Muktamar ‘Aisyiyah ke-47 Satu Abad ‘Aisyiyah akan dilaksanakan tanggal 3 s/d 7 Agustus 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan dengan tema “Gerakan Perempuan Muslim Untuk Mencerahkan Bangsa”. Muktamar yang dilaksanakan bersamaan dengan Muktamar ke-47 Muhammadiyah adalah muktamar yang monumental karena menjadi tonggak untuk mengawali abad ke-2 sebuah organisasi perempuan terbesar di Indonesia yang dalam menjalani kiprahnya melakukan pencerahan, dakwah amar ma’ruf nahi munkar dengan menjadikan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin bagi kehidupan manusia, umat/masyarakat dan bangsa.

‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah yang bergerak di bidang sosial dan keagamaan dalam seluruh aspek kehidupan, memiliki sumberdaya yang cukup besar, amal usaha dalam berbagai bidang kehidupan yang berjumlah puluhan ribu tersebar di seluruh pelosok tanah air, dan kekuatan organisasi berjenjang dari tingkat nasional sampai di tingkat desa atau ranting, bahkan sekarang telah berkembang ke luar negeri dengan berdirinya beberapa pimpinan cabang istimewa ‘Aisyiyah di beberapa negara. Seluruh kekuatan, potensi dan amal usaha tersebut digerakkan oleh para pimpinan dari tingkat pusat hingga ranting yang memiliki semangat dan komitmen yang tinggi, sikap hidup para pimpinan yang sederhana, kemampuan dan keahlian yang sangat bervariasi saling melengkapi, keikhlasan yang tinggi dalam menggerakkan organisasi semata-mata mencari keridloan Allah SWT. Selain kiprah para pimpinan, keberhasilan dan kebesaran organisasi karena selama ini didukung oleh para simpatisan masyarakat luas, dan kerjasama Aisyiyah dengan berbagai pihak baik instansi pemerintah maupun lembaga mitra lainnya.

(sumber: http://www.aisyiyah.or.id/unduh-panduan-syiar-mukatamar-aisyiyah-ke-47/)

Untuk menyemarakkan muktamar, ‘Aisyiyah mengajak seluruh pimpinan menyiarkan semangat muktamar di berbagai level pimpinan. Silahkan unduh file Panduan Syiar Mukatamar ‘Aisyiyah di sini dan Logo Muktamar ‘Aisyiyah ke 47 di sini. Mari sukseskan Muktamar ‘Aisyiyah ke 47 di Makassar.

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) akan menjadi tuan rumah pemilihan Duta Mahasiswa (Dumas) Generasi Berencana (Genre) BKKBN 2015. Hal tersebut dijelaskan oleh Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, M.Kep., Sp.Mat. saat penerimaan tamu dari BKKBN, Jumat (10/4).

Event besar se-DIY yang digelar 18 April-9 Mei 2015 ini, mengusung tema ”Hamemayu Bagas Waras Lan Moral Lare Muda”. Salah satu tujuannya adalah menyiapkan figur mahasiswa untuk menjadi model contoh dan teladan teman mahasiswa sebaya dalam mensosialisasikan program Genre di kalangan mahasiswa. Selain itu untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku mahasiswa untuk berperilaku sehat dan berakhlak. Rencananya kegiatan ini akan diikuti 14 perguruan tinggi se-DIY.

Fisioterapi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menggelar pelayanan gratis untuk masyarakat sekitar selama kurang lebih 1 bulan (30 Maret-25 April 2015).

Menurut Ketua Program Studi Fisioterapi SAY, Ali Imron M. Fis., kegiatan ini untuk memeriahkan dan merayakan Milad ke-3 Prodi Fisioterapi sekaligus Milad SAY yang ke-52. Beberapa pelayanan yang diberikan kepada masyarakat antara lain pelayanan tumbuh kembang anak, stroke center, kesehatan wanita, gangguan pada tulang, otot dan syaraf, cidera olahraga dan konsultasi performa olahraga.

Pelayanan dilakukan setiap Senin-Sabtu, pagi pukul 09.30-11.30 dan siang pukul 13.00-15.00 WIB.

Pendaftaran bisa datang langsung atau via sms ke 085799200290.

Sebanyak 10 mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) mengikuti training di Taiwan International Healthcare Training Center (TIHTC), Taipei Hospital Departement Of Health Taiwan, ROC. Mereka dijadwalkan mengikuti pelatihan selama 1 bulan. Term I (29 Maret- 29 April), Term II (29 April-29 Mei). Sepuluh mahasiswa tersebut terdiri dari mahasiswa keperawatan S1 dan kebidanan D4.

Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, M.Kep., Sp.Mat. saat pelepasan mahasiswa tersebut menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu realisasi kerjasama antara STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dan Taiwan International Healthcare Training Center (TIHTC) yang telah disepakati tahun 2011 lalu. Mahasiswa mengikuti pelatihan ini tujuannya untuk memperluas wawasan terkait perawatan di negara maju. Beberapa kegiatan yang diikuti antara lain mengikuti perkuliahan/kelas tentang keperawatan, kunjungan ke beberapa sektor kesehatan di Taiwan, culture tour dan final presentation. Materi pelatihan untuk keperawatan memfokuskan pada materi Surgical Nursing, Nursing Emergency Management (NEMS), General Ward. Sedangkan Kebidanan memfokuskan pada Perinatal Care dan diberi kesempatan untuk praktik di Rumah Sakit atau klinik kebidanan selama 1 minggu.

Warsiti mengharapkan, mahasiswa yang menjadi delegasi ke Taiwan ini mampu membawa nama baik kampus dan menjalin networking dengan mahasiswa dari negara lain. Sehingga dapat bertukar mengenai gambaran, pengalaman dari negara lain baik budaya dan bidang kesehatan. Selain itu ketika kembali ke STIKES ‘Aisyiyah, mampu memberikan warna positif bagi teman-teman lainnya. “Sebagai perawat dan bidan tidak hanya melakukan hal-hal yang sifatnya rutinitas saja namun dilandasi asuhan keperawatan dengan kemampuan berpikir kritis”, tuturnya menutup pertemuan dengan mahasiswa.

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) mewisuda 139 wisudawan, Rabu (25/3). Dalam wisuda tersebut SAY perdana mewisuda 9 orang sarjana fisioterapi. Selain Fisioterapi, SAY juga mewisuda Kebidanan D3, D4 Bidan Pendidik dan Ilmu Keperawatan.

Ketua SAY, Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. mengatakan bahwa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta sudah menapaki perjalanan menjadi penyelenggara pendidikan kesehatan sejak 52 tahun yang lalu. Pengalamannya yang lama ini tentunya modal utama untuk bisa mengembangkan kampus ini menjadi lebih baik. Visi STIKES terbaik di tahun 2016 sudah mulai ditunjukkan pencapaiannya dengan beberapa prestasi yang sudah diraih oleh kampus ini. Di samping status akreditasi institusi dan prodi yang sudah diraih dengan nilai B, awal tahun 2015 ini Perpustakaan STIKES Aisyiyah Yogyakarta juga telah terakreditasi oleh Perpustakaan Nasional RI, berdasarkan Sertifikat Akreditasi No.29/1/ee/XII.2014, dengan Nilai A.

First taker uji kompetensi untuk lulusan tahun akademik 2013-2014 pada prodi kebidanan 100% (361 lulusan), dan prodi ners 86 % (90 lulusan). Upaya pengembangan dan peningkatan kualitas mutu seluruh proses bisnis yang ada tetap terus dilakukan. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-PT) akan menjadi dasar perumusan kebijakan, standar peraturan akademik, pedoman dan evaluasi tentang standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran dan standar kriteria dosen yang harus dipenuhi selambat lambatnya Juli 2016.

Lebih lanjut Warsiti berpesan kepada para lulusan agar menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif menciptakan solusi untuk menyelesaikan masalah bangsa khususnya di bidang kesehatan (kader problem solver) dan mengimplementasikan ilmu yang sudah diperoleh selama kuliah untuk membantu dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai lulusan STIKES Aisyiyah, selain memiliki kompetensi yang sesuai dengan profesi, juga dituntut untuk menjadi panutan (leader) dan sekaligus sebagai kader persyarikatan Muhammadiyah/’Aisyiyah yang akan mengemban amanah dakwah amar ma’ruf nahi mungkar melalui profesi kesehatan.

Koordinator KOPERTIS Wilayah V dalam sambutannya menjelaskan bahwa tidak dapat dielakkan bahwa pada tahun 2015 kita akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN atau dikenal dengan ASEAN Economic Community (AEC ). Singkatnya, AEC akan mengubah ASEAN menjadi wilayah dengan pergerakan barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas. Perguruan Tinggi diharapkan dapat berperan aktif sebagai pencetak SDM di berbagai bidang keahlian yang unggul sehingga lulusannya akan lebih mudah berkiprah di dalam maupun di luar negeri, khususnya di lingkungan ASEAN. Diketahui bersama bahwa lingkup kerjasama AEC meliputi di antaranya: pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia; pengakuan kualifikasi tenaga profesional; peningkatan infrastruktur dan konektivitas komunikasi; pengintegrasian industri di seluruh wilayah ASEAN untuk mempromosikan penggunaan sumber daya daerah; dan peningkatan keterlibatan sektor swasta untuk membangun AEC. Sejalan dengan rencana tersebut, lulusan perguruan tinggi harus dipersiapkan untuk menghadapi AEC 2015, dengan cara mengidentifikasi tantangan dan peluang bagi SDM Indonesia sehingga SDM Indonesia memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015 tersebut.