Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berupaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan tinggi di Indonesia dengan menggelar Audit Mutu Internal (AMI) 2023. Acara pembukaan AMI yang digelar di ruang sidang gedung Siti Moendjijah kampus UNISA Yogyakarta, Kamis (31/08) ini bertujuan untuk mengawali persiapan akreditasi perguruan tinggi unggul yang dijadwalkan pada tahun akademik 2023/2024 sekaligus memastikan sitem penjaminan mutu diterapkan dan berjalan dengan efektif.

Sebagai bukti komitmen dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, UNISA Yogyakarta telah melakukan proses identifikasi diri dan identifikasi eksternal  oleh Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah. Identifikasi tersebut menegaskan bahwa UNISA Yogyakarta memiliki potensi besar untuk menjadi perguruan tinggi unggul yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Rektor UNISA Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat dalam sambutanya menjelaskan bahwa tahun 2023/2024 dijadikan sebagai momentum penting untuk memperoleh akreditasi unggul.

“Tahun ini, UNISA Yogyakarta berfokus pada persiapan menuju akreditasi institusi unggul. Berbagai regulasi, kebijakan, dan program pengembangan UNISA telah ditetapkan untuk memastikan bahwa persyaratan akreditasi dapat terpenuhi dengan baik,” ujarnya.

Warsiti menambahkan salah satu fokus utama dari AMI tahun ini adalah melihat indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam rencana strategis UNISA Yogyakarta. Selain itu, audit juga akan memeriksa kriteria yang ada dalam Decision Support System (DSS) yang mungkin belum terpenuhi atau perlu dilengkapi. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa UNISA Yogyakarta tidak hanya memenuhi standar minimal akreditasi, tetapi juga mampu mencapai tingkat keunggulan yang lebih tinggi. Dalam upaya mewujudkan visi menjadi perguruan tinggi unggul dan pilihan,  UNISA Yogyakarta terus berkomitmen untuk melakukan peningkatan dan transformasi dalam segala aspek. Dengan adanya AMI 2023, diharapkan langkah konkret menuju akreditasi unggul dapat semakin dipercepat, memberikan dampak positif bagi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.

Universtas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta terus berupaya melakukan internasionalisasi melalui program-program internasional yang telah disusun, salah satunya yaitu International Internship Program yang diikuti oleh empat mahasiswa dari Saxion University of Applied Sciences Belanda, masing-masing dua dari program studi ilmu keperawatan dan dua dari program studi fisioterapi.

International Intership Program 2023 diawali dengan welcoming ceremony yang dihadiri oleh dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) beserta wakil dekannya dan perwakilan dari program studi ilmu keperawatan serta program studi fisioterapi yang berlagsung di Gedung Siti Moendjijah UNISA Yogyakarta, Rabu (08/30).

Kegiatan ini akan berlangsung selama empat bulan untuk program studi ilmu keperawatan dan tiga bulan untuk program studi fisioterapi. Program International Internship Program menjadi sebuah kebanggan tersendiri karena menjadi pilihan untuk kegiatan internship dari kampus luar negeri baik Eropa maupun Asia, seperti yang diungkapkan oleh dekan FIKes UNISA Yogyakarta Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis dalam sambutannya.

“Kami ucapkan terima kasih, tentunya ini menjadi sebuah kebanggan untuk kami karena telah memilih UNISA Yogyakarta menjadi tempat magang yang berdurasi cukup lama ini. Saya kira ini akan terus berlanjut, nanti UNISA akan berkunjung ke Saxion Belanda ya,” ucap Imron.

Selain menjadi ajang internasionalisasi UNISA Yogyakarta International Internship Program ini juga menjadi salah satu bentuk UNISA Yogyakarta memperkenalkan Indonesia ke dunia Internasional baik dari segi pendidikan, kesehatan, hingga budaya Indonesia.

“Kegiatan ini tentunya bukan hanya untuk UNISA agar dikenal oleh dunia Internasional, tapi  ini adalah satu bentuk UNISA memberikan dampak baik untuk Indonesia. Kita memperkenalkan kepada mereka budaya, pendidikan maupun dibidang kesehatan,” tuturnya. Peserta International Internship Program akan melaksanakan clicical palcement dibeberapa lokasi yang menjadi lahan pratik UNISA Yogyakarta yang telah memiliki perjanjian kerja sama. Program ini diharapkan akan memeberikan dampak yang baik untuk peserta maupun UNISA Yogyakarta.

Tim Dosen Universitas Aisyiyah Yogyakarta, yakni Suryani, S. Kep., Ns. M.Med.Ed, Agil Dhiemitra Aulia Dewi, S.Gz., MPH dan Andhita Dyorita Kh.,S.Psi,M.Psi, Psikolog telah mulai menjalankan rangkaian program pengabdian pada Masyarakat/PKM (Program Kemitraan Masyarakat) di SMPN 1 Gamping, Sleman, Yogyakarta. Dengan mengusung program  Peer Modeling Pencegahan Stunting (PEDE PENTING) pada PIK-R SAHAJA SMPN 1 Gamping diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri pengurus menjadi kader Kesehatan PIK-R Sahaja, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola kesehatan remaja sehingga terbentuk remaja yang sehat secara utuh fisik dan mental dan menjadi bagian dari proses pencegahan kasus stunting sejak dini serta meningkatkan pengelolaan program PIK R agar PIK R menjadi produktif kembali.

Program ini sangat penting untuk dilakukan karena remaja dengan status gizi yang buruk menjadi awal mata rantai kasus stunting. PIK-R yang dikembangkan di sekolah dapat menjadi model intervensi untuk meningkatkan strategi pencegahan perkawinan anak berbasis komunitas. Kegiatan yang dilaksanakan PIK-R di sekolah mampu meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan reproduksi remaja, seksualitas, kehamilan berisiko, BBLR dan stunting.

Dalam program ini, tim dosen UNISA memberikan berbagai program untuk peningkatan produktifitas PIK-R seperti meningkatkan kepercayaan diri anggota PIK-R, membekali PIK-R dengan informasi terkait dengan reproduksi, gizi dan kesehatan mental. Selain itu, kolaborasi tim dosen UNISA juga akan ikut berpartisipasi dalam memaksimalkan fasilitas serta sarana prasarana yang akan digunakan dalam pelaksanaan program PIK-R.

Hingga 26/08/2023 tim dosen UNISA telah melakukan identifikasi lebih lanjut akan kebutuhan fasilitas dan telak menjalankan dua kali program pelatihan yang diikuti oleh 20 siswa kader PIK-R di SMPN 1 Gamping. Pengelola SMPN 1 Gamping mengaku senang dan menyambut baik adanya program ini. Harapannya semoga universitas dan sekolah bisa terus berkolaborasi untuk memaksimalkan peran PIK-R yang sehat secara utuh fisik dan mental serta menjadi bagian dari proses pencegahan kasus stunting sejak dini. Program ini juga disambut antusias oleh kader PIK-R SMPN 1 Gamping. Mereka mengaku memiliki mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan baru. Selain itu, dengan adanya program PEDE PENTING, kader PIK-R juga semakin menyadari pentingnya tumbuh menjadi remaja yang sehat fisik dan mental untuk mencegah stunting. Mereka semangat untuk nanti dapat mengikuti program hingga selesai dan siap untuk menjadi peer modeling bagi SMPN 1 Gamping.

Minggu, 27 Agustus 2023, final ajang kompetisi bergengsi dalam dunia keamanan Capture The Flag (CTF) Digital Security Competition dengan tema “Find Your Enemy” telah dilaksanakan oleh Program Studi Teknologi Informasi secara hybrid di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan untuk siswa SMA/MA/SMK Sederajat secara nasional yang diikuti oleh sekolah-sekolah dari berbagai daerah diantaranya dari Yogyakarta, Semarang, Sukoharjo, Berau, Pesanggaran, Pati, Tulungagung, Garut, Banjarmasin, Malang, Pasuruan, Nglegok, Binangun, Sekayu, Cikarang Utara, Jakarta, Padang, Cimahi, Purwokerto, Banyumas, Balikpapan, dan Batam. Tujuan dari kompetisi ini adalah mencari bakat-bakat terpendam dari anak-anak SMA dalam bidang keamanan siber, dan memperkuat kesadaran akan pentingnya aspek keamanan di era yang serba digital. Dengan semangat persaingan yang positif, diharapkan para peserta akan menjadi generasi yang lebih peka terhadap risiko di bidang keamanan siber serta memiliki peran penting dalam menjaga dunia digital yang semakin kompleks dan beragam.

Kompetisi ini diikuti 26 tim yang masing-masung tim terdiri dari 2-3 orang siswa. Seleksi ketat pada babak penyisihan dilakukan selama 27 jam, peserta diuji pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah teknis dalam bidang keamanan siber. Dari hasil penyisihan tersebut terpilih 12 tim yang mencapai babak final. Para finalis akan melanjutkan pertandingan dalam babak final dengan dihadapkan pada tantangan yang lebih rumit, bervariasi, dan mendalam dalam berbagai aspek keamanan siber. Para finalis akan berkompetisi memperebutkan gelar juara serta kesempatan untuk lebih memperdalam pemahaman tentang keamanan siber.

Final kompetisi CTF dibuka oleh Alvi Zumaela Izdiana selaku ketua pelaksana. Alvi menyatakan sangat terkesan dengan dedikasi dan semangat peserta dalam menghadapi tantangan yang kompleks. Tidak lebih dari sekadar menguji pengetahuan teknis, kompetisi ini mengajak peserta untuk mengasah kemampuan analitis, kreativitas, dan kolaborasi tim. Dari 12 tim yang masuk pada tahap final diperoleh 6 tim yang mendapatkan juara yaitu Juara 1: Shelltatic, Juara 2: Bogorberseri, Juara 3: Sijat2, Juara Harapan 1: PMPIWSC, Juara Harapan 2: Theshiningstar, Juara Harapan 3: kiwkiwkukgeruk.

Ketua Program Studi Teknologi Informasi UNISA Yogyakarta, Zahra Arwananing Tyas, S.Kom., M.Cs., juga hadir dalam kompetisi ini untuk memberikan sambutan dan penutup.

Zahra menyampaikan “Harapannya peserta dapat meraih pengalaman berharga dan pengetahuan yang luas. Kepada finalis yang berhasil mencapai posisi tertinggi, Selamat! Namun, bagi yang belum berhasil, jangan menyerah dan teruslah belajar.” Pada akhir penutupan

Zahra juga menambahkan sentuhan pantun “Finalis CTF UNISA datang di hari Minggu, Berjuang mencari bendera di kompetisi, Jangan risau dan jangan galau, Teknologi Informasi UNISA selalu di hati.”

Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Yogyakarta, dan perjanjian kerjasama (MoA) dengan Ikatan Arsitek Indonesia Pusat, Rabu (23/08) di ruang sidang gedung Siti Moendjijah kampus UNISA Yogyakarta.

Ruang lingkup dalam kerjasama yang ditandatangani adalah untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi, yaitu mengenai bidang pendidikan dan pengajaran, bidang penelitian, serta bidang pengabdian masyarakat.

Rektor UNISA Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat dalam sambutanya mengatakan Prodi arsitek merupakan salah satu prodi yg progresnya cepat seperti prestasi dari mahasiswa yang berada di tingkat nasional maupun internasional, serta berkolaborasi dengan berbagai industri.

“Prodi arsitek hadir bersama lahirnya UNISA Yogyakarta, kami selalu berupaya meningkatkan mutu lulusan dengan berbagai strategi,” ujar Warsiti.

Ketua Umum IAI pusat Ar. Georgius Budi Yulianto, IAI, AA mengutarakan bahwa semakin banyak MoU kerjasama akan semakin luas serta untuk menata kembali profesi arsitek.

“Secara nasional kami selalu bekerjasama dengan yang ada di daerah, dengan banyaknya lulusan arsitek kita akan membuat suatu sistem untuk mengembangkan profesi arsitek,” tutur Georgius. Aprodita Emma Yetti, S.T., M.Sc selaku kepala prodi Arsitek berharap dalam adanya kerjasama ini akan lebih kokoh dan terimplementasi program dengan baik.