Kuliah kebangsaan Unisa YK

Mahasiswa Baru Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mendapat kesempatan istimewa dalam menjalani perjalanan perdana pendidikan mereka. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, MSi, memberikan kuliah kebangsaan dengan tema “Generasi Berkemajuan Dalam Perspektif Keamanan Berbangsa dan Bernegara.” Di Covention Hall, Jumat (29/09).

Kegiatan kuliah kebangsaan yang dihadiri oleh 2000 mahasiswa baru UNISA Yogyakarta dari berbagai jurusan, merupakan bentuk komitmen Kapolri untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keamanan nasional dan tanggung jawab generasi muda dalam membangun negara yang aman dan sejahtera.

Dalam paparanya, Kapolri mengatakan, bahwa generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan bangsa dan negara. Keamanan berbangsa dan bernegara adalah fondasi utama untuk mencapai kemajuan tersebut.

“Inilah waktunya mempersiapkan dan mengubah mainset kita untuk siap mewujudkan SDM yang unggul dalam rangka menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Jenderal Sigit.

Jenderal Sigit berharap, melalui Catur Dharma yang ada di UNISA Yogyakarta ini bisa dijadikan pedoman dan bekal seluruh mahasiswa. Rektor UNISA Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu upaya UNISA Yogyakarta untuk mempersiapkan para UNISA muda yang berkarakter dalam dirinya, yang terus disemai semangat kecintaan terhadap tanah air, kesadaran dalam berbangsa dan bernegara melalui kontribusi gerakan intelektual muda yang berkemajuan dan mencerahkan.

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menerima kunjungan kerja dan penandatanganan MoU bdengan Dewan Agama Islam dan Adat Melayu Malaysia, Selasa (27/09) di Gedung Siti Moendjijah UNISA Yogyakarta.

Kunjungan tersebut disambut baik Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama Taufiqur Rahman, SIP., MA., Ph.D dan seluruh jajaran pimpinan UNISA Yogyakarta.

Taufiq dalam sambutannya mengungkapkan sangat terhormat mendapatkan kunjungan bersama Majlis Agama dan Istiadat Melayu Perlis (MAIPs) Malaysia, mengingat terdapat cukup banyak kesamaan antara Muhammadiyah dengan Perlis. “Kami mengucapkan selamat datang di Unisa Yogyakarta kampus Profesional Qur’ani, kampus perempuan pertama yang di kelola langsung oleh organisasi perempuan yakni ‘Aisyiyah,” ungkapnya.

Ia berharap dalam kunjungan dan penandatangan MoU ini dapat mempererat kerjasama antara ‘Aisyiyah melalui Unisa Yogyakarta dalam mensyiarkan nilai-nilai islam berkemajuan.

Sementara itu Dr. Siti Aisyah, M.Ag.,  Ketua PP ‘Aisyiyah mengatakan ‘Aisyiyah memiliki pandangan Islam berkemajuan yang bercorak faham wasatiyah tentang perempuan dalam gagasan, alam pikiran, dan orientasi aksi gerakan di tengah-tengah berbagai faham dan praksis Islam dan gerakan lainnya untuk penguatan posisi dan peran perempuan dalam kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal dalam mewujudkan peradaban utama.

“Kunjungan ini sangat penting dalam menjaga kesatuan umat sehingga di harapkan mampu melahirkan kesepakatan yang saling mencerdaskan bangsa,” ungkapnya.

Aisyah juga menegaskan terdapat 10 komitmen Perempuan Berkemajuan, yakni: penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pelestarian lingkungan, penguatan keluarga sakinah, pemberdayaan masyarakat, filantropi berkemajuan, aktor perdamaian, partisipasi publik, kemandirian ekonomi, peran kebangsaan, dan kemanusiaan universal.

Chief Executive Officer Of Majlis Agama dan Istiadat Melayu Perlis (MAIPs), Mohd Nazim bin Mohd Noor menyampaikan terimakasih telah disambut baik oleh UNISA Yogyakarta.

 “Kami sangat senang atas kehangatan yang diberikan oleh seluruh jajaran UNISA Yogyakarta, kami berharap UNISA Yogyakarta dapat berkunjung ke Perlis,” ungkapnya.

Mohd Nazim sangat terkesan saat mendengar mars UNISA Yogyakarta yang menyebutkan berjiwa Profesional Qur’ani sehingga menurutnya perlu lebih di tonjolkan dan di fokuskan kembali dalam pembentukan karakter mahasiswa di UNISA Yogyakarta.

Ia juga mengagumi dengan gerakan yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah yang sangat luar biasa, baginya ‘Aisyiyah adalah seorang ibu yang banyak melahirkan anak-anak pemikiran dan karya dalam mencerdaskan bangsa. Penandatanganan MoU tersebut membahas kaitannya dengan student exchange, penelitian dan pengabdian.  Acara ini juga dihadiri oleh Pimpinan UNISA Yogyakarta, Presiden Asosiasi Muhammadiyah Singapura, Muhammad Azri Bin Azman, Majelis tabligh dan ketarjihan, Majelis Pendidikan Kader, dan Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat Aisyiyah. Acara tersebut di lanjut dengan sesi dialog dan kunjungan keliling kampus UNISA Yogyakarta.

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta telah mengirimkan sepuluh mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Malaysia. Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi antara UNISA Yogyakarta dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA).

Sepuluh mahasiswa yang mengikuti KKN Internasional berangkat pada tanggal 14 September 2023 dan menjalani program KKN di Kampung Kuala Dulang Kechil, Yan, Kedah, Malaysia.

KKN Internasional yang dilaksanakan oleh UNISA Yogyakarta bekerja sama dengan empat PTMA lainnya telah menjadi bagian dari upaya memperluas pengalaman mahasiswa dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Sebelum berangkat ke Malaysia, kegiatan serupa telah dilakukan di Kalurahan Pagerharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 19 hingga 9 September 2023.

Para mahasiswa yang terlibat dalam KKN Internasional berasal dari berbagai Program Studi di UNISA Yogyakarta, termasuk S1 Fisioterapi, S1 Kebidanan, S1 Bioteknologi, dan S1 Ilmu Komunikasi. Kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk mempraktikkan ilmu yang mereka pelajari di kampus, tetapi juga untuk memfasilitasi pertukaran budaya antara kedua negara.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNISA Yogyakarta, Luluk Rosida, S.ST., M.KM, berharap bahwa kegiatan ini akan memberikan manfaat besar baik bagi mahasiswa maupun masyarakat setempat.

“Semoga mahasiswa bisa belajar dari masyarakat Indonesia maupun Malaysia, karena belajar tidak mengenal batas negara. Mahasiswa bisa menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus untuk membantu masyarakat. Selain itu, dari kegiatan ini juga ada pertukaran budaya yang semakin mempererat hubungan kedua negara,” ujar Luluk. Kegiatan KKN Internasional ini bukan hanya menjadi peluang bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan praktis mereka, tetapi juga untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Malaysia melalui pertukaran budaya yang erat. Semoga pengalaman ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi semua pihak yang terlibat.

KOMPOSTER LOSIDA

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta selenggarakan sosialisasi dan pembagian komposter Lodong Sisa Dapur (LOSIDA) dan ember tumpuk sebagai alternatif pengolahan sampah organik rumah tangga yang dibagikan kepada enam padukuhan dan persyarikatan Muhamamdiyah/Aisyiyah  di  sekitar UNISA Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman kampus bersamaan dengan program social movement penyambutan mahasiswa baru UNISA Yogyakarta.

Wakil Rektor II UNISA Yogyakarta Yuli Isnaeni, M.Kep., Sp.Kom mengungkapkan Unisa Yogyakarta menjadi salah satu kampus yang peduli terhadap lingkungan terutama terhadap isu yang saat ini sedang mengemuka berkaitan sampah yang saat ini masih belum tertangani terutama di daerah jogja.

‘’UNISA merespon permasalahan ini  dengan cara membuat inovasi untuk mengatasi sampah yang berbasis masyarakat,” ungkapnya.

Pembuatan komposter Losida menjadi kepedulian nyata UNISA  Yogyakarta untuk mendidik masyarakat agar memiliki kepedulian terhadap permasalahan sampah dan mampu mengelola sampah menjadi bernilai materil.

 “Kami menyakini permasalahan sampah akan teratasi dengan sinergitas dan kepedulian instansi pendidikan dengan masyarakatar sekitar”, terangnya. Ia berharap dengan pembagian komposter Losida ke Masyarakat mampu menjadi stimulus dalam menyebarluaskan kebermanfaatan terhadap kepedulian menjaga lingkungan.

Sementara itu, Asriyah Warga Mlangi Besar mengaku bersyukur mendapat undangan untuk menghadiri sosialisasi dan pembagian Losida dan ember tumpuk yang di selenggarakan oleh UNISA Yogyakarta mengingat kondisi Yogyakarta sedang darurat sampah.

“Kegiatan ini sangat membantu masyarakat khususnya Ibu-ibu dalam pemilahan sampah dapur,” ungkap Asriyah

Hal ini juga berkaitan dengan gerakan yang telah di lakukan ditempatnya dalam pengelolaan sampah organik yang di lakukan oleh pemuda dan kelompok Wanita Tani.  “Semoga kami mampu mengedukasi dan menggerakan masyarakat dengan pemanfaatan losida yang bermanfaat untuk Lingkungan,” tuturnya. Rencana tindaklanjut program ini, UNISA Yogyakarta akan mendampingi implementasi komposter Losida ke warga sekitar melalui berbagai pertemuan kader PKK dan forum komunikasi lainnya.

Pakta Integritas Mahasiswa

Sebanyak 1861 mahasiswa baru universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta tanda tangani fakta integritas dalam kegiatan Pra Masa Ta’aruf (Mataf) yang di inisiasi oleh tim kampus integritas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dan seluruh civitas akademika. Di Hall Convention Masjid Walidah Dahlan, Rabu (13/09).

Pembuatan fakta integritas tersebut merujuk dari nilai-nilai Pedoman Hidup Islam Warga Kampus (PHIWK) Yang di sederhanakan oleh tim kampus integritas. PHIWK tersebut menjadi pedoman integritas di lingkungan Civitas akademika Unisa Yogyakarta.

Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Yekti Satrawulandari., M,kes mengungkapkan penandatangan fakta integritas ini sebagai bentuk komitmen yang di lakukan oleh mahasiswa baru dalam menjalankan pendidikan di unisa yogyakarta “Anak muda perlu menanamkan integritas dalam dirinya sebagai pondasi dalam mengarungi kehidupan,”

Yekti juga menyampaikan di dalam PHIWK tersebut menanamkan nilai-nilai Aqidah, Akhlak, Ibadah, Muamalah, dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan sesuai dengan Al-qur’an dan Assunah.

Sementara itu, Lukmannul Hakim selaku ketua tim kampus integritas KPK RI Unisa Yogyakarta mengungkapkan penanaman nilai-nilai integritas perlu di masifkan dengan memanfaatkan peran pers mahasiswa untuk mengedukasi dan mengadvokasi dalam mewujudkan integritas dan memerlukan kolaborasi dengan stakeholder di lingkungan perguruan tinggi.

Ia juga menyoroti hal-hal yang perlu di perhatikan sebagai anak muda dengan mengenali diri sendiri, memiliki strategi yang terukur dan terstruktur dalam mewujudkan cita-cita yang ingin di capai dan peka terhadap peluang-peluang kecil yang terjadi di lingkungan sekitar.

Hal tersebut sejalan dengan tema yang diangkat panitia mataf unisa yogyakarta tahun 2023 “Membangun Generasi emas, Menuju Indonesia Berkemajuan”

Ketua mahasiswa Unisa Yogyakarta Moch Angga Ramadhan menyampaikan Indonesia di tahun 2045 akan mengalami bonus demografi yang cukup besar sehingga anak muda menjadi cermin bagi indonesia itu sendiri “Sehingga mahasiswa perlu memiliki kapasitas, kapabilitas, Integritas yang mumpuni, hal tersebut perlu di mulai dari hal-hal terkecil,” tegasnya.Hal-hal terkecil itu di mulai dari kegiatan mataf ini melalui penandatangan fakta integritas. Ia berharap momentum penandatangan tersebut dapat menjadi langkah awal yang di lakukan mahasiswa dalam mewujudkan indonesia emas 2045.