Sebagai organisasi yang memiliki banyak lembaga pendidikan, ‘Aisyiyah saat ini memiliki kesempatan emas untuk mengembalikan tujuan sebenarnya dari pendidikan. Sebagai sebuah proses untuk melahirkan individu berakhlak islami yang menjaga akal, jiwa, dan kehidupan.

Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dato’. Dr. Zaleha Kamarudin dalam seminar internasional yang diadakan di STIKES ‘Aisyiyah, Sabtu (13/06). Menurut Zaleha, selama ini, pendidikan lebih berorientasi materi yang menciptakan generasi tamak. “Jadinya, generasi dicokok dengan pemahaman bagaimana supaya bisa memamerkan kepemilikan harta seperti rumah besar,” ujar Zaleha.

Zaleha menambahkan, salah satu cara mengembalikan tujuan pendidikan adalah melalui keluarga. “Sayangnya, saat ini institusi keluarga tidak mendapat perhatian dari banyak pihak,”kata Zaleha. Selama ini institusi keluarga baru diperhatikan oleh pemerintah.

Senada dengan Zaleha, Hendri Saparini dalam forum yang sama mengatakan nilai keluarga sebagai pilar kemajuan bangsa mulai tergerus. “Ini tugas bersama untuk mengembalikan nilai itu bersama-sama,” Kata Hendri. (aisyiyah.or.id)

Menyambut datangnya bulan suci ramadhan, SAY mengadakan silaturahmi dengan warga sekitar di kampus terpadu maupun kampus 1. Acara pertemuan yang diadakan di kampus terpadu ini dihadiri warga dari Sawahan, Cambahan, Pundung, Ponowaren, dan Mlangi. Dalam pertemuan ini dibahas beberapa agenda yang memang menjadi perhatian bersama terutama aktifitas mahasiswa di kost. Guna mewujudkan visi kampus yang Profesional Qur’ani, penting adanya perhatian dari pihak kampus terhadap etika mahasiswanya ketika berada di kost. Pak Ery Khusnal, selaku kaProdi Keperawatan menyampaikan ” Sekarang ini adalah akhir zaman, membentengi anak-anak sudah tidak segampang 20-30 tahun yang lalu. Untuk itu menjadi perhatian bersama. Merubah perilaku itu memang sulit, untuk itu harus “juweh”. Perilaku itu sudah tertanam sejak kecil, untuk itu membutuhkan kesabaran yang tinggi. Mohon bantuan, untuk bisa membuat aturan diawal sebelum masuk kost.”

“Di masing-masing dukuh di lingkungan kampus, langkah-langkah yang lebih baik, perlu adanya regulasi untuk tercapainya anak didik menjadi perhatian baik di lingkungan kampus maupun di lingkungan tempat tinggal sementara. Mahasiswa kebanyakan tidak memiliki surat keterangan tinggal sementara. Disarankankan untuk memakai SKTS, sebagai pertanggungjawaban birokrasi. Bila sudah memiliki SKTS, jelas bila memerlukan sesuatu yang berkaitan dengan wilayah, akan lebih mudah.

Aturan seyogyanya bisa diterapkan di masing-masing wilayah. Tolong untuk program yang akan datang, seyogyanya mahasiswa dimohon mengumpulkan form alamat kost yang ditandatangani pemangku wilayah (pemilik kost, rt dan dukuh)”. kata Pak Joko selaku kepala dukuh desa Ponowaren.
Hal ini ditanggapi oleh Ibu Umu Hani selaku wakil ketua III bidang kemasiswaaan.”Masalah etika, punya aturan seperti di asrama sudah diajarkan. Jika setuju, akan kami kirimkan sebagai acuan dalam berperilaku didalam kost.

“Mohon jika ada yang sakit, mohon diberitahukan kepada kami lewat nomor yang sudah kami berikan. Monggo jika akan dilakukan paguyuban, tentunya akan bagus”Pertemuan seperti ini perlu dijalin secara periodik, dan perlu dibuat aturan/tata tertib yang jelas untuk semua kost. “kata Umu Hani.

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA mengadakan Training pengelolaan laboratorium pendidikan kesehatan pada hari Kamis-Jum’at, 11-12 Juni 2015 di Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode interaktif dalam pemahaman dan penguasaan standar laboratorium, yang meliputi sarana dan prasarana, pemeliharaan, administrasi dan penanganan limbah laboratorium.

Acara pelatihan ini dibuka langsung oleh Ketua SAY, Warsiti. Dalam sambutannya, beliau mengatakan “Pelatihan ini bisa dikatakan sangat langka, karena jarang diadakan oleh institusi maupun universitas. Sebenarnya pelatihan ini sangatlah penting untuk meningkatkan skill tenaga laboran. Inshaallah, akan diadakan lagi gelombang ke-2 kedepannya.” Pelatihan ini diikuti 43 peserta dari berbagai institusi dengan narasumber dari berbagai bidang, diantaranya:

1. Manajemen Laboratorium Pendidikan Kesehatan (Laboratorium/Skills Lab Keperawatan, Kebidanan, Fisioterapi dan Analis Kesehatan).
Ismarwati, S.KM., S.SiT., MPH.
2 pengelolaan dan pemeliharaan alat laboratorium (elektronik, boneka peraga, bahan habis pakai kimia dan non kimia).
Subrata Tri W, SKM., M.Sc.
3. Keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium
Dr. Woro Umi Ratih, M.Kes, Sp.PK.
4. Pengelolaan Limbah B3
RSUP Dr. Sardjito YK.
5. Service Excellent
Drg. Daryanto, M.Kes.
6. Sistem administrasi unit Laboratorium
Yuni Purwati, M.Kep.
7. Praktik Implementasi SIM Laboratorium
Tuwuh Pitoyo, S.Kom.

Sebagai bentuk pengabdian masyarakat, mahasiswa Program Profesi Ners STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengadakan acara puncak kegiatan praktik komunitas di Dusun Mejing Lor, Ambarketawang, Gamping, Sleman yang bertajuk ‘’GEBYAR GUMILAR MEMBANGUN DUSUN SEHAT ‘’(13/6).

Wakil bupati Kabupaten Sleman, Hj. Yuni Satia Rahayu, S.S., M.Hum. yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat terutama bagi warga yang menderita penyakit tidak menular.

Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain lomba kebersihan RT yang meliputi 10 RT dari 3 RW dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk warga. Pemeriksaan kesehatan gratis meliputi periksa dokter umum, periksa mata, cek gula darah-asam urat dan tekanan darah, serta pemberian vitamin untuk anak-anak. Disamping itu ada pemeriksaan tulang gratis dari Anlene disertai konsultasi gratis dan donor darah yang bekerjasama dengan PMI Kabupaten Sleman.

Menurut Putri selaku ketua panitia, dengan adanya lomba kebersihan ini diharapkan masyarakat mampu menerapkan hidup bersih dan sehat setiap hari, bukan hanya pada saat lomba saja.

Acara puncak kegiatan diadakan tanggal 14 Juni 2015, dibuka pukul 05.30 oleh bapak Sumaryanto selaku kepala desa Ambarketawang, dilanjutkan jalan sehat bersama masyarakat se-Padukuhan Mejing Lor, senam masal, pengumuman pemenang lomba bersih dusun, serta pembagian doorprize. Doorprize ini terdiri dari 78 item dan 500 voucer belanja, dengan doorprize utama TV berwarna 14 inch.

Organisasi Himpunan Mahasiswa Fisioterapi (HIMAFI) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menggelar kegiatan bina desa di Desa Tirtonirmolo Kasihan Bantul Minggu (10/5).

Acara kegiatan yang bertemakan “Pencegahan Osteoporosis” bersama HIMAFI STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta berupa senam osteoporosis, pemeriksaan asam urat, pemeriksaan tekanan darah dan penyuluh tentang osteoporosis yang di hadiri 45 warga desa Tirtonirmolo. Penyuluhan dengan materi yang disampaikan oleh ibu Siti Khotimah, M.Fis. selaku dosen S1 Fisioterapi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Menurut ibu Siti Khotimah hal-hal yang mendukung terjadinya osteoporosis adalah meningkatnya populasi usia lanjut, jumlah wanita pasca menopause meningkat, perubahan pola menu makanan pada masyarakat kandungan nutrisi yang kurang memenuhi syarat tulang sehat. Oleh karena itu adapun pencegahan osteoporosis dengan latihan fisik seperti jalan kaki, bersepeda, berenang dll. Selama kegiatan berlangsung warga masyarakat yang hadir cukup antusias mengikuti. Khususnya pada saat penyuluhan berlangsung banyak warga yang bertanya menegenai osteoporosis mereka mengaku sangat senang mendapatkan penyuluhan mengenai osteoporosis, sehingga mengetahui tentang apa osteoporosis dan bagaimana cara mencegahnya. Warga desa sangat berharap segera mungkin dilakukan kembali kegiatan bina desa di Desa Tirtonirmolo.