Sebanyak 39 mahasiswa S2 Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) melakukan kegiatan International Practice Project di National Taipei University Of Nursing and Health Sciences (NTUNHS) Taiwan, (15-20 Maret 2015). Kegiatan ini merupakan bagian dari modul pembelajaran yang harus ditempuh mahasiswa S2 Kebidanan, dan mempererat jalinan kerjasama antara SAY dan NTUNHS.

Menurut Ketua Program Studi S2 Kebidanan, Evi Nurhidayati, M.Keb., kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan kesehatan, khususnya pada ibu dan anak di Taipei, melihat sistem pendidikan kebidanan di Taipei, melihat praktek baik pelayanan dalam asuhan ibu dan anak yang dapat diterapkan/ diadopsi serta Kajian Health Technology Assessment tentang kesehatan ibu dan anak. Misi penting lainnya yang diemban adalah menjalin hubungan kerjasama antara SAY dengan NTUNHS. MoU yang telah terjalin lama dengan NTUNHS, saat ini dikembangkan dengan kerjasama dengan Prodi Ilmu Kebidanan Program Magister, sebagai prodi yang paling baru.

Ketua Program Studi  S2 Kebidanan NTUNHS Prof. Cheh Huei Kao menyampaikan bahwa topik-topik riset S2 Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta sejalan dengan konsep kebidanan di NTUNHS. Kerjasama yang telah disepakati adalah joint research yang akan diawali dengan pemetaan topik dan dosen yang akan meneliti, sit in programme seperti prodi keperawatan dan kebidanan yang telah terjalin selama ini. Selain itu Cheh Huei Kao juga memberikan materi Prenatal and Gentle Birth Class in Taiwan and Prenatal Class Practices in NTUNHS Clinic.

Beberapa klinik yang dikunjungi antara lain Binggun’s Mother and Child Care Clinic NTUNHS yang memiliki konsep persalinan di rumah sakit serasa bersalin di rumah sebab pasien dapat memilih ruangan sesuai keinginannya mulai dari desain wallpaper, perabot dan sebagainya. Klinik kedua yang dikunjungi adalah BEST Midwives Clinic Support yang melayani persalinan normal di Taiwan.

Materi yang diberikan sangat memuaskan dan sesuai dengan harapan mahasiswa dan tujuan prodi yaitu berkaitan dengan Health Technology Assessment, selaras dengan keunggulan Prodi S2 Kebidanan. Pada akhir kegiatan mahasiswa mendapatkan sertifikat dari NTUNHS.

Para pemateri pada kegiatan international practice project ini adalah pemateri-pemateri yang sangat expert di bidang kebidanan seperti Prof. Meei Ling Gau (President of Taiwan Midwifery Association) memberikan materi tentang Taiwan Midwifery Association, Ministry of Health’s Policy regarding Midwifery, Maternity and Neonate Practice in Taiwan, Midwifery Services System in Taiwan, and How to Measure the Quality of Midwifery Care, Birth Ball Technique During Labour.

Prof. Su Chen Kuo (Research Methodology Lecturer), dr. Yang seorang dokter Obstetri dan Ginekologi memberikan materi Midwifery Performance Test by Using OSCE : shoulder dystocia, breech birth, and NB resuscitation.

Lembaga Pengembangan Ilmu, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) menggelar kegiatan “Workshop Penulisan Buku Ajar” bagi dosen. Workshop dilaksanakan di Ruang 3A Kampus I SAY, Selasa (10/3). Workshop ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para dosen tentang liku-liku penerbitan buku/bahan ajar.

Menurut narasumber workshop, Jozep Edyanto, direktur Penerbit Graha Ilmu, bahwa mengenai prosedur penerbitan buku, dosen harus mengetahui beberapa kriteria memilih penerbit. Antara lain mengenai kepercayaan, kontrak/perjanjian, hak cipta, sistem pembayaran, pangsa pasar, pricing, ISBN dan bidang ilmu terbitan.

Koordinator LP3M, Sarwinanti, M.Kep., berharap dengan adanya workshop ini dapat membangkitkan motivasi para dosen untuk mulai mencoba menulis, tidak hanya artikel ilmiah tetapi juga menulis buku. Banyak potensi dosen dalam hal menulis buku, tetapi belum terealisasi karena ketidaktahuan dalam hal penerbitan, sehingga kegiatan ini dapat dijadikan sebagai langkah awal bagi dosen untuk kembali membangkitkan niat menulis dan menghasilkan karya-karya ilmiah dalam bentuk buku.

Lebih lanjut Sarwi menjelaskan bahwa dengan semakin banyaknya karya yang dihasilkan dosen SAY, khususnya buku-buku/bahan ajar, tentunya akan menambah poin positif bagi SAY yang sedang berbenah menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan terbaik.

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) terus meningkatkan diri, termasuk di dalamnya peningkatan mutu pelaksanaan penelitian. Untuk menunjang hal tersebut, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengirimkan 8 pesertanya dalam Pelatihan Etik Dasar dan Good Clinical Practice (GCP) di Universitas Ahmad Dahlan, Kamis-Sabtu(26-28/2).

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Komite Etik Penelitian Kesehatan Universitas Ahmad Dahlan (KEPK-UAD) bekerjasama dengan Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan (KNEPK). Dalam kegiatan tersebut, diberikan materi Etik Dasar sebagai bekal bagi calon anggota komite etik, dan materi Good Clinical Practice dimana peserta yang lulus dalam materi ini berhak untuk ikut dalam tim Penelitian Uji Klinik.

Menurut Koordinator Lembaga Pengembangan Ilmu, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) SAY, Sarwinanti, M.Kep., Pelatihan Etik Dasar dan Good Clinical Practice bertujuan untuk memberi bekal kepada peserta yang nantinya akan menjadi Tim Komite Etik Penelitian Kesehatan. Ini adalah kali kedua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengirimkan peserta dalam pelatihan serupa. Dalam pelatihan ini semua peserta dari SAY dinyatakan lulus dalam materi Good Clinical Practice.

Sarwi berharap melalui pelatihan tersebut para calon tim Komite Etik SAY memiliki kompetensi yang sesuai dan dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan segera terbentuknya Komite Penelitian Kesehatan di SAY. Beberapa narasumber dalam kegiatan tersebut antara lain dr. Suriadi Gunawan, DPH; Prof. dr. Siti Fatimah, SpG(K); Dr. Ir. Inswiasri, M.Kes; Dr. drg. Magdarina Desti Agtini, M.Kes; Prof. Dr. Drh. Puji Astuti; dr. Noor Wijayahadi, M.Kes., PhD.

Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) telah sukses menyelenggarakan salah satu program kerja mereka yang berskala nasional yaitu seminar kesehatan. Seminar yang menampilkan dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, MARS. sebagai pembicara utama ini bertemakan “Waspadai Gejala Stroke Ringan dan Terapinya & Seks Aman Saat Menopause”, Ahad (22/2).

Menurut dr. Boyke salah satu penyebab melonjaknya angka perselingkuhan dan perceraian di Indonesia adalah hubungan yang tidak harmonis dalam berumah tangga terutama hubungan seks dengan masalah yang dialami usia dewasa. Oleh karena itu perlunya perhatian, pengertian dan kasih sayang yang dicurahkan terhadap pasangan hidup dalam menghadapi saat-saat perubahan psikologis dan psikis yang tengah dialaminya dan dapat membantu mengatasi perubahan tersebut dengan cara yang lebih menyenangkan. Melalui seminar ini diharapkan para peserta dapat mengetahui, mengurangi ataupun mengatasi masalah kesehatan di usia dewasa. Mengingat akhir – akhir ini semakin maraknya masalah-masalah yang timbul pada saat usia dewasa.

Ns. Suratini, M.Kep.Sp.Kep.Kom, sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan SAY berpendapat bahwa acara ini merupakan forum ilmiah yang diprakarsai oleh mahasiswa keperawatan untuk membahas hal-hal yang krusial khususnya bagi lansia tentang bagaimana mempertahankan hidup yang lebih bahagia.

Seminar yang diikuti oleh sekitar 900 peserta yang tidak hanya dari kalangan mahasiswa dan profesi kesehatan ini juga menghadirkan Ns. Maryana, S.SiT., S.Psi., S.Kep., M.Kep., dan M. Ali Imron., M.Fis. Beliau menjelaskan bidang keperawatan dan fisioterapi.

Sebanyak 361 mahasiswa kebidanan D3 STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) lulus first taker uji kompetensi nasional (ukomnas). Surat Keputusan (SK) dengan nomor No.: 011/PUK-Nas/II/2015, diterima Program Studi Kebidanan SAY 11 Februari 2015 lalu.

Menurut Ketua Program Studi Kebidanan D3, Anjarwati, M.PH., hasil ini merupakan usaha yang gigih dari mahasiswa dan seluruh dosen khususnya tim uji kompetensi program studi yang secara terstruktur melakukan pembekalan. Selain itu dukungan dari pimpinan SAY yang memberi kesempatan dan fasilitas untuk try out internal dengan model computer base test (CBT). Hasil yang diperoleh tahun ini sangat mengembirakan tetapi tentunya menjadi tantangan untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas lulusan. Harapanya semoga para lulusan D3 Kebidanan SAY dapat mengabdikan ilmunya untuk peningkatan kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak.

Menurutnya, tujuan uji kompetensi untuk menghasilkan lulusan pendidikan kesehatan yang bermutu, menjamin keselamatan pasien, keselamatan tenaga kesehatan, kesetaraan mutu global, terpenuhinya standar mutu pelayanan kesehatan nasional dan menjadi syarat mendapatkan sertifikat kompetensi surat tanda registrasi (STR) dari Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) ”Uji kompetensi ini untuk membuat standar pelayanan yang sama di seluruh Indonesia. Jadi lulusan kebidanan dimanapun diharapkan mampu memberikan pelayanan yang terstandar dan berkualitas, dalam hal ini bidan memiliki posisi strategis dalam penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB),” jelas Anjarwati.

”Pada akhirnya, uji kompetensi sebagai tolak ukur bahwa tenaga kesehatan memiliki kompetensi sesuai dengan keahlian dan kewenanganya,” terangnya.