PELATIHAN RESUSITASI DAN KANGAROO MOTHER CARE (KMC) DIV KEBIDANAN
Stikes ‘Aisyiyah yogyakarta mengadakan pelatihan resusitasi dan kangaroo mother care (KMC) dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa DIV Bidan Pendidik STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta tentang kegawadaruratan pada bayi dan neonatus untuk menunjang mata kuliah Kegawatdaruratan Obstertri dan Neonatus. Tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) salah satunya disebabkan karena Asfiksia. Di dunia asfiksia menyebabkan 23% kematian neonatus (Lawn J et al, WHO, 2003). Sementara di Indonesia , kematian yang disebabkan asfiksi sebanyak 27 % (SDKI 2003). Angaka kejadian asfiksi 40/1000 kelahiran hidup dan 20 % dapat meninggal (Dewi dkk, 2005). Selain menyebabkan kematian, asfiksia dapat menyebabkan kesakitan (morbiditas) jangka panjang diantaranya cerebral palsy, retardasi mental & gangguan belajar. Untuk meminimalkan hal tersebut, Asfiksia perlu intervensi segera, oleh karena itu bidan harus mengetahui penangan bayi dengan asfiksi yaitu dengan cara resusitasi yang benar.
Sebagian bayi tidak mendapatkan resusitasi yang adekuat. Kira-kira 10% bayi baru lahir memerlukan bantuan untuk memulai pernafasan saat lahir dan kurang lebih 1 % memelukan resusitasi yang ekstensif (lengkap) untuk kelangsungan hidupnya. Sebaliknya sekitar 90% bayi batu lahir mengalami transisi dari kehidupan intrauterine ke extrauterine tanpa masalah. Kelompok ini hanya memerlukan sedikit atau tidak memerlikan bantuan untuk memulai pernafasan spontan dan teratur dalam menyelesaikan transisi pola aliran darah janin ke bayi.
Pelatihan ini dilaksanakan beberapa hari, 13 Januari – 06 Februari 2014, untuk pelatihan resusitasi di Kampus 1 Serangan, Yogyakarta sedangkan untuk pelatihan Kangaroo Mother Care (KMC) dilaksanakan di PKU Muhammadiyah Yogyakarta di ruang bayi (perinatal) untuk mengetahui langsung pasien yang menerapkan KMC pada bayinya.