SAY telah menyelesaikan masa pendaftaran mahasiswa baru 2015/2016 untuk Program Studi Ilmu Keperawatan S1, Fisioterapi S1, Kebidanan D-III dan Kebidanan D-IV. Calon Mahasiswa SAY resmi menjadi Mahasiswa pada tanggal 26 Agustus sampai dengan 3 September 2015 bersamaan dengan Registrasi Akhir yang dilakukan oleh masing-masing Calon Mahasiswa dengan ditandai perolehan Nomor Induk Mahasiswa (NIM). Adapun urut-urutan Registrasi Akhir adalah sebagai berikut:

  1. Mahasiswa melakukan verifikasi data ke petugas melalui SIMPTT PMB (Pos 1)
  2. Tes penempatan Baca Al Qur’an (Pos 4)
  3. Memproses NIM ke petugas melalui SIMPTT Kemahasiswaan, data ditransfer secara otomatis dari SIMPTT PMB (Pos 2)
  4. Pengambilan foto (1 sesi 2 mahasiswa) untuk KTM (Pos 3)
  5. Mengambil seragam, buku dan alat kesehatan (Pos 5 – 7)
  6. Pengambilan KTM (Pos 3)

alur buat idcard
Alur Membuat NIM dan KTM di Pos 2 dan 3 (sumber: dokumentasi pribadi)

Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) adalah kartu identitas yang mengukuhkan pencatatan resmi seseorang sebagai mahasiswa Universitas/Perguruan Tinggi yang diterbitkan dengan standar atribut dan pengaman tertentu. KTM memiliki masa berlaku berdasarkan ketentuan yang berlaku pada masing-masing Universitas/Perguruan Tinggi yang mengeluarkan KTM. pemberian nim
pemberian nim (sumber: dokumentasi pribadi)

Harapan dari proses pencetakan KTM mandiri ini adalah Mahasiswa langsung mendapatkan KTM pada hari itu juga. Namun, kegiatan ini merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilakukan sehingga terjadi hambatan-hambatan. Oleh karena itu, proses pembuatan NIM dan KTM mandiri ini mendapat pengawasan langsung dari BPTI SAY. Salah satu akibat dari hambatan yang terjadi selama pencetakan KTM mandiri ini adalah pembagian kartu ada yang dilaksanakan pada hari H pemotretan, ada yang dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus dan ada yang dilaksanakan pada tanggal 3 September. pencetakan kartu
pencetakan kartu (sumber: dokumentasi pribadi)

Terlepas dari segala keterbatasan dan hambatan selama proses pencetakan KTM ini, ada banyak manfaat yang dapat dipetik dari pencetakan KTM mandiri ini, antara lain:

  1. Terjadi penghematan anggaran pencetakan kartu, yaitu 66.67% lebih murah daripada biaya pencetakan per KTM dibandingkan tahun sebelumnya
  2. Foto langsung dimasukkan ke SIMPTT sehingga langsung terintegrasi dengan data diri mahasiswa, akibatnya kartu dapat langsung dicetak pada saat itu juga melalui SIMPTT. Sedangkan dahulu kadang terjadi kesalahan pengetikan identitas Mahasiswa
  3. Pembagian kartu dapat dilakukan langsung pada hari H pemotretan atau maksimal 1 pekan setelah pemotretan, tergantung dari strategi pembagian kartu. Sedangkan dahulu pembagian kartu paling cepat 2 pekan setelah pemotretan

KTM yang dibuat banyak digunakan pada proses-proses yang dilalui oleh mahasiswa melalui SIMPTT, antara lain:

  1. Absensi perkuliahan
  2. Peminjaman Pustaka
  3. Peminjaman Alat
  4. Peminjaman ruangan

(BPTI SAY)

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mendelegasikan 4 orang mahasisnya untuk mengikuti kegiatan Summer Program di Tokushima University japan.

‘’Merupakan suatu kebanggaan bisa masuk STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY), karena saya ingin menjadi perawat yang islami. Di SAY saya berharap mendapatkan ilmu terkait dengan kesehatan dan landasan agama islam yang baik’’. Demikian yang disampaikan Muhammad Alif, mahasiswa baru SAY yang berasal dari Manokwari Papua saat pembukaan Masa Taaruf Mahasiswa baru (Mataf), di gedung baru SAY, Kamis (3/9).

Ketua Majelis Dikti Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Prof. Siti Muslimah Widyastuti, dalam sambutanya didepan mahasiswa baru mengatakan bahwa pola belajar di SMA dan perguruan tinggi berbeda. Dibutuhkan pendewasaan dan manajemen waktu yang baik. Tingkah laku mahasiswa SAY harus mencerminkan sebagai seorang kader Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, karena hal itu yang menjadi pembeda dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain. ‘’Dalam perkuliahan akan diberikan materi tentang agama islam dan kemuhammadiyahan’’, tuturnya.

Sementara itu Ketua SAY, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat menjelaskan bahwa telah bergabung bersama SAY sejumlah 943 mahasiswa baru dari 32 propinsi di Indonesia dan 1 mahasiswa asing dari Timor Leste. Para mahasiswa baru ini adalah orang pilihan yang sudah terseleksi dari kurang lebih 2000 pendaftar.

Lebih lanjut Warsiti berpesan kepada mahasiswa baru untuk menggunakan kesempatan belajar di SAY dengan sebaik-baiknya. Karena SAY bearada di Yogyakarta yang sudah terkenal menjadi kota pelajar dan SAYsebagai salah satu amal usaha pendidikan dibawah naungan langsung PP ‘Aisyiyah. ‘’Syukuri nikmat yang luar biasa ini’’, tuturnya di akhir sambutan.

Sebagai upaya menuju STIKES Terbaik di Indonesia 2016 diperlukan komitmen seluruh civitas akademika STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY). Salah satunya komitmen ber Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Apalah gunanya bila suatu kampus Aisyiyah berkembang pesat secara fisik bila nila Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah pudar. Hal tersebut dikemukakan oleh Ir. Ahmad Syauqi Soeratno,MM,saat pengajian jelang kegiatan belajar mengajar di kampus terpadu SAY, Selasa(1/9).

Lebih lanjut Syauqi menjelaskan tugas para dosen SAY adalah membina orang dalam hal ini mahasiswa agar memiliki jati diri sehingga bisa melayani dengan baik. Mendidik tenaga kesehatan tidaklah mudah, perlu peneguhan nilai-nilai Kemuhammadiyahan disamping ilmu kesehatan itu sendiri. ‘’Binalah diri sendiri untuk memiliki sense ownership terhadap Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah’’, tuturnya.

Tantangan menjadi universitas tidak mudah, perlu pengembangan manajemen sumber daya dan organisasi. Selain itu budaya survey hendaknya dilakukan secara periodic untuk mengetahui kepuasan pengguna terhadap SAY. Pengajian ini diikuti oleh seluruh dosen dan karyawan SAY. Melalui kajian ini diharapkan para pegawai memiliki komitmen untuk membawa SAY menjadi STIKES yang terbaik.

Pengajian ini diikuti oleh seluruh dosen dan karyawan SAY. Melalui kajian ini diharapkan para pegawai memiliki komitmen untuk membawa SAY menjadi STIKES yang terbaik.

SAY Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) dipenuhi warna yang beragam dari berbagai penjuru Nusantara, dari Sabang hingga Merauke. Para Orang tua wali mahasiswa baru datang ke SAY untuk bersilaturahmi dan menjalin komunikasi dengan pimpinan dan para dosen, Sabtu (29/8).

Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat., menjelaskan bahwa tahun ini terseleksi 943 mahasiswa dari 1912 pendaftar. Mereka berasal dari 33 propinsi di Indonesia. Lebih lanjut Warsiti, menyampaikan beberapa prestasi SAY diantaranya akreditasi institusi B dan semua program studi yang ada di SAY juga sudah terakreditasi B.

Silaturahmi yang diadakan SAY sangatlah efektif. Karena banyak orang tua yang tidak paham tentang perkuliahan anaknya. Dengan silaturrahmi ini semua dapat dipahami dan SAY telah berhasil menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua/wali mahasiswa.