Membahas jihad teknologi dalam menghadapi tantangan peradaban di b.a. pimpinan unisa yogya

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, gelar Baitul Arqam (B.A.) untuk Pimpinan, diikuti oleh jajaran Rektorat, Dekanat, Ka.Program Studi, dan Ka.Biro, 04-05 Maret 2022. Baitul Arqam dibimbing oleh Master of Training (MoT) dari Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Selain mengikuti materi untuk pengkokohan dan penyegaran semangat kembali para jajaran pimipinan struktural, seluruh peserta Baitul Arqam juga mendapat kesempatn untuk mengisi Kultum setiap pasca Shalat Fardhu.

Digelar via Zoom Meeting dengan harapan tidak mengurangi esensi, materi diawali dengan pembahasan “Jihad teknologi dalam Menghadapi Tantangan Peradaban”, yang disampaikan oleh Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. Dalam materi tersebut disebutkan bahwa Agama Islam sedang mengalami kemunduran dari hari ke hari. Kontribusi umat masih kurang dalam pengembangan sains di dunia. Kontributor umat dalam bidang Sains 3 orang, 2 dibidang Kimia dan 1 dibidang Fisika.

Ada beberapa poin disebutkan yang menjadi penyebab keterlambatan perkembangan pada umat Islam. Pertama, umat Islam gagal mengidentifikasi kekuatannya. Kedua, gagal dalam memahami realitas kontemporer dunia. Dan ketiga, kegagalan yang disebabkan karena gagal merespon global.

Sains penting dalam banyak hal termasuk pengambilan kebijakan. Perempuan juga dapat berkontribusi atau berperan dalam pengembangan Sains dan Peradaban, bahkan diumur yang terbilang muda. Menilik ilmuwan Muslim dahulu, banyak yang memanfaatkan waktu untuk menulis, meneliti, merenung, dan refleksi. Fatul Wahid, dalam pemaparannya berkata,”Saya mengutip ‘bagaimana ketika pandemi menyerang, negara menggunakan pendekatan saintifik untuk melawan”. Hal ini menegaskan bahwa sains hadir salah satunya untuk memecahkan masalah manusia, salah satunya adalah pandemi.

Fatul menjelaskan dengan basis Mozaffari (1998), bahwa ada berbagai strategi untuk bangkit. Dalam hal reproduksi ada proses mekanis, berorientasi pada masa lalu (reinkarnasi), melibatkan mentalitas yang baku dan kaku. Dalam hal rekonstruksi ada proses intelektual. Strategi menuju peradaban baru dimulai dari konseptualisasi sangat awal untuk dikritisi. Tiga komponen dalam kemuliaan peradaban adalah kebahagiaan (pengembangan sains), kesejahteraan (penguasaan kapital), dan kedamaian (pendalaman agama). “Banyak jebakan jika meninggalkan salah satu komponen tersebut, contohnya ketika hanya dengan pendalaman agama, peradaban menjadi kerdil,” jelas Fatul.

“Konseptualisasi yang saya gunakan berupa tangga sulaiman. Nabi sulaiman memiliki ilmu, harta, dan tahta. Tangga tertinggi berupa ilmu. Ketika kita memiliki ilmu dengan ketulusan maka memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Tangga kedua yaitu kedudukan. Yang mengembangkan ilmu dengan karir seperti jabatan fungsional. Yang ketiga yaitu harta. Ini menjadi penguat sebagai basis kolektif. Ikhtiar kolektif salah satunya membangun kesadaran berilmu dalam diri.” Jelas Fatul Wahid lebih lanjut.

Pengkokohan kembali, pimpinan unisa yogya ikuti baitul arqam

Jum’at (04/03), sebanyak 57 peserta yang terdiri dari jajaran Rektorat, Dekanat, Ka.Prodi, hingga Ka.Biro, mengikuti Baitul Arqam Pimpinan yang dibimbing oleh Master of Training dari Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Baitul Arqam akan dilaksanakan selama dua hari, Jum’at-Sabtu, 04-05 Maret 2022, dengan mengusung tema “Kepemimpinan di UNISA sebagai Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah yang Transformatif Profetik Berkemajuan”. 

Dalam sambutan pembukaan, Rektor Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, atas nama pimpinan UNISA Yogyakarta mengucapakan terimakasih kepada seluruh peserta, seluruhnya telah menunjukan semangat baru melalui Baitul Arqam ini dengan telah bergabungnya para peserta via Zoom Meeting sedari pagi hari. 

“Dengan Baitul Arqam ini, kita menyegarkan kembali dan menambahkan semangat untuk melaksanakan tanggung jawab kita. Perankan diri kita sebagai peserta Baitul Arqam untuk belajar teladan, berempati, dimana para mahasiswa-mahasiswi kita juga telah mengikuti Baitul Arqam,” jelas Warsiti.

Warsiti juga menjelaskan bahwa status UNISA Yogyakarta saat ini “Sehat” dilingkungan Perguruam Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA). Dimana salah satu faktornya dengan dapat terpenuhinya target capaian pendaftar mahasiswa baru.

Pidato kunci disampaikan oleh Dr. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si., selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, menggarisbawahi bahwa dalam kegiatan ini bertujuan mengokohkan dan bersama-sama dalam membesarkan UNISA Yogyakarta. Saat ini posisi UNISA Yogyakarta sudah berada diposisi yang tepat, dimana mampu memajukan dan tidak dibedakan. Siti Noordjannah, juga menjelaskan bahwa UNISA Yogyakarta didirikan untuk memajukan dan mencerdaskan bangsa. Semua denyut hati, dan nadi semua pimpinan ini harus terkoneksi, tidak sendiri-sendiri, ada yang mengkoordinir, semua hati pikiran harus terkoneksi. Diskusikan secara sungguh-sungguh oleh seluruh pimpinan dengan pemikiran-pemikiran yang maju, jangan merasa sebagai pengikut terus menerus.

“Dalam dua hari ini diharapkan ada strategi untuk penguatan, kita kokohkan, kita berikan inovasi, karena kita sudah berjalan bukan memulai, harapannya dapat menjadi leader, bagi kepentingan pencapaian visi-misi kita.” Jelas Siti Noordjannah.

Seluruh peserta Baitul Arqam diserahkan oleh Prof. Dr. Sekar Ayu Aryani, M.Ag, selaku perwakilan dari Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta dan diterima oleh Master of Training, Romo Paryanto. Dalam Baitul Arqam ini peserta juga mendapatkan kesempatan untuk memberikan Kultum setiap setelah Shalat Fardhu. Diagendakan pula untuk Shalat Tahajud dari rumah masing-masing yang nantinya akan dimonitoring oleh Master of Training

Bkui unisa yogyakarta gandeng la trobe university dan aidran gelar workshop

Penyandang disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakatnya dapat menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak (Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Hak-Hak Penyandang Disabilitas).

Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta berkolaborasi dengan La Trobe University Australia dan Australia – Indonesia Disability Research and Advocacy Network (AIDRAN), menggelar Workshop secara daring dengan tema Mengenal Disabilitas Lebih Dekat, Sabtu (26/02).

Workshop kali ini mengundang dua narasumber Dr. Dina Afriyanti, S.IP., MCAA dari La Trobe University dan Tommy Hari Firmanda yang merupakan reasercher dan Committee di AIDRAN.

Taufiqur Rahman, S.IP., MA., Ph.D selaku Wakil Rektor I Unisa Yogyakarta melalui keynote speechnya mengatakan Unisa Yogyakarta berkomitmen penuh untuk memberikan apresiasi kepada penyandang disabilitas.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian bentuk kerjasama Unisa dengan La Trobe dan juga AIDAN yang telah berjalan dari sebelum pandemi. Harapan dari diadakanya workshop ini agar membantu semua civitas akademika dan tenaga pendidik dilingkungan Unisa Yogyakarta, untuk mengenal lebih baik terhadap penyandang disabilitas serta pentingnya kesetaraan,” tutur Taufiq. Lebih dari 150 peserta mengikuti kegiatan workshop yang diselenggarakan melalui platform zoom, disertai dengan sesi diskusi dan tanya jawab.

Kuatkan nilai keislaman, lppi unisa yogyakarta gelar baitul arqom purna

Baitul Arqam Purna merupakan perkaderan utama di ‘Aisyiyah yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa di Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah di seluruh Indonesia.

Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan Baitul Arqam Purna secara virtual, melalui media Zoom yang akan diadakan dari tanggal 25 – 26 Februari 2022, Jumat (25/02).

Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc selaku Wakil Rektor III Unisa Yogyakarta mengatakan karena situasi dan kondisi pandemi yang mengalami kenaikan, maka kegiatan ini harus dilaksanakan dengan daring, akan tetapi tidak mengurangi rasa semangat serta antusiasme mahasiswa atau yang biasa disebut Unisa Muda untuk tetap mengikuti kegiatan ini sampai tuntas.

“Terbukti sebanyak 430 mahasiswa hadir secara online untuk mengikuti pembekalan, agar menjadi pemimpin yang mampu menggerakkan dan memiliki tanggung jawab memajukan kehidupan bangsa,” ucap Mufdlilah.

Ketua Umum Pimpinan Pusat `Aisyiyah Dr. Hj. Noordjanah Djohantini, M.M., M.Si dalam sambutanya menyampaikan kegiatan Baitul Arqom Purna dimaksudkan untuk semakin menyempurnakan, semakin menguatkan, dan melengkapi dari hal hal yang belum lengkap dan sempurna.

“Tuhan menciptakan kita itu untuk ibadah, kegiatan hari ini yang kita lakukan juga termasuk ibadah, karena langkah kecil sampai langkah besar yang berpengaruh didalam kehidupan itu kita rajut untuk kepentingan pengabdian kita kepada Allah SWT,” tutur Noordjanah. Kegiatan baitul Arqom Purna ini diikuti oleh seluruh calon alumni yang sebentar lagi akan wisuda dari berbagai prodi yang ada di Unisa Yogyakarta.

Dihadiri kurang lebih 160 peserta, himabitek sukses selenggarakan webinar series #1

Webinar series #1 merupakan serangkaian acara dari Biotechfest #4 X Soft Launching Desa Wisata Ledoknongko, yang mana acara ini merupakan acara besar tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Bioteknologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Biotechfest #4 ini menjadi sedikit berbeda dikarenakan pada tahun ini, HIMABITEK menggandeng Tim Provesi Mantap, sehingga dilakukan penggabungan acara Biotechfest dengan kegiatan Soft Launching Desa Wisata Ledoknongko sebagai desa binaan dari PHP2D Provesi Mantap. Disamping itu, Biotechfest #4 kali ini merupakan serangkaian acara yang berupa webinar series #1 dan #2, lomba poster, serta lomba video kreatif. 

Melalui media ZOOM Cloud Meeting beserta streaming You Tube pada Sabtu (19/02) telah dilaksanakan Webinar series #1 dengan mengangkat tema mengenai “Peran Bioteknologi dalam Menjaga Kehalalan Produk” . Webinar pagi ini dihadiri oleh pembina HIMABITEK, Ketua panitia Biotechfest#4 X Soft Launching, jajaran dosen Bioteknologi, serta kurang lebih 160 peserta yang telah hadir pada webinar ini. Pemateri pada Webinar series #1 pagi ini meliputi Prof. Dr. Ir. Tridjoko Murti, DEA yang mana beliau adalah direktur dari LPPOM MUI serta Ibu Sharfina Mutia Syarifah, B.Sc., M. EngTech yang merupakan Dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. 

Pada Webinar series #1 diawali dengan sambutan-sambutan oleh perwakilan panitia dan dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi. Penyampaian materi yang pertama yaitu oleh Prof Dr. Ir. Tridjoko Wisnu Murti, DEA. Dalam materinya, beliau menyampaikan closing statement yang menyatakan “You’re what You eat” yang artinya “diri kalian merupakan cerminan dari apa yang kalian makan, baik buruknya diri kalian tergantung dengan apa yang kalian makan”. Setelah itu dilanjutkan penyampaian materi kedua oleh Ibu Sharfina Mutia Syarifah, B.Sc, M.EngTech. Pada penghujung materinya beliau menegaskan bahwasannya Bioteknologi itu luas, tidak hanya mencakup bioteknologi pertanian namun terdapat konsentrasi ilmu lain yang dipelajari didalamnya yang meliputi kesehatan, bakteri, industri, dan lain sebagainnya. Musalnya di bidang industri, kita memerlukan peran teknologi biotek agar tidak mencemari lingkungan untuk mewujudkan biotechnology green.

Dengan menghadirkan pemateri yang luar biasa, panitia berharap setelah dilakukan Webinar series #1 ini dapat menambah wawasan mengenai peran bioteknologi untuk kehalalan produk. Masih dalam serangkaian acara Biotechfest #4 X Soft Launching, pada Ahad (13/03) akan kembali diselenggarakan Webinar Series #2 yang akan menghadirkan pemateri yang tidak kalah hebatnya.