Sumpah Pemuda 2

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menyemarakkan semangat Sumpah Pemuda dengan menggelar Sport and Art Everyweek (SAE) yang meriah. Kegiatan rutin dua mingguan ini kali ini menghadirkan kejutan istimewa dengan mengajak 1000 mahasiswa untuk berpartisipasi dalam senam bersama, dilanjutkan dengan flashmob happy dance berlatarkan lagu Jawa yang enerjik, Sabtu (26/10).

Sumpah Pemuda

SAE yang kali ini mengambil tema “Main, Kreasi, dan Makan Bersama” menjadi ajang bagi seluruh civitas akademika UNISA Yogyakarta untuk melepas penat sembari mempererat tali silaturahmi.

Wakil Rektor I UNISA, Dr. Sulistyaningsih, S.KM., MH.Kes dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas antusiasme seluruh peserta yang hadir.

“SAE ini menjadi oase bagi kita semua untuk menyegarkan pikiran dan tubuh setelah menjalani rutinitas pekerjaan. Semoga kegiatan ini dapat terus kita laksanakan dan semakin meriah di masa mendatang,” ujarnya.

Flashmob Happy Dance yang menjadi puncak acara berhasil dilakukan 1000 mahasiswa. Dengan gerakan yang kompak dan penuh semangat, para mahasiswa berhasil menciptakan suasana yang meriah dan menghibur. Pilihan lagu Jawa sebagai pengiring tarian juga menjadi nilai tambah tersendiri, sekaligus sebagai bentuk pelestarian budaya bangsa.

Biro Humas dan Protokol (BHP) UNISA selaku inisiator SAE berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa dan karyawan di UNISA untuk mengembangkan minat dan bakat di bidang olahraga dan seni. Selain itu, SAE juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mahasiswa baik secara fisik maupun mental.

Budidaya Ikan

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pengabdian. Kali ini, tim pengabdian UNISA berhasil mendapatkan hibah dari DRTPM Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek RI untuk mengembangkan program INTAN PRIBUMI : Intensifikasi Budidaya Ikan Nila Melalui Penerapan Teknologi Gelembung Mikro, Minggu (22/09).

Program ini menyasar kelompok pembudidaya ikan Mina Sejahtera yang menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas budidaya. Melalui pelatihan dan penerapan teknologi microbubble, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan nila, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan para pembudidaya.

Teknologi Microbubble : Solusi Inovatif untuk Budidaya Ikan

Teknologi microbubble yang diterapkan dalam program ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain :

  • Meningkatkan kadar oksigen: Microbubble dapat meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air, sehingga ikan dapat tumbuh lebih optimal.
  • Efisiensi energi: Penggunaan energi listrik jauh lebih rendah dibandingkan dengan sistem aerasi konvensional.
  • Meningkatkan kualitas air: Microbubble membantu menjaga kualitas air tetap stabil, sehingga meminimalkan risiko penyakit pada ikan.

Pelatihan dan Pendampingan Mendukung Kesuksesan Program

Tim INTAN PRIBUMI telah melaksanakan pelatihan intensif bagi anggota Pokdakan Mina Sejahtera. Pelatihan mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik budidaya ikan nila secara intensif, pemantauan kualitas air, hingga pemasaran produk. Selain itu, program ini juga dilengkapi dengan workshop digital branding untuk membantu para pembudidaya memasarkan produknya secara lebih luas.

“Kami sangat antusias dengan program ini. Teknologi microbubble dan pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi kami. Kami yakin dengan penerapan teknologi ini, produksi ikan nila kami akan meningkat secara signifikan,” ujar Muhammad Kosim, Sekretaris Pokdakan Mina Sejahtera.

Sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen pada pengembangan masyarakat, UNISA Yogyakarta terus berupaya untuk menghasilkan inovasi dan solusi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Program INTAN PRIBUMI merupakan salah satu contoh nyata dari upaya UNISA Yogyakarta dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan keberhasilan program ini, diharapkan dapat menginspirasi lembaga pendidikan lainnya untuk turut serta dalam pengembangan masyarakat melalui kegiatan pengabdian.

Kurangi Sampah

Mahasiswa KKN Regular 04 Notoprajan, Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, berhasil menginisiasi aksi nyata dalam menjaga kebersihan lingkungan. Pada Senin (9/9), mereka melakukan penyerahan plang dan banner larangan membuang sampah di RT 12, RW 02 Serangan, Kelurahan Notoprajan, Kemantren Ngampilan, Kota Yogyakarta.

Kurangi Sampah

Aksi ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke sungai dan mengubah kebiasaan buruk warga dalam membuang sampah sembarangan. Penyerahan plang dan banner dilakukan pada pukul 16.00 WIB, sekaligus menjadi pengingat bagi warga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Selain kampanye visual melalui plang dan banner untuk kurangi sampah, mahasiswa KKN juga turut mensosialisasikan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah. Perda tersebut mengatur sanksi bagi pelanggar, yakni pidana kurungan 3 bulan atau denda maksimal Rp 50.000.000.

Bambang, selaku Ketua RW 02 Serangan, mengapresiasi inisiatif mahasiswa UNISA. “Sangat berkesan dan terima kasih kepada mahasiswa KKN Universitas Aisyiyah Yogyakarta yang sudah membuatkan plang dan banner larangan membuang sampah. Harapannya, warga semakin sadar dan tidak lagi membuang sampah ke sungai atau sembarangan,” ujarnya.

Senada dengan Bambang, Hadi selaku Ketua RT 12 juga mengucapkan terima kasih atas bantuan mahasiswa. “Terima kasih dan semoga plang dan banner ini bermanfaat untuk mengingatkan warga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” imbuhnya.

Sampah Plastik

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kelompok 83 berhasil mengubah limbah plastik menjadi karya seni yang indah dan media tanam yang bermanfaat di Dusun Nogosari 1, Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul. Bersama ibu-ibu PKK dan pemuda setempat, mereka telah menciptakan inovasi baru dalam pengelolaan sampah plastik yang selama ini menjadi masalah serius.

Sampah Plastik

Dalam kegiatan yang berlangsung pada Agustus 2024, mahasiswa KKN UNISA mengajak warga untuk mendaur ulang botol plastik bekas menjadi pot tanaman yang unik. Botol-botol tersebut dilubangi, dicat warna-warni, lalu diisi dengan media tanam dan bibit sayuran. Selain itu, bagian atas botol juga disulap menjadi bunga-bunga hias yang cantik, sementara gelas plastik bekas disusun menjadi rangkaian yang menarik.

“Kami ingin menunjukkan bahwa sampah plastik bisa disulap menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat,” ujar Diana, salah satu mahasiswa KKN UNISA.

“Dengan mengubah botol plastik menjadi pot tanaman, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga mendorong gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.” Tambahnya.

Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar warga. Ibu-ibu PKK dan pemuda setempat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka merasa senang karena bisa berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menciptakan karya seni yang indah.

Kraton

Stunting, masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan anak, menjadi perhatian serius. Untuk mengatasi permasalahan ini, kolaborasi Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bekerja sama dengan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak ABA (IGABA) Kemantren Kraton menggelar pelatihan bagi guru TK ABA se-Kemantren Kraton. Pelatihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam mencegah stunting, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Kolaborasi

Kegiatan yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ini melibatkan lintas disiplin ilmu, di antaranya kebidanan, keperawatan, dan gizi. Tim pengabdian masyarakat dari UNISA Yogyakarta yang diketuai oleh Bdn. Evi Wahyuntari, S.ST., M.Keb., memberikan materi tentang pencegahan stunting, pengukuran tinggi badan dan berat badan, serta penggunaan aplikasi WHO Antro untuk menganalisis status gizi anak.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap para guru TK ABA dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting di lingkungan sekolah. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, mereka dapat melakukan deteksi dini anak stunting dan memberikan intervensi yang tepat,” ujar Evi.

Dalam pelatihan tersebut, para guru tidak hanya diberikan materi teori, tetapi juga praktik langsung dalam melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan anak serta menganalisis hasil pengukuran menggunakan aplikasi WHO Antro. Selain itu, para guru juga dilatih untuk melakukan konseling gizi kepada orang tua anak yang mengalami masalah gizi.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari UNISA Yogyakarta yang telah memberikan pelatihan ini. Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai guru TK dalam upaya pencegahan stunting,” ungkap salah seorang peserta pelatihan.

Langkah Selanjutnya

Setelah pelatihan, tim pengabdian masyarakat UNISA Yogyakarta akan melakukan pendampingan kepada guru TK ABA dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh. Pendampingan ini akan dilakukan melalui kunjungan ke sekolah-sekolah TK ABA untuk memantau pelaksanaan program pencegahan stunting dan memberikan bantuan teknis jika diperlukan.