Pesan Para Tokoh saat Milad ke-34 Unisa Yogyakarta

,
ke-34

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Fauzan, menegaskan pentingnya Perguruan Tinggi untuk selalu berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya pada Sidang Terbuka Senat Milad Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta ke-34, di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan Unisa Yogyakarta, Selasa (14/10/2025).

Menurut Fauzan, ada empat hal penting yang perlu menjadi perhatian perguruan tinggi agar dapat terus relevan dan berkontribusi nyata bagi bangsa. Pertama, perguruan tinggi harus mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat. Ia menekankan bahwa hadirnya program studi di perguruan tinggi merupakan bentuk tanggung jawab moral untuk menjawab persoalan masyarakat.

“Masyarakat saat ini membutuhkan kepastian, termasuk dalam hal layanan pendidikan. Jika perguruan tinggi bisa memberikan kepastian kelulusan, misalnya program S1 dapat diselesaikan dalam 3,5–4 tahun, maka itu menjadi informasi penting bagi orang tua untuk merencanakan keuangan keluarga,” ujar Fauzan.

Ia mencontohkan, Unisa Yogyakarta telah menunjukkan komitmen dalam menghadirkan sistem pendidikan yang memberi kepastian bagi mahasiswa.

Kedua, perguruan tinggi harus mampu menawarkan kebaruan dan keunggulan inovatif. Fauzan menilai bahwa keunggulan institusi tidak cukup hanya dinilai secara internal, tetapi juga harus dikenalkan kepada masyarakat dalam bentuk inovasi yang nyata. “Perguruan tinggi harus terus berimprovisasi dan berinovasi. Inovasi hidup subur di perguruan tinggi swasta karena mereka lebih mandiri,” jelasnya.

Ketiga, perguruan tinggi perlu memiliki nilai ekonomis yang dijanjikan, namun tidak semata dalam konteks finansial. Fauzan menegaskan bahwa institusi pendidikan tinggi juga harus mengangkat nilai-nilai kemanusiaan dan humanisme.

“Perguruan tinggi bukan hanya mencetak sumber daya manusia unggul, tapi juga harus menjadi pusat teladan kehidupan sosial. Kampus harus memberikan perlindungan dan ruang tumbuh bagi seluruh warganya, serta menumbuhkan kepekaan sosial,” katanya.

Keempat, Fauzan menekankan pentingnya menciptakan kenyamanan bagi seluruh keluarga besar di lingkungan kampus. Menurutnya, suasana yang nyaman akan melahirkan model komunikasi yang saling menghargai dan memperkuat martabat bersama untuk kemajuan bangsa. “Kenyamanan ini hal kecil, tapi sangat penting. Dari situ akan lahir komunikasi yang saling menghormati dan memperkuat semangat kebangsaan,” tutur Fauzan.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, turut menyampaikan selamat atas milad Unisa Yogyakarta yang telah menapaki perjalanan lebih dari tiga dekade.

Haedar menilai, milad bukan sekadar momentum seremonial, melainkan menjadi refleksi dan dorongan untuk terus menumbuhkan semangat kemajuan dan keunggulan.

“Keunggulan bukan hanya aspek administratif, tetapi harus tercermin dari peningkatan kualitas pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” ujar Haedar.

Ia berharap seluruh civitas akademika Unisa Yogyakarta dapat terus menumbuhkan etos kemajuan, semangat berbagi ilmu, dan membangun kualitas akademik yang berdaya saing tinggi, sehingga mampu memberikan kontribusi bermakna bagi umat dan bangsa.

“Milad ini harus menjadi pemicu agar Unisa Yogyakarta tidak sekadar unggul secara administratif dan kuantitatif, tetapi juga memiliki keunggulan spiritual, intelektual, dan kemanusiaan,” tutup Haedar.

Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah mengatakan milad Unisa Yogyakarta ke-34 ini menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas Unisa Yogyakarta disegala layanan. “Menjadi refleksi, evaluasi sivitas akademika untuk maju. Mengidentifikasi tantangan yang ada, untuk mencapai lebih baik,” ungkap Salmah.

Salmah juga mengapresiasi capaian Unisa Yogyakarta di tingkat lokal, nasional, hingga internasional. Prestasi tersebut tidak hanya ditorehkan institusi, tapi dosen hingga mahasiswa. “Kolaborasi yang baik untuk meningkatkan kualitas Unisa Yogyakarta lebih baik,” kata Salmah.

Salmah menekankan dengan kondisi yang serba berubah, diharapkan Unisa Yogyakarta melakukan adaptasi, inovasi agar tetap relevan dengan tuntutan zaman. Unisa Yogyakarta didorong menjadi pusat keunggulan akademik yang memiliki ciri, pembeda. 

“Semoga terus maju, tidak hanya kemudian menguatkan akademik, tapi juga intelektual muda, unggul, menanamkan nilai akhlakul karimah. Kepedulian yang besar, sosial, masyarakat. Merawat keunggulan yang ada, berkiprah untuk umat dan bangsa,” ujar Salmah.

Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti mengatakan berbagai capaian dan inovasi yang telah diraih sepanjang tahun ini tidak hanya memperkuat posisi Unisa Yogyakarta di tingkat nasional, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata universitas dalam pembangunan masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan.

“Namun, perjalanan ini belum berakhir. Masih banyak tantangan dan peluang yang menanti di masa depan. Dengan semangat kolaborasi, profesionalisme, dan keikhlasan, Unisa Yogyakarta akan terus berkomitmen untuk tumbuh menjadi perguruan tinggi yang adaptif terhadap perubahan zaman, sekaligus tetap teguh pada jati diri keislaman dan pengabdian kepada umat,” ucap Warsiti.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *