Rabu, 3 Februari 2016, Perpustakaan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengadakan Pelatihan Literasi Informasi. Kegiatan kali ini ditujukan bagi perwakilan seluruh organisasi mahasiswa yang ada di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.  Peserta juga berasal dari seluruh Prodi yang ada, mulai jenjang Diploma III,  Diploma IV, dan Sarjana. Bagi mahasiswa Strata 2, pelatihan literasi sudah masuk dalam kegiatan pra akademik.

                Kegiatan ini sangat mendukung peningkatan atmosfir akademik bagi civitas akademika. Materi yang diberikan dalam pelatihan oleh pembicara, Irkhamiyati, MIP antara lain adalah: a). memotivasi mahasiswa agar lebih meningkatkan pemanfaatan layanan perpustakaan; b). Pentingnya literasi informasi bagi mahasiswa; c). Cara mengakses koleksi melalui OPAC/Online Public Acces Cataloguing, jurnal, e-journal, dan e-reshourches lainnya, d).Trik dan tips agar cepat dan tepat dalam penelusuran informasi, e). Penelusuran berbagai sumber iformasi elektronik, dan f). Media penyimpanan informasi.

                Pembicara mengajak semua peserta untuk menyampaikan informasi yang sudah diperoleh dalam pelatihan tersebut kepada orang lain, agar ilmu baru tersebut lebih bermanfaat dan tersebar luas. Pembicara juga mengajak peserta untuk banyak memanfaatkan e-reshources gratis yang sudah dilanggankan oleh Dikti, PNRI, BPAD melalui jogjalib.com, dsb.

Prestasi membanggakan di raih lagi oleh STIKES Áisyiyah Yogyakarta (SAY). Berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Republik Indonesia, No. 492.a/M/Kp/VIII/2015 tentang klasifikasi dan pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia tahun 2015, bahwa SAY masuk dalam peringkat 72 dari 3.320 (tiga ribu tiga ratus dua puluh) perguruan tinggi di Indonesia. Pada jajaran Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Indonesia, SAY menjadi yang pertama atau terbaik.

Menurut Ketua SAY, Warsiti, S.Kp.,M.Kep. Sp. Mat, hal ini sangat membanggakan dan merupakan perwujudan dari Visi STIKES Áisyiyah Yogyakarta yaitu menjadi STIKES terbaik di Indonesia tahun 2016. Klasifikasi dan pemeringkatan perguruan tinggi tersebut disusun berdasarkan 4 kriteria yaitu kualitas sumber daya manusia, kualitas manajemen, kualitas kegiatan kemahasiswaan, kualitas penelitian dan publikasi ilmiah.

Akreditasi Perguruan Tinggi merupakan tanggung jawab moral institusi pendidikan terhadap masyarakat/publik. Melalui kegiatan ini dapat diukur standar mutu dari suatu institusi. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua STIKES Áisyiyah Yogyakarta (SAY), Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat, saat pembukaan kunjungan lapangan akreditasi Program Studi Ners, di Kampus SAY, Senin (1 / 2).

Warsiti menambahkan, melalui akreditasi diharapkan SAY akan semakin baik dan terstandar. Bagi yang belum terstandar agar segera berbenah atau dilakukan upaya perbaikan.

Tim asesor akreditasi LAMPTKes yang terdiri dari Hiryadi, S.Kp., M,Kep., Sp.Kom; Dr Debie Dahlia, S.Kp., MHSM dan Ns. Nur Huda, M.Kep., Sp.KMB mengunjungi SAY untuk memotret 7 standar antara lain visi, misi dan tujuan; tata pamong dan kepemimpinan; mahasiswa dan lulusan; sumber daya manusia, kurikulum, pembelajaran, suasana akademik; pembiayaan, sarana prasarana dan sistem informasi; penelitian, pengabdian masyarakat dan kerjasama.

SAY akan mengadakan International Manual Therapy Course dengan Narasumber DR. Hussain Nasser, PT, MCTA (The Mulligan Concept Teacher`s Association) Mulligan Institute New Zealand. pada 30 Januari 2016 di kampus Terpadu SAY.

Prodi S1 Ilmu Keperawatan untuk meningkatkan kwalitas mahasiswa dalam penguasaan pemahaman dan praktik keislaman mengadakan uji komprehensif kompetensi Islami dengan format OSCIE (Objective Structured in Islamic values Examination). Ujian OSCIE ini dilaksanakan pada Hari Selasa dan Rabu 22-23 Desember 2015 diikuti oleh 108 mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan yang mengambil program Ners.

Yekti Satriyandari selaku Koordinator Keislaman yang bertindak sebagai ketua tim penguji menjelaskan tujuan dari OSCIE untuk Mahasiswa Ilmu Keperawatan yang mengambil Ners untuk mengikur penguasaan keislaman dalam bentuk praktik keagamaan. Ujian keislaman yang diuji adalah Membaca Al-Quran, Hafalan Juzz Amma, Wudhu, Tayamum,Sholat, Hafalan Doa-doa tema kesehatan, Rukti Jenazah dan Kultum.

Ery Khusnal MNS selaku Kaprodi S1 Ilmu Keperawatan berharap agar dengan adanya ujian OSCIE yang diadakan pada akhir kelulusan Ners mahasiswa bisa mengukur penguasaan pemahaman dan praktik keislamannya. Begitu juga dengan Prodi S1 Ilmu Keperawatan bisa mengevaluasi sejauh mana penguasaan mahasiswa terhadap materi keislaman yang selama kuliah diajarkan kepada mahasiswa.

Lulusan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) disiapkan menjadi tenaga kesehatan profesional yang memiliki ciri khusus. Salah satunya dalam implementasi nilai-nilai Islam saat menjalankan profesinya. Jadi untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam hal tersebut, semua mahasiswa wajib mengikuti ujian OSCIE.