Bantu Kembangkan Desa Agrowisata, Mahasiswa Bioteknologi Lakukan Rebranding

Desa agrowisata salak

Mahasiswa Program Studi Bioteknologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta dalam rangkaian kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) membangun desa, melakukan rebranding di desa Agrowisata Salak.

Desa Agrowisata Salak Ledoknongko Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman yang sudah memiliki kerjasama dengan FST Unisa Yogyakarta, menjadi desa binaan prodi Bioteknologi untuk dijadikan penelitian dan pengabdian.

Ketua Desa Agrowisata Salak Ledoknongko Nuryanto mengatakan selama pandemi Desa Agrowisata sepi pengunjung, dikarenakan ada pembatasan sosial membuat masyarakat desa mengalami penurunan dalam hal ekonomi.

Ketua Prodi Bioteknologi Arif Bimantara, S.Pi., M.Biotech menjelaskan bahwa tim mahasiswa Bioteknologi diberi kesempatan untuk membuat produk olahan salak hingga perizinan edar agar produk salak dapat dijual bebas.

“Sampai hari ini ada 5 produk yang sudah diciptakan yaitu bronchips (biskuit coklat bertabur toping salak kering), yoghurt salak, selai salak, manisan salak. Proses perizinan PIRT dan sertifikasi halal sudah berlangsung, untuk Bronchips alhamdulillah sudah keluar sertifikat halalnya. Untuk produk lain tinggal menunggu terbit sertifikatnya,” ujar Arif.

Arif menambahkan dengan produk olahan tersebut, diharapakan desa wisata Ledoknongko semakin di kenal dan tetap bisa mempertahankan perekonomiannya. Selain mengeluarkan produk untuk dipasarkan, mahasiswa juga membuatkan logo baru untuk desa wisata, kelompok tani organik, dan wadah penjualannya untuk membantu branding, serta membuatkan website dan medsos sekaligus pelatihan pengelolaannya.