Al Qur’an dan Hadist menjelaskan tuntunan untuk kehidupan kita sehari-hari. Misal tuntunan mengenai kebersihan adalah sebagian dari iman, dan kita mengikutinya maka hal tersebut merupakan salah satu ciri orang beriman. Iman itu dibuktikan dengan tindakan. Hal tersebut dijelaskan oleh Khoirudin Bashori, saat memberikan tauziah pada acara syawalan keluarga besar STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Senin (19/8).

Lebih lanjut Khoirudin menjelaskan surat Hud 112 yaitu istiqomahlah seperti kamu diperintahkan. Sesungguhnya orang-orang beriman kemudian istiqomah, maka saat sakaratul maut malaikat akan turun dan membisikan 3 hal yaitu tidak usah bersedih, tidak usah takut dan surga sudah menunggu. Maka dari itu ketika orang beriman meninggal dunia, dimudahkan dan tersenyum. Subhanallah…

Selain itu sebagai orang beriman tidak boleh iri kecuali untuk 2 perkara yaitu orang yang diberi kekayaan atau rizqi banyak kemudian dimanfaatkan di jalan yang benar. Dan orang yang diberi ilmu kemudian diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Bagi orang-orang yang semakin banyak nmengeluarkan rizqi ke jalan yang benar maka Allah akan mengganti lebih banyak lagi.

”Tidak ada balasan dari kebaikan kecuali kebaikan itu sendiri”, ungkap Khoirudin menutup tauziah syawalan 1434 H.

Guna menganalisa standar ruangan agar nyaman untuk bekerja, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Hiperkes DIY, Senin (19/8).

Menurut Wakil Ketua Bidang Sumberdaya, Yuli Isnaeni, M.Kep.,Sp.Kom, kerjasama ini dimaksudkan agar lingkungan di STIKES ‘Aisyiyah nyaman untuk bekerja dan kegiatan belajar mengajar. Hasil dari analisa tesebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi agar ke depannya STIKES ‘Aisyiyah menjadi lebih baik lagi. Hal tersebut sesuai dengan visi institusi yaitu menjadi perguruan tinggi terbaik di Indonesia 2016.

Sementara itu, tim dari Hiperkes DIY yang diwakili oleh bapak Suhendro menjelaskan bahwa untuk menganalisa standar ruangan meliputi beberapa aspek antara lain, pencahayaan, suhu dan kebisingan. Untuk mengeceknya menggunakan alat (quest temp) selama 5-10 menit.

Sebanyak 4 mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengikuti International Summer School di Tokushima University Jepang. Mereka berada di Jepang selama kurang lebih 5 hari (5-9 agustus 2013).

Dijelaskan oleh Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep., Sp.Mat, saat pelepasan mahasiswa, bahwa kegiatan ini diikuti oleh STIKES ‘Aisyiyah untuk kedua kalinya. Tahun 2012 hanya mengirim 2 orang dan sekarang bisa mengikutsertakan 4 mahasisawa. Mahasiswa tersebut terdiri dari 2 mahasiswa program studi ilmu keperawatan S1, 1 mahasiswa program studi kebidanan D3 dan 1 mahasiswa program studi fisioterapi S1.

Lebih lanjut Warsiti menekankan agar para duta STIKES ‘Aisyiyah ini mampu mengembangkan kerjasama dengan peserta lain dari beberapa negara dan jalin hubungan positif sebanyak-banyaknya. Agar menambah wawasan dan dapat ditularkan kepada teman-teman di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Di Tokushima Jepang para mahasiswa akan melaksanakan beberapa kegiatan antara lain Laboratory Tour, Japanese Lectures, Japanese Culture Experience, Summer Program Sosial Event dan Tokushima Culture Experience.

 

Saya bangga dengan ‘Aisyiyah, organisasi perempuan bisa berbuat sebanyak ini. Memiliki amal usaha pendidikan (STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta) yang begitu besar. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Dr. Dewi Motik Pramono, M.Si saat mengunjungi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (19/7).

Lebih lanjut dewi menjelaskan bahwa KOWANI bisa ikut membantu dalam hal mengajar tema kewirausahaan dan leadership. Menurutnya kewirausahaan bisa melekat disemua bidang ilmu. Profesi bidan, perawat maupun fisioterapi bisa sukses salah satunya dengan berwirausaha.

Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat dalam sambutannya mengatakan bahwa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ini merupakan pilot project dari Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, yang saat ini memiliki 4 program studi yaitu Ilmu keperawatan S1, Kebidanan D3, Bidan Pendidik D4 dan Fisioterapi S1. Dan dalam waktu dekat akan membuka program Studi S2 Kebidanan. Program ini sudah mendapat izin penugasan pembukaan dari Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI.

Sementara itu Ketua umum PP ‘Aisyiyah, Dra Noordjanah Djohantini, MM., M.Si menjelaskan bahwa STIKES ‘Aisyiyah akan membangun lagi kurang lebih 10 hektar, hal ini dalam rangka persiapan untuk menuju universitas ‘Aisyiyah.

Kunjungan ini dalam rangka silaturahmi dan mengunjungi kuliner Ramadhan di Kauman Yogyakarta.

Data kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat menjadi 18,718% (data 2012). Kekerasan tersebut berupa kekerasan fisik, seksual dan psikologis. Hal tersebut di paparkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Linda Amalia Sari Gumelar, saat menjadi pembicara kunci (keynote speech) pengajian ramadlan 1434 H Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, di Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (14/7).

Lebih lanjut Linda menjelaskan penyebab terjadinya kekerasan antara lain nilai-nilai sosial budaya yang ada masih kental dengan budaya patriarki, ketimpangan relasi antara yang kuat dengan yang lemah serta pemahaman yang keliru tentang makna kekerasan.

Beliau juga menyoroti tindak kekerasan dari perspektif Islam dimana kekerasan merupakan tindakan melanggar syariat Islam dan termasuk dalam kategori kejahatan. Islam tidak pernah membenarkan kekerasan karena Islam megandung nilai-nilai perdamian, kesantunan, keadilan, penghargaan kepada sesama, kesetraan dan kemanusiaan.

Harapannya kepada ‘Aisyiyah agar ikut berperan dalam upaya perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan. Melakukan transformasi kader dan budaya serta paradigma untuk meminimalisir adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Memyebarluaskan pemahaman ajaran Islam yang santun, saling menghargai antar sesama. Berkontribusi dalam penciptaan keluarga dan masyarakat yang cinta damai dan cinta sesama.