Unisa Yogyakarta Tekankan Pentingnya Identifikasi Isu Sejak Dini dalam Manajemen Krisis
Kepala Biro Protokol dan Humas Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Sinta Maharani, menegaskan pentingnya kepekaan terhadap isu sebelum krisis terjadi dalam sebuah institusi. Menurutnya, krisis bisa muncul dengan cepat terutama di era media sosial yang serba viral.
“Sebelum krisis, selalu ada isu yang harus diidentifikasi. Kadang belum semua menyadari, dianggap hanya desas-desus. Padahal kalau tidak peka dan dibiarkan saja, bisa menjadi krisis,” ujar Sinta dalam kegiatan kunjungan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Klaten di Unisa Yogyakarta, Selasa (21/10/2025).
Sinta menjelaskan, pengelolaan isu dan krisis di Unisa dilakukan dengan melibatkan stakeholder internal maupun eksternal. Salah satu langkahnya adalah dengan public hearing bersama mahasiswa, yang menjadi sarana untuk mendengarkan langsung aspirasi dan harapan civitas akademika.
“Karakter Gen Z itu cepat merespons stimulus, jadi kita harus pintar-pintar mengidentifikasi. Saat public hearing kita hadirkan pimpinan kampus, menunjukkan fokus kita menangani isu sejak dini,” jelasnya.
Selain itu, Unisa Yogyakarta juga memanfaatkan berbagai kanal digital untuk menjaring masukan publik, mulai dari fitur ‘Bantu Kami Lebih Baik’ melalui QR code yang ada di lingkungan kampus, kanal media sosial seperti Instagram, hingga kolom kritik dan saran di website resmi. Setiap bulan, tim Humas bersama unit terkait menindaklanjuti masukan yang ada.
“Kalau isu tidak diidentifikasi, bisa jadi bola liar. Maka kami pastikan ada komunikasi dan tindak lanjut dengan unit teknis. Ada deadline waktunya,” imbuh Sinta.
Pada kesempatan tersebut Sinta juga membagikan sejumlah pengalaman nyata dalam menghadapi krisis yang pernah dialami Unisa Yogyakarta. Dalam beberapa krisis yang dihadapi, Unisa Yogyakarta melalui tiga tahapan. Pertama Pra Krisis, yaitu perencanaan persiapan jika terjadi krisis, hingga pelatihan dan simulasi. Kemudian, selama krisis yaitu manajemen krisis hingga evaluasi. Pasca krisis, salah satunya dilakukan pemantauan.
Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Klaten, Dani Kurniawan, mengatakan kegiatan ini memberi pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam memahami praktik kehumasan di dunia nyata.
“Mata kuliah kami ada manajemen krisis. Di CPMK ada satu bahasan tentang bagaimana mengelola krisis sebuah institusi. Kami melakukan PR visit ini, karena kami amati, kami lihat Unisa Yogyakarta ini pernah beberapa kali menghadapi krisis, dan recovery cepat,” ungkap Dani.


Leave a Reply
Want to join the discussionFeel free to contribute!