yang sehat, berkualitas, dan sentosa lahir maupun batin.

 

Arsitek unisa gandeng designer paradise batik di acara webinar

Progam Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Aisyiyah Yogyakarta kembali menyelenggarakan webinar sesi keduanya yang bertema “Arsitecture Graduate as Enterprenur in New Normal” pada, Selasa (30/6).

Dalam webinar tersebut Prodi Arsitektur menggandeng salah satu desiner dari label paradise batik yaitu Mudrika Paradise untuk menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut, serta Indah Pujiyanti, S.T., M.Sc. selaku dosen arsitektur Unisa Yogya sebagai pembicara kedua.

Kaprodi Arsitektur Unisa Yogya Aprodita Emma Yetti, S.T., M.Sc mengatakan bahwa kegitan ini bertujuan untuk menyemangati calon atau lulusan arsitektur dalam berwirausaha di masa new normal sekarang.

Indah menyampaikan bahwa peluang ketika lulus dari jurusan arsitek, mereka bisa menjadi dirinya sendiri, tidak hanya menjadi seorang arsitek saja namun, dapat menjangkau berbagai profesi dan dengan berbagai macam profesi tersebut tentu akan menonjolkan jiwa ngarsitek yang mereka miliki.

Dalam webinar tersebut bu mudrika juga sedikit berbagi mengenai bisnisnya, banyak yang bisa dipelajari dari usaha dan kisah perjalanan bisnisnya.

“hukum wajib dalam melakukan inovasi bisnis itu ya kreatif,” ungkap Mudrika.

Mudrika juga menambahkan bahwa untuk terus menerus menciptakan ide baru, kita harus merangsang otak kita untuk berkreasi semaksimal mungkin dengan cara merangsangnya untuk terus mendisain, dan mencobanya terus menerus, mencari ide- ide dengan menganalisa pasar.

Webinar berlangsung sekitar kurang dari dua jam dan disiarkan langsung melalui channnel youtube Arsitektur UNISA Yogyakarta.