Askab sleman adakan kongres, jago unisa yogya berikan suara

Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI) Sleman gelar Kongres di Aula BappedaKab Sleman (6/6). Agenda kongres PSSI membahahas perkembangan sepakbla di Sleman serta memlikih Calon Ketua dan Wakil Ketua serta Komite Executive Askab PSSI Sleman. Sebagai salah satu klub anggota Askab Sleman, Jago UNISA turut menghadiri kongres tersebut

 

“Klub JAGO UNISA merupakan salah satu anggota klub kompetisi Divisi 1 Askab PSSI Sleman. Status keanggotaan tersebut menjadikan Jago UNISA sebagai  salah satu voter dalam Kongress PSSI Askab Sleman” Ujar Dono Anggoro, Pembina Klub Jago UNISA.

 

Sebanyak 87 Klub di bawah naungan Askab PSSI Sleman turut menghadiri kegiatan Kongres. Hasil kongres memutuskan pasangan calon nomor 2, Wahyudi Kurniawan dan Handoko sebagai Ketua dan Wakil Ketua PSSI Askab Sleman. Ketum Asprov PSSI Daerah Istimewa Yogyakarta, Syauqi Soeratno memberikan ucapan selamat kepada ketum dan waketum terpilih.

 

“Kami berharap kepengurusan baru Askab PSSI Sleman maupun Asprov PSSI DIY dapat menjalin komunikasi yang baik dengan PSS Sleman. Semoga ke depan semakin banyak anak-anak Sleman yang mendapatkan tempat untuk mengembangkan diri menuju sepak bola professional” Ujar Syauqi menambahkan.

Feishum unisa yogyakarta gandeng dinas pariwisata sleman sukseskan program mbkm

Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Kerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman (3/6). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindaklanjut dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

 

MBKM merupakan program yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarine dalam rangka untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi. Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya.

 

“Kegiatan kerjasama ini merupakan salah satu implementasi dari Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam mendukung program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta tindak lanjut dari perolehan hibah MBKM 4 (empat) prodi dilingkungan FEISHum” Ujar Mega Ardina, Dekan FEISHum UNISA Yogyakarta.

 

Suci Iriana Sinuraya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menyampaiak bahwa harapannya melalui kerjasama yang telah dilakukan ini dapat bermanfaat dengan baik bagi FEISHum UNISA Yogyakarta maupun Dinpar Sleman.

Mahasiswa komunikasi unisa yogyakarta gelar karya fotografi secara virtual

Lebih dari 40 karya fotografi mahasiswa program studi Komunikasi Universitas Aisyiyah Yogyakarta dipamerkan secara virtual melalui platform Arsteps (31/5). Pameran virtual ini diadakan selama tiga hari berturut turut. Adapun karya yang dipamerkan merupakan output tugas ujian tengah semester kelas fotografi digital angkatan 2019.

 

“Kegiatan ini kita adakan untuk memberikan pengalaman bagi mahasiswa memamerkan karya yang mereka buat. Meskipun terbatas dengan alat dan keadaan karena kondisi Pandemi. Mahasiswa tetap semangat untuk mensuksekan acara ini” Ujar Erwin Rasyid, dosen pengampuh MK Fotografi Digital.

 

Erwin Rasyid menambahkan, terlaksananya kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa mahasiswa tetap semangat untuk berkarya dan menjalankan kuliah praktikum secara daring.

 

“Kami senang akhirnya bisa melangsungkan pameran perdana ini. Pameran ini juga menjadi awal untuk eksebisi karya-karya lain dari angkatan kami” Ujar Haryant Putra, mahasiswa prodi komunikasi sekaligus ketua pameran.

 

40 karya fotografi yang dipamerkan oleh mahasiswa prodi komunikasi angkatan 2019 tersebut telah menjalani proses kurasi sebelumnya. Pada hari terakhir pameran juga diselenggarakan kegiatan kuliah pakar dan awarding bagi tiga foto terbaik berdasarkan hasil voting.

Muhammadiyah dan aisyiyah contoh penerapan demokrasi dalam islam

Menyambut momentum milad 108 tahun Muhamamdiyah dan 104 Aisyiyah, Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora mengadakan kegiatan Seminar Nasional secara virtual (31/5). Seminar ini juga menjadi rangkaian kegiatan Milad ke-30 tahun Universitas Aisyiyah. Mengangkat tema Tradisi Demokrasi Persyarikatan Muhammadiyah/ ‘Aisyiyah, FEISHum UNISA Yogyakarta menghadirkan Prof Hyung-Jun Kim dari Kangwoo National University sebagai pembicara utama.

 

Selain menghadirkan Prof Hyung-Jun Kim, Seminar Feishum ini juga diisi oleh dua dosen Feishum. Dewi Amanatun Suryani dari Prodi Administrasi Publik dan Diska Arliena Hafni dari Prodi Administrasi Publik.

 

Mega Ardina, Dekan FEISHum UNISA Yogyakarta dalam sambutannya menyampaikan bahwa, di usia 108 tahun Muhammadiyah dan 104 tahun Aisyiyah menunjukan bagaimana demokrasi telah mengakar kuat pada organisasi ini. Oleh karenanya penting untuk membahas lebih jauh bagaimana tradisi demokrasi telah mengakar kuat dalam Persyarikatan Muhammadiyah/ ‘Aisyiyah.

 

“Kiprah Muhammadiyah dan Aisyiyah pada berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara menunjukan kepada kita bahwa Persyarikatan telah memberikan contoh pembelajaran demokrasi yang sangat baik” Ujar Mega Ardina menambahkan.

 

Senada dengan yang disampaikan oleh Mega Ardina, Prof Hyung-Jun Kim juga mengungkapkan bahwa selama lebih dari 100 tahun para ilmuan menganggap bahwa system demokrasi sulit untuk kompatibel dengan Islam. Ini terjadi karena adanya pandangan bahwa Islam tidak memungkinkan adanya pemisahan antara negara dan agama. Semetara system politik Islam adalah kesatuan agama dan negara.

 

“Namun, Muhammadiyah dan Aisyiyah dapat memberi contoh yang ideal untuk kita melihat bagaimana system demokrasi bisa berjalan dalam organisasi keagaaman” Ujar Prof Hyung-Jun Kim dalam paparan materinya.

 

Menurut Prof Hyung-Jun Kim, Unsur-unsur yang terdapat di dalam Muhammadiyah Aisyiyah jauh lebih kuat dari pada konsep Civil Society yang terdapat di negara-negara barat. Unsur-unsur tersebut didukung oleh beberapa pilar dalam tradisi demokrasi Muhammadiyah Aisyiyah. Di antaranya ideologi, system kepemimpinan, system keputusan, hubungan anggota, system megolah amal usaha dan system operasi.

 

Dewi Amanatun menuturkan, Muhammadiyah telah menjalankan tradisi demokrasi bahkan sejak masa kemerdekaan Republik Indonesia. Hal didukung keterlibatan beberapa kader Muhammadiyah dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Di masa reformasi pun, kiprah Muhammadiyah semakin nyata hamper di segala sektor.

 

Untuk merawat tradisi demokrasi Muhammadiyah Aisyiyah, peran Kaum Muda sebagai kader sangat diperlukan. “Untuk itulah kaum muda harus menjiwai nilai-nilai demokrasi” Ujar Diska Arliena Hafni menambahkan.

Silaturrahim idul fitri 1442 h keluarga besar universitas `aisyiyah yogyakarta

Silaturrahim Idul fitri 1442 H Keluarga Besar Universitas `Aisyiyah Yogyakarta secara daring, dalam rangka syawalan jajaran pimpinan dengan seluruh dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Unisa Yogya, Senin (25/5).

Silaturrahim dengan tema Semangat Tajdid Perguruan Tinggi `Aisyiyah Dalam Mengelola Perubahan, turut menghadirkan Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai narasumber.

Ketua Umum Pimpinan Pusat `Aisyiyah Dr. Siti Noordjannah Djohantini, MM, M.Si dalam sambutanya menyampaikan perjalanan Unisa Yogyakarta selama bulan Ramadhan kemarin telah dilalui oleh banyak kegiatan dan hal- hal yang positif, dan harapanya semoga memberikan dampak positif juga kepada para dosen dan karyawan  dengan lebih gigih dan semangat dalam bekerja dan beridabah setelah Ramadhan.

“Mari kita aktualisasikan dengan membesarkan Unisa Yogyakarta ini dengan niat ibadah,” ucap Noordjannah.

Haedar Nashir sebelumnya mengucapkan selamat hari raya idul fitri kepada seluruh keluarga besar Unisa Yogya, setelah itu Haedar menyampaikan mengenai persaingan perguruan tinggi Muhammadiyah `Aisyiyah (PTMA) dalam persaingan global, dengan meningkatkan mentalitas SDM yang dimiliki saat ini. perlunya PTMA menjadi bagian dari center of excellenet (pusat keunggulan).

“Syarat PTMA unggul adalah mampu berkompetisi dan siap dikomparasikan dengan Perguruan Tinggi yang lain. Semisal Unisa Yogyakarta dengan keunggulan pada bidang kesehatan, mampukah bersaing dengan Pergurutan Tinggi diluar PTMA yang sama unggulnya dalam bidang kesehatan,” tutur Haedar.

Lebih lanjut Haedar berpesan, untuk menjadi universitas unggul, perlu dikembangkan beberapa hal dalam kehidupan di Unisa Yogyakarta antara lain  semangat tajdid harus senantiasa hidup pada setiap orang sesuai tugas masing-masing, menata dan memperbaharui sistem, semangat kolaborasi yang efektif dan dan produktif, mengembangkan koneksi dengan persyarikatan.

Silaturrahim ini diikuti 223 yang terdiri dari dosen,tenaga kependidikan, dan seluruh karyawan Unisa Yogyakarta, pimpinan Perguruan Tinggi Aisyiyah seluruh Indonesia dan purna bakti  yang diakhiri dengan pembagian 10 doorprise bagi yang beruntung.