Bedah Buku Kesehatan di Kampus Berwawasan Kesehatan
Jum’at (17/9), kampus Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menjadi saksi Bedah Buku secara tatap muka pertama kali selama masa Pandemi ini. Bedah Buku “Deteksi Penyakit Sejak Dini”, yang ditulis oleh Dini Nuris Nuraini, S.Si., berhasil terselenggara berkat kerjasama antara DPRD DIY dan Dinas Perpustakaan & Arsip DIY yang menggandeng UNISA Yogyakarta. Menurut Syukron Arif Muttaqin, SE., selaku Anggota DPRD Provinsi DIY, menjelaskan UNISA Yogyakarta selaku Kampus Berwawasan Kesehatan, menjadi lokasi yang representatif untuk bedah buku ini, dimana merupakan kampus yang berbasis kesehatan.
“Buku ini sebagai upaya pencegahan secara mandiri, serta media untuk sosialisasi kesehatan dan mendorong untuk meningkatkan minat baca buku,” jelas Warsiti,S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat., Rektor UNISA Yogyakarta dalam pembukaan bedah buku. Warsiti juga menegaskan untuk tetap bergerak di masa pandemi ini.
Syukron menjelaskan dengan pola hidup yang luar biasa saat ini, instant, dan kurangnya bergerak atau berolahraga dari beberapa orang saat selama pandemi, maka dengan buku ini dapat memberikan pencerahan. Terlebih penjelasan yang tertulis di dalam buku mudah dipahami oleh masyrakat luas tentang tanda-tanda penyakit.
dr.Miranti Dewi Pramaningtyas, M.Sc., yang mewakili penulis buku dalam bedah buku, memaparkan yang perlu digarisbawahi dalam buku Deteksi Penyakit Sejak Dini, bahwa buku tersebut bukanlah pengganti dokter, namun untuk deteksi dini. Maka, penulis pun juga menuliskan pada sampulnya jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan terhadap apapun hasilnya, jika ditemukan kejanggalan dari hasil deteksi, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Dosen dari UNISA Yogyakarta pun ikut ambil andil dalam acara bedah buku, yang diwakilkan oleh dr.Joko Murdiyanto. Joko memaparkan bahwa membuat buku seperti ini tidaklah mudah, ciptaan Allah SWT itu sangat kompleks dan sulit. Dalam buku tersebut juga disebutkan oleh penulis yang mengingatkan bahwa buku tersebut bukanlah pengganti dokter dan memberikan saran untuk segera konsultasi ke dokter jika ada sesuatu, hal tersebut sangat bagus. “Terimakasih kepada Ibu Dini Nuris Nuraini telah menuliskan buku ini,” tutup Joko.
Setelah sekian lama tidak ada kegiatan offline, acara bedah buku ini pun dihadiri oleh Mahasiswa/i UNISA Yogyakarta dan masyarakat umum dengan kapasitas maksimal 40 orang. Tentunya, seluruh peserta sangat mematuhi protokol kesehatan dengan tetap mengenakan masker dan menjaga jarak di dalam ruangan acara.