Pos

Ui greenmatric 2023

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta meraih pencapaian gemilang dengan menduduki peringkat 42 dalam peringkat UI Green Metric. Prestasi ini merupakan lonjakan signifikan dari posisi sebelumnya yang berada di peringkat 44 di tingkat nasional, Rabu (06/12).

UI Green Metric, yang merupakan peringkat global yang mengukur dan menilai komitmen perguruan tinggi terhadap keberlanjutan dan lingkungan, menunjukkan peningkatan luar biasa bagi UNISA Yogyakarta. Di level internasional, UNISA Yogya berhasil melonjak dari peringkat 518 menjadi 451, mencerminkan dedikasi UNISA Yogya terhadap praktik ramah lingkungan yang lebih baik.

Tak hanya itu, dalam peringkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA), UNISA Yogyakarta juga menonjol dengan keberadaannya di peringkat 5. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari kampus dalam menggabungkan pendidikan berkualitas dengan kesadaran lingkungan yang tinggi.

Prestasi ini menjadi cerminan dari upaya berkelanjutan UNISA Yogyakarta dalam mengembangkan inisiatif dan kebijakan yang berfokus pada keberlanjutan, pengelolaan energi, pengurangan limbah, serta penghijauan lingkungan kampus.

Dengan peningkatan yang signifikan dalam peringkat UI Green Metric ini, UNISA Yogyakarta berkomitmen untuk terus mengembangkan praktik ramah lingkungan guna menciptakan lingkungan kampus yang nyaman dan hijau, serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan global.

5 mahasiswa prodi anestesi

Kelima mahasiswa dari Program Studi D4 Keperawatan Anestesiologi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta telah berhasil meraih kesempatan emas dengan diterima bekerja di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta. Keberhasilan ini menjadi prestasi tersendiri bagi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta serta pujian bagi program studi.

Dalam ungkapannya, dr. Joko Murdiyanto, Sp.An., MPH selaku ketua prodi Keperawatan Anestesiologi, menyatakan rasa bangganya atas pencapaian ini. Menurutnya, kesuksesan kelima mahasiswanya yaitu Venny Mae Sari, Riza Maula, Pramudya Wandayani, Rizki Hakim, dan Aprimansah merupakan buah dari kerja keras, ketekunan, dan dedikasi mereka selama masa perkuliahan di Universitas.

“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa apa yang telah dilakukan oleh UNISA Yogyakarta adalah langkah yang tepat dalam memberikan pendidikan berkualitas kepada mahasiswanya,” ujar Joko.

Joko juga memberikan pesan kepada kelima mahasiswanya yang berhasil direkrut untuk bekerja di RSPAD Gatot Subroto. Ia menegaskan agar mereka menjaga citra baik almamater, menjalankan tugas dengan penuh disiplin, keseriusan, dan tanggung jawab.

Lebih lanjut, Joko mendorong mereka untuk terus mengembangkan pengetahuan serta meningkatkan kualifikasi keilmuannya agar dapat memperluas peluang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di masa depan. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi kampus dan prodi, tetapi juga memotivasi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan mengukir prestasi gemilang setelah menyelesaikan pendidikan mereka di UNISA Yogyakarta.

Upeti raja unisa 2

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali melanjutkan Program Pembinaan UMKM Berbasis Kemitraan yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek yang memiliki nama UPETI RAJA atau Upgrade Teknologi Produksi Dan Rantai Manajemen Usaha. Dua mitra UMKM yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Kusuma Ledoknongko, yaitu Bronchips Salak Organik dan Yoghurt Salak juga kembali dilibatkan dalam yang dikemas dalam bentuk workshop ini. Tim UPETI RAJA UNISA menyelenggarakan workshop dengan tema Peningkatan Proses Produksi bersama KWT Kusuma Ledoknongko di Omah Daren Kopinya Piyu Coffee and Resto pada Sabtu (2/12/2023).

“Kegiatan workshop ini merupakan lanjutan dari kegiatan workshop manajemen produksi yang telah kami laksanakan sebelumnya. Mitra yang telah mengetahui dasar-dasar manajemen produksi, saat ini diberikan pendampingan yang lebih teknis yaitu proses produksi”, jelas Luluk Rosida, S.S.T., M.K.M., selaku Ketua LPPM Unisa Yogyakarta. Luluk menambahkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini diharapkan mulai ke arah hilirisasi program ke arah produksi. Produk yang dihasilkan mitra diharapkan memiliki kualitas yang lebih baik sehingga permintaan yang meningkat.

Seluruh anggota UMKM Bronchips Salak Organik dan Yoghurt Salak yang mengikuti workshop ini nampak antusias dan aktif berdiskusi dengan narasumber. Topik workshop yang disampaikan dalam kegiatan ini antara lain Peningkatan Higienitas Produksi, Pelatihan Penggunaan Alat dan Teknologi yang Ditransfer, Peningkatan Konsistensi Kualitas Produk, Edukasi Keselamatan dan Kesehatan kerja dan Edukasi Screening Kesehatan Pekerja. Seluruh narasumber yang menyampaikan materi dalam kegiatan ini merupakan praktisi dan pelaku usaha di bidang yang mendukung topik workshop. Program UPETI RAJA mayoritas dilakukan dalam bentuk pendampingan atau workshop agar lebih aplikatif sehingga mitra lebih mudah menyerap teknologi dan inovasi yang ditransfer. Rangkaian pendampingan akan dilanjutkan untuk tema Manajemen Pemasaran yang akan dilaksanakan di UNISA Yogyakarta.

Kolaborasi unisa umy

Tim peneliti dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) menyerahkan buku luaran penelitian berjudul “Komunikasi Bencana Menuju Pariwisata Berkelanjutan” kepada Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, di Rumah Dinas Bupati Sleman (30/11).

Sesi penyampaian hasil riset DRTPM dan penyerahan buku dihadiri langsung oleh Bupati Sleman beserta OPD kebencanaan yaitu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman dan Kepala Dinas Pariwisata.

Buku “Komunikasi Bencana Menuju Pariwisata Berkelanjutan” merupakan hasil riset kolaborasi dua perguruan tinggi yang dibiayai oleh Hibah DRTPM Kemdikbud 2023. Tim peneliti terdiri dari Dr. Adhianty Nurjanah, S.Sos, M.Si dosen ilmu komunikasi
UMY sebagai ketua, Ir. Jazaul Ikhsan, S.T., M.T., Ph.D., IPM dosen Teknik Sipil UMY dan Erwin Rasyid, M.Sc dosen ilmu komunikasi Unisa sebagai anggota tim peneliti.

Dalam sambutannya, Bupati Sleman mengapresiasi positif hasil riset penelitian tersebut. Ia berharap buku tersebut dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan efektivitas komunikasi bencana untuk kesiapsiagaan bencana dan mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan khususnya di sekitar Gunung Merapi yang saat ini memiliki 60 destinasi wisata yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB).

“Buku ini sangat penting, terutama di Kabupaten Sleman yang merupakan daerah rawan bencana. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi kami dalam menyusun strategi komunikasi bencana yang efektif sehingga meskipun berada di
KRB wisatawan tetap nyaman dan aman dalam berwisata di Kabupaten Sleman kata Bupati Sleman.

Sementara itu, ketua tim peneliti, Dr. Adhianty Nurjanah, mengatakan bahwa buku tersebut membahas tentang pentingnya komunikasi bencana dalam mendukung pariwisata berkelanjutan, pentingnya Komunikasi, Informasi Kolaborasi dan Kerjasama (KIKK) antar OPD kebencanaan urgent dilakukan terutama untuk mendukung terwujudnya pariwisata berkelanjutan, Adhianty juga menambahkan bahwa kami melakukan riset ini juga di Kabupaten Karangasem Bali di kawasan rawan bencana sekitar Gunung Agung Bali dimana Sleman Yogyakarta dan Karangasem Bali merupakan daerah Objek Dengan Daya Tarik Wisata (ODTW) di Indonesia.

“Komunikasi bencana yang efektif dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko bencana, sehingga mereka dapat lebih siap dalam menghadapi bencana. Selain itu, komunikasi bencana juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” ujar Adhianty menambahkan.

Kepala BPBD Kabupaten Sleman dan Kepala Dinas Pariwisata turut menyampaikan apresiasi mereka atas kontribusi tim peneliti. Mereka menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan temuan dari penelitian ini dalam upaya meningkatkan mitigasi bencana dan pengembangan sektor pariwisata khususnya di Kabupaten Sleman.

Pembangunan masjid walidah dahlan 1

Suasana kehangatan dan rasa syukur terpancar dalam silaturahmi yang berlangsung antara Bapan Pembina Harian (BPH) serta jajaran pimpinan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta dan 150 pekerja yang terlibat dalam pembangunan Masjid Walidah Dahlan di Convention Hall, Jumat (01/12).

Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, selaku Rektor UNISA Yogyakarta, mengungkapkan rasa syukurnya karena Masjid Walidah Dahlan telah mencapai 97% dan akan segera rampung. Dalam sambutannya, Dr. Warsiti menyatakan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mendukung proses pembangunan masjid tersebut.

“Acara silaturahmi ini adalah wujud syukur kita bersama atas dukungan yang telah diberikan dalam pembangunan Masjid Walidah Dahlan. Kami yakin, masjid ini akan segera menjadi tempat ibadah yang bermanfaat bagi banyak orang,” ujarnya penuh haru.

Sutiyo selaku Kepala Proyek Pembangunan Masjid Walidah Dahlan, turut menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dalam menyelesaikan proyek tersebut.

“Kami akan melanjutkan kerjasama dengan tim UNISA Yogyakarta untuk pelatihan dalam pengawasan dan menyelesaikan tahap akhir proyek ini,” katanya.

Dr. Noordjanah Djohantini, M.M., M.Si, selaku Ketua BPH UNISA Yogyakarta, juga ikut menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan para mitra dalam pembangunan Masjid Walidah Dahlan. Noordjanah menegaskan komitmen UNISA Yogyakarta untuk mendukung pendidikan bagi keluarga para pekerja.

“Apabila ada anak dari para pekerja yang ingin melanjutkan kuliah di UNISA Yogyakarta, kami siap memberikan bantuan dan dukungan penuh dalam proses pendidikannya,” ucap Noordjanah.

Kesempatan ini juga menjadi momen penting untuk menandai kolaborasi yang kuat antara UNISA Yogyakarta dan para pekerja pembangunan masjid, menciptakan tidak hanya sebuah bangunan fisik yang indah, tetapi juga ikatan sosial dan pendidikan yang berkelanjutan. Dengan kerja sama yang terus terjaga, harapan untuk masa depan yang lebih baik pun semakin nyata bagi semua pihak yang terlibat.