Kajian Dzuhur Masjid Walidah Dahlan : Tentang DNA dan Sel Tubuh Manusia

,
Kajian dzuhur

Hari ke empat di bulan suci Ramadhan, Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta menggelar kajian dzuhur yang menarik dengan topik mengenai DNA dan Sel Tubuh Manusia. Kajian yang dihadiri oleh 308 jamaah ini mengundang pembicara Arif Bimantara, yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Bioteknologi di UNISA Yogyakarta, Kamis (14/03).

Dalam kajiannya, Arif memaparkan secara mendalam tentang bagian terkecil penyusun tubuh manusia, yaitu sel, serta struktur genetik yang menjadi inti dari perjalanan kehidupan manusia, yakni DNA.

“Sel adalah unit dasar kehidupan kita, namun yang lebih mengejutkan adalah keberadaan otak dari sel, yaitu DNA yang berperan memberikan instruksi kepada sel atas aktivitas yang harus dilakukan,” ujar Arif.

Lebih lanjut, Arif menjelaskan betapa pentingnya peran DNA dalam kehidupan kita sehari-hari. “DNA ini bekerja setiap saat, menjadi penentu bagaimana kehidupan kita akan berjalan, bahkan dapat menjadi penentu nyawa seseorang,” paparnya dengan tegas. Ia juga mengilustrasikan betapa pentingnya fungsi DNA dalam fungsi organ tubuh manusia, seperti mata, yang bergantung pada instruksi yang diberikan oleh DNA.

“Sangatlah ajaib bahwa meski begitu kecil, DNA diatur sedemikian rupa agar tidak mudah rusak dan selalu bekerja secara optimal. Bahkan jika terjadi kerusakan, Allah SWT juga sudah melengkapi sel kita dengan ‘mesin servis’ yang luar biasa,” tambahnya.

Kajian dzuhur yang dilaksanakan di Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta ini menjadi momen penting bagi para jamaah untuk mendalami lebih jauh keajaiban ciptaan Allah SWT dalam tubuh manusia. Semangat dan antusiasme para jamaah terlihat dari partisipasi yang tinggi dalam kajian yang berlangsung.

Dengan berbagai pemahaman yang didapatkan dari kajian ini, diharapkan para jamaah dapat semakin memahami dan mengapresiasi kebesaran Allah SWT dalam ciptaan-Nya serta memperdalam pengetahuan mereka tentang tubuh manusia, sebagaimana yang terkandung dalam ajaran Islam.