Edukasi Penanganan Sinkop Tingkatkan Kesiapsiagaan Remaja di Balecatur
Pingsan atau sinkop merupakan kondisi kehilangan kesadaran mendadak dan bersifat sementara, disebabkan berkurangnya aliran darah serta oksigen ke otak. Kondisi ini sering diawali dengan gejala pusing, pandangan kabur, atau telinga berdenging. Meskipun tampak sepele, sinkop berpotensi menyebabkan cedera pada 28 persen kasus. Oleh karena itu, pengetahuan dan sikap yang tepat dalam memberikan pertolongan pertama pada sinkop menjadi krusial untuk mencegah risiko cedera lebih lanjut.
Di Desa Balecatur, Sleman, penanganan sinkop menjadi isu kesehatan yang signifikan. Banyak warga yang beraktivitas fisik berat di bawah terik matahari, meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini. Sayangnya, minimnya pengetahuan masyarakat tentang gejala dan tata cara penanganan pingsan yang benar kerap menyebabkan respons yang lambat, berujung pada potensi cedera. Menanggapi permasalahan ini, penyuluhan kesehatan mengenai pertolongan pertama pada kasus sinkop dinilai sebagai solusi efektif untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan warga dalam merespons situasi darurat tersebut.
Nasyiatul Aisyiyah (NA) Balecatur, yang beranggotakan remaja berusia 16-19 tahun, menjadi sasaran utama program edukasi ini. Remaja-remaja NA dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial di desa. Mengedukasi mereka tentang pertolongan pertama memiliki manfaat ganda: pertama, mereka dapat menjadi penggerak dan motivator kesehatan di lingkungan sekitar; kedua, edukasi yang disertai demonstrasi ini diharapkan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam memberikan pertolongan pertama pada pasien sinkop.
Endah Tri Wulandari, anggota tim pengabdian masyarakat dan dosen Program Studi Keperawatan Anestesiologi Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, menjelaskan bahwa program edukasi dan demonstrasi “Pertolongan Pertama pada Sinkop (Pentasy)” sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan remaja, Sabtu (26/07/2025).
“Pada tahap awal pelaksanaan, mayoritas remaja belum sepenuhnya memahami bagaimana pertolongan pertama sinkop. Melalui edukasi dan demonstrasi yang diberikan, para remaja mulai memahami pentingnya memberikan pertolongan pertama sebelum pasien dievakuasi ke pelayanan kesehatan oleh petugas berwenang,” ujar Endah.
Pemaparan materi dan demonstrasi ini tidak hanya bertujuan mentransfer informasi, tetapi juga diharapkan mampu mengubah perilaku dan menumbuhkan kesadaran diri para remaja. Edukasi ini juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan remaja dalam berperan aktif menjaga kesehatan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan Balecatur memiliki generasi muda yang tanggap dan sigap dalam situasi darurat kesehatan.

