Pelayanan yang diperhatikan di rumah sakit antara lain pelayanan yang bermutu, pelayanan prima fokus pada customer. Hal tersebut dijelaskan oleh Direktur RSUP dr. Sardjito, dr. Muh. Syafaq Hanung, Sp.A, saat angkat janji co ners mahasiswa profesi ners, Rabu ( 29/4).

Lebih lanjut Syafaq menjelaskan bahwa co ners merupakan tahap akhir dari bangku kuliah untuk membuktikan bisa diaplikasikan ke masyarakat. Layanan kepada pasien jaman dahulu dan sekarang sangat berbeda. Saat ini pasien/customer merupakan pusat/center layanan. Semua profesi yang menangani baik dokter, medis, gizi, perawat dan sebagainya harus duduk bersama dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

Sikap dan perilaku mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta adalah representasi pelayanan rumah sakit. Sehingga perlu ditekankan kemampuan komunikasi baik verbal maupun non verbal dan daya tanggap terhadap sesuatu. Pelayanan fokus pada konsumen perlu dikembangkan karena institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan lainnya adalah perusahaan jasa, di mana konsumen harus mendapatkan pelayanan terbaik. Sifat ramah, skill handal para tenaga kesehatan merupakan salah satu pelayanan prima kepada konsumen. Selain itu perlu diperhatikan komunikasi dengan profesi kesehatan lainnya.

Sementara itu, Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. menghimbau kepada para 62 mahasiswa yang akan praktek profesi ners agar dapat memanfaatkan pengalaman praktik di rumah sakit sebaik-baiknya. Selain itu bisa menjadi bekal ketika menjadi tenaga kesehatan kelak.

Diperkirakan 160 juta penyakit akibat hubungan kerja pertahunnya. Data menunjukkan 34,43% kecelakaan akibat ergonomi dan 32,12% aplikasi yang tidak safety. Hal tersebut dijelaskan oleh Ketua Program Studi Fisioterapi (S1), Moh. Ali Imron, M.Fis. saat seminar nasional Fisioterapi, di kampus terpadu SAY, Minggu lalu.

Lebih lanjut Imron menjelaskan bahwa ilmu fisioterapi yang diterapkan dalam perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan peran ergonomi dan kesehatan keselamatan kerja (K3) para tenaga kerja. Sehingga tenaga kerja dapat bekerja secara aman dan menghasilkan produktivitas yang maksimal.

Kompetensi fisioterapi adalah berfokus pada pengembangan, pemulihan, pemeliharaan kemampuan gerak dan fungsi tubuh. Dalam penerapan pada K3 dan ergonomi di perusahaan, fisioterapist memberikan pelayanan bagaimana cara yang tepat, baik serta menghindari cedera saat bekerja. Sehingga angka kecelakaan kerja dapat ditekan atau bahkan dihindari.

Selanjutnya Hilmi Zadah, M.Sc. selaku ketua panitia seminar juga menjelaskan bahwa gangguan otot (musculoskeletal disorder) di tempat kerja semakin mengalami peningkatan. Akibat gangguan otot, para pekerja tidak bisa bekerja secara maksimal. Karena itu, perlu ada pendekatan ilmu ergonomis dan kesehatan keselamatan kerja.

Lebih lanjut, Hilmi mengatakan saat ini ilmu fisioterapi belum banyak dikenal masyarakat. Sehingga seminar ini dimaksudkan untuk memperkenalkan ilmu fisioterapi kepada masyarakat luas. Seminar menampilkan pembicara Dr. Wattana Jalayondeja dari Mahidol University Thailand dan M. Ali Imron, Ketua Prodi Fisioterapi SAY.

Kepala Lembaga Pengembangan Ilmu, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (LP3M SAY) melakukan kunjungan ke LPM & LPP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Rabu (22/4).

Menurut Kepala LP3M SAY, Sarwinanti, M.Kep. kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di SAY. Harapannya kegiatan penelitian baik internal dan eksternal lebih dimotivasi lagi bagi para dosen dengan mengikutsertakan mereka (dosen) dan memberikan syarat harus ada anggota peneliti pada tiap proposal. Dan untuk kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan kegiatan KKN mahasiswa harus ada waktu dan SKS khusus karena tidak bisa terintegrasi saat profesi.

Kunjungan tersebut juga diikuti oleh perwakilan program studi yang ada di SAY yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan, Fisioterapi S1, Kebidanan D4, Kebidanan D3.

Akhirnya hari yang ditunggu datang. Tepat hari Senin (20/4) bertempat di Ruang Prof. Dra. Hj. Siti Baroroh Baried atau lebih dikenal dengan Hall 4 Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta berlangsung acara Welcome Party untuk seluruh peserta Duta Mahasiswa Generasi Berencana 2015. Dalam acara tersebut undangan yang hadir adalah perwakilan dari STIKES baik bidang kemahasiswaan dan perkaderan yang diwakili oleh Ibu Dra. Hj. Umu Hani Edi Nawangsih, M.Kes, Koordinator Pengembangan Mahasiswa dan Pemberdayaan Alumni yaitu Ibu Dwi Prihatiningsih, S.Kep., Ns., MN. serta perwakilan prodi. Selain itu acara penyambutan ini diwakili oleh BKKBN DIY yaitu Bapak Ewang Sewoko, S.Psi., M.Psi. serta seluruh peserta 70 besar Duta Mahasiswa Generasi Berencana dan panitia penyelenggara.

Welcome Party merupakan acara penyambutan sekaligus pengumuman 40 besar finalis Duta Mahasiswa Generasi Berencana yang akan mengikuti serangkaian seleksi berikutnya. Sebelum disampaikan pengumuman finalis, sambutan disampaikan oleh perwakilan BKKBN yaitu Bapak Ewang Sewoko yang menyampaikan bahwa dalam kompetisi ini harus tetap semangat dan tetap sportif. Sambutan yang disampaikan oleh BKKBN sejalan dengan sambutan yang diberikan oleh Ibu Umu Hani yaitu seluruh peserta yang akan terpilih menjadi finalis Duta Mahasiswa Generasi Berencana harus menjadi panutan bagi remaja sehingga dapat menjadi role model.

Saat pengumuman 40 besar finalis, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta selaku tuan rumah penyelenggara berhasil mengirimkan perwakilannya sebanyak satu pasang finalis yaitu Ilham Cahyo Nugroho (PSIK Semester 2) dan Nurul Fatimah Susanti (DIV Bidan Pendidik Semester 4). Seluruh finalis akan mengikuti karantina dan beberapa kelas untuk mengasah kepribadian dan pengetahuan.

Kantor Kerjasama Internasional dan Humas (KKIH) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) akan menggelar International Summer Program (SAY ISP 2015) pada 17-26 Agustus 2015 mendatang. Kegiatan rutin tahunan ini mengusung tema Empowering the Health Sciences Students Through Community, Culture and Social Program.

Koordinator Kerjasama Internasional dan Humas, Indriani, M.Sc, menjelaskan para peserta Summer Program dari luar negeri dan dalam negeri ini akan bergabung dengan mahasiswa SAY mengikuti pembelajaran akademik (sistem kesehatan Indonesia/puskesmas, posyandu, dasar bahasa Indonesia dan obat tradisional) dan non akademik (budaya, program sosial, kunjungan lapangan).

Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang benar tentang Indonesia khususnya Yogyakarta dan tentang penyelenggaraan kesehatan dasar di Yogyakarta. Para mahasiswa dari NTUNHS ini akan terjun dalam kesehatan komunitas dan melihat langsung tentang praktek pembelajaran komunitas tentang kesehatan ibu dan anak, dan kunjungan ke beberapa rumah sakit Muhammadiyah. Selain itu mereka mengikuti kuliah selama 3 hari dan melaksanakan praktikum di Puskesmas Piyungan dan berkunjung ke RSU PKU Muhammadiyah Bantul.

Di samping itu mereka juga melaksanakan cultural trip ke Kraton Yogyakarta, Candi Borobudur, menyaksikan ballet Ramayana di Candi Prambanan dan lava tour. Mereka juga akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di salah satu desa di Yogyakarta. KKIH SAY akan mengundang beberapa universitas mitra luar negeri seperti NTUNHS Taiwan, Mahidol University Thailand, Ngee Ann Polytechnic Singapura serta mahasiswa Indonesia di lingkungan Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah/Muhammadiyah.