STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta Buka Prodi Fisioterapi S1

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) ‘Aisyiyah Yogyakarta membuka program studi (prodi) Fisioterapi S1. Pendirian prodi ini berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 66/E/O/2012.

Sekretaris Program Studi Fisioterapi S1, Dika Rizki Imania, S.St.FT, menjelaskan hasil Congress XIII World Confederation For Physical Therapy (WCPT Guidelines for Physical Therapist Professional Entry-Level Education-Position statetement & declaration) di Washington Amerika Serikat tahun 1995, Yokohama Jepang 1999, Barcelona Spanyol dan Vancouver Kanada 2007 yang merekomendasikan pendidikan fisioterapi haruslah pada tingkat pendidikan tinggi atau minimal 4 tahun penuh, pengalaman musibah gempa pada tahun 2006 dan belum adanya tenaga fisioterapis dengan latar belakang sarjana (S1) sebagai pengambil keputusan terhadap kasus (manager), memberikan inspirasi bagi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta untuk membuka program studi baru yaitu Ilmu Fisioterapi (S1) yang lulusannya diharapkan menjadi tenaga kesehatan yang kompeten dalam membantu masyarakat yang mengalamigangguan kesehatan akibat bencana.

Dijelaskan, saat ini STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta telah memiliki tiga program studi yaitu ilmu keperawatan jenjang sarjana, kebidanan jenjang diploma III dan bidan pendidik jenjang diploma IV. Program studi Fisioterapi diharapkan dapat berkolaborasi dan saling melengkapi dengan program studi yang lain serta dapat mendukung orientasi STIKES ‘Aisyiyah yang ingin menjadikan institusi sebagai Pusat pelatihan, penelitian, pelayanan, pembaharuan, pengembangan, dan rujukan kesehatan. Dengan Program Studi Fisioterapi ini STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta meyakini bahwa akan lahir tenaga kesehatan sebagai sebaik-baiknya umat yang bermanfaaat bagi masyarakatnya. Sehingga diharapkan akan membentuk profil lulusan yang berwawasan global dan memiliki kemampuan manajerial (rahmatan lil alamin), profesional dan bersikap akademik (kholifah fil ardhi), berakhlak mulia dengan keteladanan qur’ani.

”Keberadaan tenaga Fisioterapi berlatar S1 dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat mempunyai pranan besar. Lulusan Fisioterapi dapat bekerja sebagai praktisi fisioterapi profesional baik mandiri, berkelompok maupun rumah sakit atau klinik lainnya, sebagai manajer, pendidik, konsultan kesehatan dan ilmuwan/peneliti. Saat ini pelayanan Fisioterapi tersedia di seluruh rumah sakit kelas A, B, C dan sebagain D dan puskesmas,” jelas Dika. Sistem perkuliahan untuk kelas reguler (dari SMA/sederajat) terdiri atas delapan semester dengan metode pembelajaran teori, praktikum di laboratorium dan klinik, early clinical exposure (pengenalan dini pada spektrum kerja lapangan), meet the expert ( bertemu para ahli). [*]