Masalah mengenai kesehatan reproduksi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pemahaman yang tepat mengenai kesehatan reproduksi mutlak diperlukan bagi para siswa disekolah. Untuk memenuhi akses informasi terhadap kesehatan reproduksi bagi remaja, penyelenggara pendidikan di sekolah merupakan tempat yang sangat strategis, karena dapat menjangkau remaja dalam jumlah yang besar, melalui pendidikan kesehatan reproduksi. Berdasarkan hal tersebut Kantor Kerjasama Internasional dan Humas (KKIH) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) menggelar Seminar Guru Bimbingan Konseling SMU se-DIY dan Jawa Tengah yang bertema ‘’Hypnolearning: Guru Sahabat Siswa dalam Upaya Pendidikan Reproduksi Remaja’’ di Hall 4 kampus terpadu, Selasa 13/10.

Menurut Ketua SAY, Warsiti, S.Kp.,M.Kep. Sp.Mat, saat ini banyak anak usia sekolah antara 14-16 tahun melahirkan bayi. Banyaknya siswi hamil di luar nikah harus dihentikan dengan menguatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi Guru BK.

Warsiti berharap seminar ini dapat memberikan pengetahuan guru BK di SMU. Sehingga para siswa memiliki wadah untuk konsultasi tentang reproduksi di sekolah.

Sementara itu PLT Kepala Sub Bina Ketahanan Remaja BKKBN DIY , Ewang Sewoko, S.Psi., MA, mengatakan remaja memiliki kerentanan tnggi. Mereka sangat mudah dipengaruhi teman sebaya yang sering mendorong untuk berbuat hal yang negatif. Misalnya, belum memiliki pacar didorong untuk mempunyai pacar. Setelah berpacaran didorong untuk berbuat diluar batas danterjadi hamil di luar nikah.

Sebagai solusi, lanjut Ewang, perlu menanamkan pengetahuan kesehatan reproduksi yang benar kepada remaja. Penguatan iman kepada remaja agar bisa membentengi. Selain itu juga meningkatkan jumlah pusat pelayanan kesehatan reproduksi dan memadahi.

Seminar yang diikuti 70 guru BK SMU ini juga menghadirkan pakar Hypnosis, Sudiharja, S.Kep.,MM. Menurutnya Hypnolearning merupakan cara untuk memberikan pengetahuan kespro atau lainnya melalui sugesti. Syarat-syarat sugesti antara lain menggunakan kalimat positif, tidak menggunakan kata-kata : kurang, tidak, bukan, jangan, arti tunggal, sederhana, tegas, dan jelas, berulangkali dan monoton, nada rendah tanpa dialek asing, disesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau lingkungan, menimbulkan harapan nyata, sentuhan emosional, present tense – progressive, sepenuhnya mendukung klien bukan menjatuhkan.

Kegiatan Surveillance ISO 9001:2008 Dan IWA 2:2007 oleh BSI (British Standard Institution) secara resmi dibuka, di Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Kamis (8/10). Opening Meeting dihadiri oleh pimpinan, Program Studi dan unsur penunjang yang unitnya akan diaudit. Sebagai Auditor adalah Bapak Sholichin Dharmawan dan Bapak Danang Gunarto.

Menurut auditor dari BSI, bapak Danang mengatakan bahwa tujuan surveillance adalah untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang sudah dicanangkan telah dilaksanakan secara konsisten.

Sementara itu, Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti,S.Kp.,M.Kep.Sp.Mat menjelaskan bahwa audit mutu merupakan proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara obyektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit dipenuhi. Jadi bukan untuk mencari-cari kesalahan atau investigasi, tetapi lebih pada upaya mendapatkan umpan balik sebagai masukan dalam melakukan perbaikan berkelanjutan. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai visi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta yaitu menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Terbaik di Indonesia Tahun 2016.

Audit dilaksanakan tanggal 8-9 Oktober 2015. Unit yang diaudit sebagai surveillance sebanyak 11 unit yaitu jajaran pimpinan, Badan Penjaminan Mutu dan Pengembangan, Program Studi Fisioterapi S1, Program Studi Bidan Pendidik D4, LP3M, BPTI, Pusat Pengembangan Bahasa, Akademik, Keuangan, Biro Sumber Daya, Kajian Islam dan Perkaderan.

Rabu, 7 Oktober 2015, Perpustakaan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menerima kunjungan study banding dari UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Kunjungan dipimpin oleh Kepala UPT Perpustakaan UMP (Dwi Indah Hayuningtyas, A.Md) beserta beberapa staff . Tujuan study banding kali ini lebih ditekankan dalam hal Akreditasi Perpustakaan. Salah satu alasannya karena Perpustakaan SAY sudah memperoleh nilai akreditasi A untuk akreditasi, pada Tahun 2014 yang lalu. Study banding juga dimaksudkan untuk sharing pengelolaan perpustakaan, dan penguatan kerja sama antar Perpustakaan Perguruan Tinggi, terlebih sama-sama di bawah naungan Muhammadiyah/’Aisyiyah.

Wakil Ketua I, Bidang Akademik SAY, Ismarwati, MPH, dalam sambutannya menyampaikan agar sesama Perpustakaan PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah/’Aisyiyah) saling mendukung dan melengkapi. Bu Ismarwati juga menyampaikan bahwa latar belakang pendidikan pustakawan yang berijazah ilmu perpustakaan sangat penting dalam akreditasi, baik akreditasi Program Studi maupun Institusi. Beliau juga termasuk Tim Assesor Akreditasi, sehingga sangat faham akan pentingnya pustakawan yang mempunyai pendidikan S2 Ilmu Perpustakaan sebagai legal formal, yang diaplikasikan dalam praktik di perpustakaan. Kunjungan diterima tim Perpustakaan SAY yang dipimpin oleh Khairun Nisak, SIP, didampingi oleh Irkhamiyati, M. IP dan Lilik Layyina, SIP. Sementara petugas lainnya tetap memberikan layanan baik di Perpustakaan Kampus Terpadu, Kampus 1, dan Asrama. Kunjungan diakhiri dengan saling bertukar cendera mata dan berkeliling melihat kondisi Perpustakaan SAY. (by-Irkhamiyati-)

Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sewugalur diresmikan pada Jumat (25/9). Klinik ini merupakan perubahan nama dan bentuk dari RS PKU muhammadiyah Sewugalur yang telah berkiprah beberapa tahun yang lalu.

Menurut Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY), Warsiti, S.Kp.,M.Kep., Sp.Mat, Klinik ini dibentuk guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Karangsewu Sewugalur, Galur, Kulonprogo dan melakukan pembangunan di bidang kesehatan. Keberadaan klinik ini perlu dukungan dari masyarakat setempat, tokoh masyarakat, kelurahan, kecamatan dan sebagainya. Kedepan SAY sebagai pengelola dan seluruh tim Klinik Pratama ‘Aisyiyah akan berupaya proses perijinan ke BPJS, agar masyarakat sekitar yang kurang mampu, dapat pelayanan kesehatan dari klinik tersebut.

Sementara itu, Kepala desa Karangsewu, Anton Hermawn mengatakan bahwa seluruh masyarakat karangsewu menyambut gembira dan mengucapkan terima kasih kepada pengelolan klinik ini. Menurutnya klinik ini dengan beberapa proses perkembangannya hingga hari ini menjadi Klinik Pratama ‘Aisyiyah terus berusaha membangun dan berkiprah di bidang kesehatan, tidak hanya kesehatan ibu dan anak namun juga membantu menjaga kesehatan dan memberikan pengobatan umum kepada seluruh masyarakat Galur.

Lebih lanjut Anton mengatakan klinik pratama ini adalah satu-satunya klinik swasta di Galur yang tekun mendampingi kesehatan para lansia. Harapannya dengan segera direalisasikan BPJS di klinik ini mampu membantu warga miskin di wilayah Galur.

Dalam persemian tersebut digelar juga pengobatan gratis dan pembagian hewan kurban untuk 200 warga Karangsewu.

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pendidik dan pembelajar setiap dosen perlu memiliki kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian dan sosial. Oleh karena itu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menggelar pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) bagi mahasiswa DIV Bidan Pendidik. Pelatihan bersertifikasi ini merupakan kerjasama dengan Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Pusat Pengembangan Kurikulum, Instuksional dan Sumber Belajar UNY, resmi dibuka pada Senin, (21/9) di Kantor LPPMP UNY.

Dalam sambutan pembukaan pelatihan Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan kegiatan rutin program studi DIV Bidan Pendidik sebagai upaya meningkatkan profesionalisme seorang pendidik/dosen. Harapannya, para alumni/lulusan prodi DIV Bidan Pendidik mampu memahami dasar dalam mengajar, mengembangkan teknik-teknik dasar instruksional sehingga ketika mengajar nantinya akan lebih terstruktur.

Sementara itu menurut kepala LPPMP UNY, Prof. Dr. Wawan S Suherman, MID., yang paling penting pada pelatihan ini adalah bagaimana semua peserta dapat mengimplementasikan dalam tugas keseharian kita. Proses pembelajaran itu tidak hanya di kelas, sehingga nanti kalaupun tidak jadi pengajar, bekal pendidik bisa dilakukan untuk tugas-tugas keseharian lainnya . Harapannya melalui pelatihan ini, proses pendidikan dan proses pembinaan semakin meghasilkan insan Indonesia cerdas, bertaqwa dan mandiri.

Sejumlah 135 peserta mengikuti pelatihan yang di laksanakan pada 21 September – Oktober dan terbagi dalam 5 gelombang. Para peserta akan mendapatkan beberapa sajian materi antara lain analisis instruksional, strategi peningkatan mutu pendidikan tinggi, kebijakan pendidikan tinggi, pendidikan orang dewasa, konsep dasar kurikulum, media pembelajaran, perencanaan pembelajaran, pembelajaran yang memberdayakan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, persiapan simulasi dan tugas akhir, pembelajaran praktek dan laboatorium, pengembangan dosesn berkelanjutan, ketrampilan dasar mengajar.