Kajian rutin 1

Yogyakarta, 14 November 2023 – Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) menggelar kajian rutin seri ke 39 dengan membawa tema yang relevan dengan kondisi saat ini, “Palestina: Sejarah, Konflik, dan Solidaritas.” Acara yang berlangsung di masjid gedung Siti Walidah lantai 3 UNISA Yogyakarta dibawakan oleh Iwan Setiawan, S.Pd.I., M.P.I., sebagai pemateri  untuk memberikan wawasan terkait sejarah, konflik, dan solidaritas terhadap Palestina.

Kajian rutin ini dihadiri dari dosen, pegawai, staff, dan mahasiwa. Dalam pemaparan sejarah, Iwan Setiawan, S.Pd.I., M.P.I., membawa pendengar melalui perjalanan waktu, menampilkan kondisi awal sebelum dan sesudah agresi 7 November serta memetakan peristiwa krusial dalam sejarah Palestina. Konflik kompleks di wilayah tersebut dianalisis dengan cermat, menggali akar masalah dan dinamika yang terus berkembang.

Iwan Setiawan, S.Pd.I., M.P.I., menyampaikan bahwa konflik yang terjadi tidak sepenuhnya karena konflik agama, namun terdapat juga unsur politis dan perebutan wilayah. Selain itu dalam materinya terdapat video yang menampilkan kerusakan bangunan dan penderitaan yang dirasakan oleh masyarakat Gaza.

para hadirin kajian rutin terlibat aktif dalam sesi tanya jawab setelah penyampaian materi oleh pemateri, pertanyaan yang diajukan mengenai adanya dua kubu masyarakat dalam menyikapi persoalan palestina, ada yang pro terhadap perjuangan rakyat Gaza ada pula yang pro terhadap israel lantas bagaimana kita menyikapi seseorang yang pro dengan palestina, “ Kalau melihat dimedia sosial itu sudah terpecah belah, ada yang pro palestina dan juga anti palestina, mungkin kita bisa menyampaikan sesuatu dengan lebih persuasif” ujar Iwan Setiawan.

Kajian rutin LPPI seri ke-39 ini diharapkan tidak hanya meninggalkan peserta dengan pengetahuan baru, tetapi juga menanamkan semangat untuk bertindak. Dengan meningkatnya kesadaran terkait isu Palestina, diharapkan akan muncul aksi konkret yang lebih besar dari masyarakat untuk mendukung perdamaian dan keadilan atas nama kemanusiaan.

Penulis : Rio Aditya Pratama

Workshop internasional 2

Program Studi Bioteknologi (PSBTK) Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menyelenggarakan workshop dengan tema Laboratory Management and How to Write-Up High Impact Journal Article.  Kegiatan  ini dilangsungkan di Ruang Sidang Gedung Siti Moendjiyah Lantai II pada Senin (6/11).

            “Untuk menciptakan laboratorium riset yang baik perlu mengkondisikan laboratorium selalu menyenangkan bagi mahasiswa. Dengan suasana laboratorium yang menyenangkan, mahasiswa menjadi lebih betah berada di laboratorium,” jelas Prof. Tatsuo Sato, kepala Center for International Field Agriculture Research and Education, Ibaraki University Jepang saat menyampaikan materinya. Prof. Sato menambahkan bahwa mahasiswa ketika nyaman dalam melakukan penelitian maka produktivitas dalam menghasilkan publikasi juga akan meningkat. Tugas selanjutnya adalah mengawal penulisan jurnal ilmiahnya sehingga penelitian yang dilakukan dapat dipublikasikan.

            “Agenda workshop ini diharapkan menjadi gambaran kami untuk mengembangkan laboratorium riset. Keberadaan laboratorium riset tentunya akan menambah produktivitas program studi kami,” jelas Arif Bimantara, kepala Program Studi Bioteknologi, Unisa Yogyakarta. Dalam workshop ini mahasiswa juga semakin paham pentingnya disiplin dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Selain itu mahasiswa juga menjadi paham bahwa penelitian yang baik adalah penelitian yang diselesaikan dan dipublikasikan. Peserta workshop ini terdiri dari mahasiswa dan dosen PSBTK, dosen Prodi Teknologi Laboratorium Medis dan staf laboratorium terpadu Unisa Yogyakarta. Kegiatan workshop ini diikuti para peserta dengan antusias dari awal sampai dengan selesai.

Pencegahan depresi pada remaja 2

Wakil Rektor II Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Dr. Yuli Isnaeni, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom, menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di SMK Pelita Gedung Tataan Pesawaran Lampung pada Sabtu, 11 November 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan dukungan dalam upaya pencegahan depresi pada remaja.

Acara yang dihadiri oleh 120 peserta siswa SMK Pelita ini merupakan bagian dari komitmen UNISA Yogyakarta untuk turut berperan serta dalam pembangunan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan mental remaja. Yuli sebagai narasumber menyampaikan materi dengan mendalam tentang faktor-faktor penyebab depresi pada remaja, gejala yang perlu diwaspadai, serta strategi pencegahan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Yuli menyatakan pentingnya bagi kita semua sebagai masyarakat pendidik untuk memahami dan mengatasi permasalahan kesehatan mental remaja.

“Depresi bisa mempengaruhi prestasi belajar dan kesejahteraan secara keseluruhan. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan pengetahuan dan dukungan yang dibutuhkan oleh para remaja,” Ucap Yuli.

Selain penyuluhan, UNISA Yogyakarta juga turut berkontribusi dalam meningkatkan akses pendidikan bagi siswa SMK Pelita. Kepala Biro Admisi UNISA Yogyakarta Intan Mutiara Putri, S.ST.,M.Keb menyampaikan kepada para siswa SMK Pelita untuk melanjutkan pendidikan tinggi di UNISA Yogyakarta. Program beasiswa ini diharapkan dapat memberikan peluang lebih luas bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi dan mencapai cita-cita mereka. Kegiatan ini menciptakan ikatan positif antara UNISA Yogyakarta dan masyarakat di Pesawaran, Lampung. Melalui upaya kolaboratif seperti ini, diharapkan dapat tercipta dampak positif yang berkelanjutan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal pencegahan depresi pada remaja dan peningkatan akses pendidikan.

Pelatihan kewirausahaan

Wedomartani, 3 November 2023 – Pemerintah Desa Wedomartani, bersama dengan Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam Universitas’ Aisyiyah Yogyakarta, telah melaksanaan pelatihan marketing digital khusus bagi penyandang disabilitas. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberdayakan penyandang disabilitas secara ekonomi dengan membekali mereka dengan keterampilan yang relevan dalam era digital.

Pelatihan ini diinisiasi sebagai bagian dari upaya untuk memungkinkan lebih banyak warga Desa Wedomartani, termasuk mereka yang memiliki berbagai jenis disabilitas, untuk terlibat dalam perekonomian digital yang semakin berkembang. Pemerintah desa berharap pelatihan ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup para peserta dan memberi mereka kesempatan untuk mandiri.

Rio Aditya Pratama  Tim LPPI UNISA menyampaikan dalam materinya, “Setiap orang memiliki hak yang sama untuk berproses meskipun dalam kondisi keterbatasan, dengan berproses dan terus belajar apapun dapat kita lakukan, di era digital hari ini, kita harus mampu dan mau terlibat mengikuti perkembangan jaman. Dulu kita harus membopong dagangan untuk menawarkan produk kita. Hari ini kita belajar menggunakan teknologi yang ada dan mengambil kesempatan belajar bagaimana produk kita bisa terjual dengan menggunakan smartphone serta mengakses dari rumah, yaitu dengan marketing digital.”

Pelatihan marketing digital akan mencakup berbagai topik,  wawasan kewirausahaan, komunikasi efektif bisnis digital, termasuk strategi konten pemasaran. Program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat kepada para peserta, tetapi juga akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan membuka pintu bagi warga desa untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital yang semakin penting. Ini adalah langkah positif dalam mendukung inklusi dan pemberdayaan penyandang disabilitas serta menggerakkan perekonomian desa.

Dengan pelatihan ini, Desa Wedomartani menunjukkan komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan berdaya. Semoga ini menjadi awal dari banyak inisiatif serupa yang akan terus berkembang di seluruh negeri untuk mendukung penyandang disabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Penulis: Rio Aditya Pratama

Majelis kesehatan pimpinan pusat aisyiyah gelar seminar perubahan iklim

Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah gelar seminar perubahan iklim, peran perempuan, dan kesehatanuntuk mewujudkan masyarakat      Indonesia yang tangguh, di Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Sabtu (11/11). Seminar ini  bertujuan untuk melihat keterkaitan antara perubahan iklim, aspek kesehatan dan peranperempuan dalam adaptasi lingkungan. Selain itu juga bertujuan           untuk memahami lebih dalam pengaruhperubahan iklim terhadap kondisi kesehatan fisik, mental dan kondisi kesehatan lainnya yang sensitif terhadap iklim baik secara langsung     maupun tidak langsung dan untuk memahami peran perempuan dalam adaptasi lingkungan.  akibat adanya perubahan iklim.

Rektor  UNISA Yogyakarta sekaligus Ketua Majelis  Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat dalam sambutannya menyampaikan   bahwa   perubahan iklim saat ini merupakan persoalan kemanusiaan yang berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia dan lingkungan.  Menurutnya, perempuan dan anak merupakan salah satu kelompok paling rentan akan perubahan iklim yang menyebabkan bencana. Hal ini dikarenakan penghidupan kelompok perempuan sangatlah tergantung pada sumberdaya alam yang terancam oleh perubahan iklim, khususnya bagi mereka yang bermukim di daerah pedesaan. Akses yang tidak seimbang terhadap sumber daya dan proses pengambilan keputusan, keterbatasan mobilitas menempatkan perempuan di daerah pedesaan pada suatu posisi di mana mereka dipengaruhi oleh perubahan iklim secara tidak proporsional. Namun juga bisa juga dialami oleh  perempuan di wilayah lainnya, termasuk juga perkotaan dengan resiko berbeda  yang mereka. 

Lebih lanjut Warsiti menegaskan, perempuan memiliki kapasitas yang memadai sebagai agen perubahan yang efektif dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. 

‘’Jika diberdayakan dengan baik dan dibangun serta dikelola kapasitas yang dimilikinya, perempuan akan dapat memiliki pengetahuan dan keahlian yang dapat digunakan dalam mitigasi perubahan iklim, strategi pengurangan resiko bencana dan juga adaptasi. Hal ini dikarenakan perempuan memiliki tanggungjawab dalam rumahtangga/keluarga dan masyarakat, sebagai pengurus sumber daya alam dan rumah tangga’’, kata Warsiti.

Menurutnya, penanganan masalah perubahan iklim ini harus dilakukan secara bersama sama, melalui Aisyiyah, melibatkan semua stake holder dan juga termasuk para angkatan muda.  Oleh karena itu melalui seminar ini  menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan antara lain persyarikatan Muhammadiyah Aisyiyah, kementrian kesehatan, akademisi, praktisi lingkungan dan aktifis muda. 

Seminar yang dilaksanakan secara hybrid ini diikuti oleh 300 peserta dari berbagai unsur antara lain pimpinan majelis dan lembaga di muhammadiyah/aisyiyah, amal usaha aisyiyah dan muhammadiyah, akademisi, lembaga kemitraan dan lembaga donor internasional, organisasi masyarakat sipil, pemerhati perubahan iklim, masyarakat umum dan mahasiswa.