Sebanyak 18 peserta dari Indonesia tiba di Singapore, Minggu (1/9). Mereka akan mengikuti pelatihan keperawatan selama 10 hari yaitu 2-11 September 2013. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Ngee ann polytechnic & Temasek Foundation Singapore dengan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, STIKES Muhammadiyah Gombong, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Muhammadiyah Jakarta, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RSU PKU Muhammadiyah Bantul, RS PKU Muhammadiyah Gombong dan RS PKU Muhammadiyah Roemani Semarang.

Para peserta dilatih mengenai Pedagogy basic nursing skills, Pedagogy intermediate nursing skills, Pedagogy advanced nursing OT skills dan sebagainya. Kegiatan ini merupakan Training of Trainer, sehingga  Ilmu yang mereka dapatkan harus di sampaikan pada institusi masing-masing.

 

 

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pendidik dan pembelajar setiap dosen perlu memiliki kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian dan sosial. Oleh karena itu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menggelar pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) bagi dosen dan mahasiswa DIV Bidan Pendidik.

Pelatihan bersertifikasi ini merupakan kerjasama dengan Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNY, resmi dibuka pada Senin, (2/9) di Kantor LPPMP UNY. Dalam sambutan pembukaan pelatihan Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan kegiatan rutin program studi DIV Bidan Pendidik sebagai upaya meningkatkan profesionalisme seorang pendidik/dosen. Harapannya, para alumni/lulusan prodi DIV Bidan Pendidik mampu memahami dasar dalam mengajar, mengembangkan teknik-teknik dasar instruksional sehingga ketika mengajar nantinya akan lebih terstruktur

Sejumlah 198 peserta mengikuti pelatihan yang di laksanakan pada 2 September – 8 Oktober dan terbagi dalam 8 gelombang. Para peserta akan mendapatkan beberapa sajian materi antara lain analisis instruksional, strategi peningkatan mutu pendidikan tinggi, kebijakan pendidikan tinggi, pendidikan orang dewasa, konsep dasar kurikulum, media pembelajaran, perencanaan pembelajaran, pembelajaran yang memberdayakan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, persiapan simulasi dan tugas akhir, pembelajaran praktek dan laboatorium, pengembangan dosesn berkelanjutan, ketrampilan dasar mengajar.

 

 

Lulusan STIKES ‘Aisyiyah siap mengikuti uji kompetensi nasional. Menyusul adanya regulasi dari Kementrian Pendidikan Tinggi yang mewajibkan lulusan institusi pendidikan lolos uji kompetensi nasional.

Ketua STIKES ‘Aisyiyah, Warsiti mengemukakan hal tersebut pada wisuda tahun akademik 2012/2013 di Yogyakarta, Kamis (29/8). Ada 548 wisudawan yang terdiri dari program pendidikan ners, program studi ilmu keperawatan, program studi kebidanan d3 dan program studi bidan pendidik d4.

Dijelaskan Warsiti, regulasi DIKTI yang terkait uji kompetensi, disikapi positif oleh seluruh instansi pendidikan kesehatan. ”Sedang STIKES ‘Aisyiyah menjadikan regulasi ini menjadi suatu peluang dan tantangan. Bahkan bisa dijadikan sebagai test case bagi lulusan kami, kata Warsiti.

Warsiti melanjutkan, STIKES ‘Aisyiyah juga melatih mahasiswanya agar memiliki soft skill yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan kerja alumninya. Kemampuan soft skill diberikan melalui kegiatan kemahasiswaan dan kemasayarakatan.

STIKES ‘Aisyiyah juga menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga untuk meningkatkan kemampuan lulusannya. Diantaranya dengan RSUP dr Sardjito, Taipei Hospital Taiwan, National Taiwan University Nursing Health Science (NTUNHS) dan instansi dalam negeri maupun luar negeri lainnya.

Saat ini, kata Warsiti, STIKES ‘Aisyiyah sudah memasuki usia 50 th miladiyah dan telah memiliki banyak pengalaman bidang kesehatan.

”Alhamdulillah, di usia ke 50 tahun, STIKES Aisyiyah diberi kepercayaan untuk membuka S2 Kebidanan. Ini satu-satunya perguruan tinggi swasta yang diberi amanah untuk membuka S2 Kebudanan,” kata Warsiti.

Sementara Koordinator Kopertis V, Bambang Supriyadi mengatakan tiga dari sasaran MDG’s terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu penurunan angka kematian balita, angka kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan.

”Sasaran ini tidak bisa tercapai jika tidak memiliki tenaga kesehatan yang mumpuni dan tersebar diberbagai wilayah, ” kata Bambang.(republika)

 

Berdasarkan surat dari Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang (RSUP dr . Kariadi Semarang), No. KP.00.01/I.II/1701.1/2013, bahwa sebanyak 13 alumni STIKES ‘Aisyiyah Yogakarta diterima sebagai pegawai RSUP dr. Kariadi Semarang tahun 2013.

Alumni tersebut terdiri dari 1 alumni program studi kebidanan DIII dan 12 alumni program studi ilmu keperawatan S1. Dalam surat tersebut pihak RSUP mohon bantuan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta untuk memberikan surat keterangan /pernyataan bahwa pegawai yang tersebut dalam lampiran adalah benar-benar lulusan dari STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.

 

Salah satu upaya mengevaluasi kesehatan dan meningkatkan kinerja para pegawai, STIKES ‘Aisyiyah menggelar tes kesehatan Schellong test di kampus terpadu, Selasa (20/8). Kegiatan ini kerjasama dengan Abadan Life Support Yogyakarta.

Menurut pimpinan Abadan Life Support,Dr. Zaenal M. Sofro,FM, Sports & Circulatory Med., Schellong test merupakan analisa kesehatan ditinjau dari biopsikososiospiritual. Hasil dari tes tersebut dapat diketahui mengenai semangat kinerja pegawai dan sebagainya yang terbagi dalam beberapa zona. Teknis schellong test di STIKES ‘Aisyiyah yaitu setiap pegawai memerlukan waktu 12 menit, penjabarannya 5 menit dalam posisi berbaring dan 7 menit dalam posisi berdiri.