Pos

Profesi arsitek

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta semakin mantap melebarkan sayap akademiknya, kali ini, giliran Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi (FST) yang tengah berjuang melahirkan Program Studi Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr).

Langkah besar ini ditandai dengan dilaksanakannya Evaluasi Lapangan Usul Pembukaan Program Studi baru tersebut oleh Direktorat Kelembagaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi bersama Tim Evaluator Lapangan. Proses ini digelar secara daring di ruang sidang gedung Siti Moendjijah, Selasa (02/12/25).

Wakil Rektor I UNISA Yogyakarta, Dr. Sulistyaningsih, S.KM., MH.Kes. menegaskan bahwa pembukaan prodi ini bukan sekedar menambah daftar jurusan. Menurutnya, hal ini sangat selaras dengan visi besar UNISA sebagai kampus unggul yang berwawasan kesehatan dan berlandaskan nilai-nilai Islam berkemajuan.

“Kami ingin menghasilkan arsitek yang mampu merancang ruang dan fasilitas yang sehat, aman, nyaman, inklusif serta mendukung kualitas hidup masyarakat,” ujar Sulis penuh optimisme.

Selangkah Lagi Profesi Arsitek

Sinyal positif pun datang dari pihak kementerian. Lingga Kresna Adiputra, perwakilan Direktorat Kelembagaan, menyebut kunjungan ini adalah tahapan vital.

“Dengan adanya kunjungan ke lapangan secara daring ini, tinggal beberapa langkah lagi bagi UNISA Yogyakarta untuk mendapatkan akreditasi minimum dari kami,” ungkap Lingga.

Apresiasi tinggi juga datang dari Kepala LLDIKTI Wilayah V DIY, Prof. Setyabudi Indartono, MM, Ph.D. Ia menyoroti posisi strategis UNISA Yogyakarta yang sudah berpredikat Unggul.

“Kami memberikan apresiasi kepada UNISA Yogyakarta yang termasuk ke dalam 9 PTS di DIY dari 100 PTS yang sudah terakreditasi Unggul. Di DIY sendiri baru ada enam PTS yang menyelenggarakan program profesi Arsitek, dan baru dua yang sudah berjalan,” jelas Setyabudi.

Dalam evaluasi ini, tim evaluator melakukan pemeriksaan menyeluruh, mulai dari pemeriksaan berkas, wawancara mendalam dengan calon dosen, pengecekan dokumen kurikulum, hingga pemeriksaan fisik sarana dan prasarana penunjang pembelajaran. Jika lolos, UNISA Yogyakarta siap menjadi pencetak arsitek profesional yang tidak hanya jago desain, tapi juga peduli kesehatan lingkungan.

Profesi

Gebrakan besar tengah disiapkan Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. FIKes UNISA Yogyakarta berikhtiar membangun program studi baru, yakni Profesi Dietisien.

Sebagai langkah serius, FIKes UNISA Yogyakarta langsung mengumpulkan para ahli di dunia kesehatan dalam Focus Group Discussion (FGD) Penyempurnaan Kurikulum. Acara ini digelar di ruang sidang FIKes, gedung Siti Walidah, pada Selasa (04/11/25).

Profesi Dietisien

Sebanyak 26 peserta hadir, terdiri dari berbagai direktur rumah sakit yang notabene adalah pengguna lulusan serta perwakilan asosiasi profesi. Mereka didatangkan untuk menjaring masukan dari berbagai pihak, mulai dari praktisi, dosen, hingga alumni.

Dekan FIKes UNISA Yogyakarta, Dr. Dewi Rokhanawati, S.SiT., MPH, dalam sambutanya berterus terang mengakui pentingnya masukan dari para pakar eksternal ini. Menurutnya, FGD ini merupakan bagian dari ikhtiar serius untuk melahirkan program profesi yang berkualitas.

“Ini adalah salah satu rangkaian ikhtiar FIKes UNISA mendirikan program studi Profesi Dietisien,” ujar Dewi.

Ia secara terbuka meminta para direktur RS dan asosiasi profesi untuk memberikan masukan draf yang ada demi kesempurnaan.

“Kami masih memerlukan masukan-masukan dari bapak dan ibu untuk menyempurnakan pendirian profesi dietisien ini, baik dari visi, misi, keunggulan, maupun struktur kurikulum,” tegasnya.

Langkah ini diambil UNISA Yogyakarta untuk memastikan bahwa lulusan Profesi Dietisien mereka nanti tidak hanya siap secara teori, tetapi benar-benar siap pakai dan relevan dengan kebutuhan industri kesehatan dan rumah sakit yang sangat dinamis.

Monev hibah kpt dikti fisioterapi

Kaprodi S1 Fisioterapi Presentasi Laporan Perkembangan Kurikulum di hadapan reviewer Belmawa Dikti

Kaprodi S1 Fisioterapi Presentasi Laporan Perkembangan Kurikulum di hadapan reviewer Belmawa Dikti

          Keberhasilan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menerapkan Program Hibah Kurikulum Perguruan TInggi (KPT) dari Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi pada program studi S1 Fisioterapi mendapatkan apresiasi positif dan akan memperoleh reward dari para reviewer. Tim monitoring dan evaluasi (monev) Dikti memberi acungan jempol untuk Fisioterapi UNISA yang telah melampaui target pencapaian program hibah KPT itu sendiri. Kegiatan monev hibah KPT ini dilaksanakan di kampus UNISA, Rabu (21/12). Read more