Guna menanamkan perilaku hidup sehat serta melatih generasi muda menjadi pribadi yang mandiri dan berintelektual, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta menggelar Lomba Kesehatan Remaja Tingkat Nasional 2013. Kegiatan yang bertemakan “Gerakan Cerdas, Visioner dan Terampil Sebagai Wujud Pembaharu Gerakan Muda yang Gemilang, digelar pada Jumat-Sabtu ( 24-25/5) di Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat dalam pembukaan lomba ini mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Milad STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ke-50 serta mengajak remaja untuk lebih kreatif, menciptakan remaja yang cerdas dan terampil sebagai pembaharu. Selain itu, remaja yang terdiri dari siswa-siswi SMA ini merupakan generasi penerus bangsa yang harus dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional terutama dalam bidang kesehatan melalui penyaluran atau peningkatan kualitas dan kreatifitas serta menerapkan sikap empati kepada orang lain.Harapannya kegiatan ini akan dilaksanakan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta setiap tahun.

Lomba yang memperebutkan total uang pembinaan 17 juta rupiah serta trophy Wakil Menteri Kesehatan RI, trophy Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, trophy Bupati Sleman serta trophy Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah ini merupakan kegiatan ditujukan bagi seluruh siswa siswi SMA di Wilayah Pulau Jawa. Setiap sekolah mengirimkan maksimal satu tim pilihannya dengan jumlah anggota sebanyak 10 orang siswa dan 1 orang pendamping tim. Kegiatan Lomba Kesehatan Remaja dilaksanakan secara indoor dan outdoor. Setiap tim disediakan satu kafling area untuk pendidrian tenda sebagai basecamp dan tempat istirahat. Adapun kegiatan yang dilombakan meliputi lomba wajib antara lain: Lomba Pertolongan Pertama (LPP), Lomba Perawatan Keluarga (LPK), Lomba Cerdas Tangkas (LCT) dan Lomba Mading. Lomba gembira antara lain lomba menghias tenda , lomba yel-yel favorit dan lomba tim favorit.

Adapun pemenang lomba masing-masing kegiatan antara lain: Lomba Pertolongan Pertama ( Juara I: SMAN 11Yogyakarta, Juara II: Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, Juara III: SMAN 7 Yogyakarta). Lomba Cerdas Tangkas ( Juara I: SMAN 3 Semarang, Juara II: Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, Juara III: SMAN 3 Yogyakarta). Lomba Mading ( Juara I: SMK Muhammadiyah 3 Wates, Juara II: SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada, Juara III: SMAN 5 Yogyakarta. Lomba Gembira/Favorit (yel-yel: Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, Mading Favorit: SMKN 1 Depok, Tenda Favorit: Muallimin Muhammadiyah, Tim favorit: Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta). Dan Juara umum diraih oleh SMAN 5 Yogyakarta dan berhak mendapatkan trophy Wakil Menteri Kesehatan RI dan uang pembinaan 5 juta rupiah.

Sebagai upaya untuk meningkatkan skill dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi para perawat akademik (dosen perawat) dan perawat klinis berstandar internasional, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta kembali memperkuat kerjasama dengan institusi internasional. Kali ini STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta melakukan penandatanganan  kerjasama dengan Temasek Foundations dan Ngee Ann Polytechnic Singapore. penandatanganan kerjasama ini dilakukan  oleh beberapa perguruan tinggi kesehatan dan instansi kesehatan  Muhammadiyah /’Aisyiyah dengan Temasek Foundations dan Ngee Ann Polytechnic Singapore di Ruang Meeting 2 Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Selasa (21/5) lalu.

Sementara itu Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat dalam sambutanya mengungkapkan bahwa program Pendidikan Keperawatan ini juga merupakan salah satu misi STIKES ‘Aisyiyah dalam memberikan kegiatan yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan beragam perawat profesional dalam dunia yang semakin mengglobal. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk mendiskusikan poin-poin penting dari ‘bertukar pikiran dan memahami kesenjangan dan tantangan untuk pelatihan perawat dalam pengaturan akademik dan praktik’ dan untuk mengetahui strategi apa dan bagaimana kita dalam terselenggaranya program ini.

Penandatanganan  kerjasama ini dihadiri 9 universitas / rumah sakit Muhammadiyah – yaitu Stikes Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, RS PKU Muhammadiyah Gombong, Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, STIKES Muhammadiyah Gombong dan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang.

Sebanyak sepuluh mahasiswa dari STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengikuti The International Nursing Student Forum (INSF) di Universitas Khon Kaen Thailand, Jumat-Senin (10-13/5). Masing-masing adalah satu mahasiswa dari program studi ilmu keperawatan S1, tiga mahasiswa dari program studi bidan pendidik D4 dan enam mahasiswa dari program studi kebidanan D3.

INSF yang bertema “Nurse Innovators: Moving Toward Healthy Societies”, menghadirkan pembicara luar biasa dan diskusi panel oleh para pakar keperawatan terkenal dari negara-negara peserta. Kegiatan ini merupakan sarana untuk mahasiswa keperawatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dari budaya berbeda, untuk mempromosikan ketrampilan komunikasi, untuk membangun jaringan akademik di kalangan mahasiswa serta untuk meningkatkan visi internasional peserta didik.

Dalam INSF ini mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah tampil dalam presentasi lisan dan presentasi poster. Selain itu juga menampilkan budaya indonesia yaitu seni tari. Selanjutnya mereka juga akan mengikuti Field Trip ke beberapa tempat-tempat pelayanan kesehatan di Thailand.

Surat keputusan Mendiknas nomor 045/u/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi, pendekatan KBK dalam pengembangan kurikulum pendidikan tinggi merupakan pembaharuan yang penting dilakukan. Pendidikan berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. Kompetensi (kemampuan) lulusan merupakan modal utama untuk bersaing di tingkat global. oleh karena itu, penerapan pendidikan berbasis kompetensi diharapkan akan menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di tingkat global.

Guna mencapai hal tersebut di atas, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengadakan workshop Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, di Auditorium Prof Baroroh Baried, kampus terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Senin-Selasa (6-7/5).

Workshop yang diikuti oleh seluruh jajaran pimpinan, struktural, dan seluruh dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta sejumlah 90 orang ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan KBK tahun akademik 2012/2013, meningkatnya kinerja dosen secara terukur dalam indeks kinerja dosen melalui beban kinerja dosen, menetapkan rencana tindak lanjut pembelajaran KBK tahun akademik 2013/2014, memiliki acuan melakukan peninjauan kurikulum untuk semua program studi di STIKES Aisyiyah Yogyakarta berbasis Kualifikasi Kompetensi Nasional Indonesia (KKNI).

Adapun narasumber hari pertama yaitu dr. Erwin Santosa yang memberikan pemaparan dan diskusi materi pengembangan KBK dan penjelasan dan demonstrasi pengisian laporan BKD. Sedangkan hari kedua oleh DR. F. Ninik Yudianti, M.Acc, yang memaparkan tentang Kualifikasi Kompetensi Nasional Indonesia (KKNI), diskusi rencana pengembangan KBK dan rencana tindak lanjut prodi dalam menyiapkan peninjauan kurikulum.

Dosen merupakan dalah satu sivitas akademika yang harus mampu menjalankan tugasnya secara perofesional yaitu Tri Darma Perguruan Tinggi meliputi Pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Salah satu Dharma yang tidak kalah penting ialah Pengabdian Masyarakat. Kementrian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, telah memberikan kesempatan kepada perguruan tinggi di Indonesia, untuk berpartisipasi dalam hibah pengabdian masyarakat. Hibah tersebut tersedia dalam jumlah besar yaitu Rp. 50.000.000,00. Oleh karena itu, sudah saatnya STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mulai bersaing kompetitif untuk mendapatkan dana hibah dari DIKTI.

 

Untuk membangun roadmap penelitian dan pengabdian masyarakat berdasarkan keilmuan, meningkatkan partisipasi dosen dalam bidang pengabdian masyarakat serta mendorong dan meningkatkan jumlah proposal pengabdian masyarakat yang didanai DIKTI, Lembaga Penelitian, Pengembangan Ilmu, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) STIKES ‘Aisyiyah menggelar klinik proposal pengabdian masyarakat di Hall 2 kampus terpadu, Rabu (24/4).

 

Menurut Kepala LP3M, Mamnuah, M.Kep., Sp. Kep J, bahwa Berkenaan dengan edaran dari DIKTI tentang hibah penelitian dan pengabdian masyarakat tahu 2013 dan 2014, maka STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan klinik proposal pengabdian masyarakat untuk meningkatkan jumlah proposal pengabdian masyarakat dan sebagai wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini disebabkan minat dosen untuk melakukan pengabdian masyarakat masih rendah. Di samping itu, jumlah proposal pengabdian masyarakat yang didanai oleh DIKTI dalam dua (2) tahun terakhir bahkan tidak ada. Sebelumnya sebanyak 9 proposal pengabdian masyarakat telah dikirimkan kepada Reviewer untuk mendapat masukan dan revisi sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh DIKTI. Dengan kegiatan semacam ini, lama-kelamaan kesadaran dosen akan pentingnya melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat secara nyata bagi kontribusi bangsa akan semakin terbentuk sehingga kesempatan untuk meraih hibah DIKTI akan tercapai.

 

Dalam kegiatan tersebut menghadirkan pembicara Ir. Gatot Murdjito, MS, dosen Fakultas Peternakan UGM, Reviewer DIKTI, dan Staf Ahli Gubernur DIY. Dan diikuti oleh seluruh dosen STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta meliputi prodi S1 Ilmu Keperawatan, S1 Fisioterapi, DIII Kebidanan, dan DIV Bidan Pendidik.

 

Unduh BerkasUnduh BerkasUnduh Berkas