Pos

Lppi unisa 2

Yogyakarta, 24 Oktober 2023 – Lembaga Pengkajian dan Pengamakan Islam (LPPI) UNISA Yogyakarta telah menggelar kajian rutin yang berfokus pada tema “Pergaulan Akhlak Islami di Lingkungan Kampus.” Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya LPPI UNISA Yogya dalam meningkatkan kesadaran dan praktik akhlak Islami di kalangan seluruh civitas akademika

Kajian rutin ini merupakan salah satu wujud komitmen LPPI UNISA Yogyakarta dalam menjalankan visi dan misi sebagai perguruan tinggi Islam yang mendukung pembentukan karakter akhlak Islami di kalangan civitas akademika. Dalam kegiatan ini, narasumber utama adalah Dwi Wahyuning Indah Fajarwati, S.H.I., LL.M. Ketua asrama Universitas’ Aisyiyah Yogyakarta

Dwi Wahyuning Indah Fajarwati, memberikan pandangannya tentang akhlak. “Kedudukan akhlak itu di dalam agama kita, yang pertama adalah misi pokok risalah islam. Risalah islam itu yang utama adalah akhlak. Yang kedua, akhlak itu merupakan pokok ajaran islam dan akhlak juga merupakan pancaran dari keimanan seseorang. Setinggi apa iman kita itulah akhlak kita.” ujar Dwi Wahyuning Indah Fajarwati, S.H.I., LL.M.

Kajian ini juga membahas berbagai aspek pergaulan akhlak Islami, seperti etika berbicara, saling menghormati, menolong sesama, dan menjauhi perilaku negatif. Selain itu, Dwi Wahyuning Indah Fajarwati memberikan contoh dan skenario yang relevan dengan kehidupan kampus, sehingga para hadirin kajian dapat lebih memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip akhlak Islami dalam kehidupan sehari-hari.

Kajian rutin tentang pergaulan akhlak Islami di UNISA Yogyakarta ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi upaya menjaga lingkungan kampus yang kondusif dan beretika, sehingga seluruh civitas akademika dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai Islami yang dianut oleh universitas

Bem fst

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (BEM FST) mengadakan kegiatan Workshop Digitalisasi Ormawa dengan tema “Menuju Cakap Digital Society 5.0”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Agustus 2023, pukul 08.00–15.15 WIB dan bertempat di Ruangan 4.14 Gedung Siti Moendjijah Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Tujuan dari Workshop Digitalisasi Ormawa sendiri adalah untuk membentuk Ormawa yang terbuka terhadap perkembangan teknologi serta sosialisasi dan workshop mengenai platform apa saja yang dapat mempermudah organisasi dalam koordinasi. Kesuksesan koordinasi akan menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan atau pencapaian tujuan organisasi dalam kegiatan sehari hari atau apapun itu. Jika pola-pola koordinasi baik, tujuan tim akan lebih besar kemungkinan untuk tercapai.

Kegiatan ini dilaksanakan secara luring dan untuk menyukseskan acara Workshop Digitalisasi Ormawa, BEM FST mengundang narasumber dari Domainesia, yaitu Bapak Budi Hutomo sebagai Marketing Manager di Domainesia. Beliau menyampaikan materi mengenai “Digital Society for ORMAWA”, yakni yang membahas mengenai digitalisasi yang merupakan transformasi proses bisnis, aktivitas, dan operasional melalui penerapan teknologi digital. Manfaat teknologi digital (digitalisasi) dalam pengelolaan sebuah organisasi dan masyarakat serta beberapa tools digital yang dapat digunakan untuk membantu pengelolaan organisasi seperti Trello dan Notion untuk manajemen proyek dan tugas, kemudian untuk pemasaran dan promosi terdapat Mailspace milik Domainesia dan Hootsuite, di bagian desain grafis terdapat Canva dan Figma, serta masih banyak lagi. Peserta yang merupakan perwakilan berbagai Ormawa sangat antusias dengan pemaparan yang diberikan. Mereka mendapatkan banyak informasi dan ilmu baru untuk menjalankan kegiatannya dalam berorganisasi.

Peserta pun memanfaatkan sesi tanya jawab dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menarik kepada narasumber. Sesi kedua pada kegiatan kali ini adalah sesi workshop platform digital untuk manajemen organisasi. Sesi ini berisi pelatihan dan implementasi 4 platform digital yang dibimbing oleh mentor-mentor dari mahasiswa Teknologi Informasi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, yaitu WordPress oleh Al Bukhari Bin Riedho, Trello oleh Pandunanda Primadifani Kafah, Figma oleh Annas Abdulloh, dan Mailchimp oleh Naufal Cahyo. Para peserta diminta untuk praktik penggunaan platform sesuai dengan yang telah disampaikan oleh para mentor. Sesi pelatihan berjalan dengan lancar dan peserta dapat mengikuti dengan baik dengan harapan agar dapat disampaikan pada anggota ORMAWA lain yang diwakilkan peserta, sehingga ORMAWA dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dalam koordinasi organisasi.

Hari pahlawan nasional 2020

Setiap tanggal 10 November negara Republik Indonesia memperingati sebagai hari Pahlawan Nasional, Melalui Keppres No 316 Tahun 1959, tanggal 16 Desember 1959, ditetapkan 10 November 1945 sebagai hari pahlawan. Tanggal 10 November 1945 di semua instansi pemerintah melakukan upacara peringatan Hari Pahlawan.

Muhammadiyah sebuah organisasi Islam berdiri sejak 18 November 1912 lalu di Yogyakarta, telah berperan besar dalam perkembangan pendidikan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Beberapa tokoh dan kader Muhammadiyah telah diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia karena kontribusi mereka dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara. Muhammadiyah memiliki peranan penting bagi Republik Indonesia dan  melahirkan kader- kader yang menjadi tokoh penting dalam perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan,  antara lain bapak Republik, Ir Soekarno hingga ulama karismatik Buya Hamka, merupakan kader-kader Muhammadiyah.  Demikian juga KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah Dahlan diangkat menjadi pahlawan nasional karena turut membangkitkan pembaharuan Islam, pergerakan perempuan, dan pendidikan nasional melalui organisasi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.

Berikut adalah beberapa tokoh Muhammadiyah yang diangkat menjadi pahlawan nasional :

  1. KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1968. KH Ahmad Dahlan mendapat gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1961 berdasarkan SK Presiden No.657 pada tahun 1961. 
  2. Hj. Siti Walidah, pendiri gerakan perempuan Aisyiyah. Ia dinobatkan Pahlawan Nasional pada tanggal 10 November 1971 sesuai Keputusan Presiden Nomor 42/TK.
  3. Fatmawati Soekarno, ibu negara pertama yang juga menjahit sang Saka Merah Putih. Diangkat menjadi Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres Nomor 118/TK/200 pada tanggal 4 November tahun 2000.
  4. Ir Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Ia menjadi anggota dan sosok yang mencintai Muhammadiyah.
  5. Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI yang aktif di organisasi Muhammadiyah.
  6. Ir Djoeanda, Perdana Menteri dan Menteri Keuangan zaman awal republik. Ia mendapat gelar Pahlawan Nasional dan aktif di Muhammadiyah.
  7. KH Fachrudin, sosok ulama yang mendapat gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI no.16 tahun 1964.
  8. Buya Hamka, dikenal sebagai ulama, filsuf, hingga sastrawan. Ia termasuk Pahlawan Nasional dan gerilyawan saat masa revolusi. Ia adalah ulama yang disegani dan aktif di Muhammadiyah sampai akhir hayat.
  9. Gatot Mangkoepradja, pendiri pasukan Sukarela Pembela Tanah Air atau PETA.
  10. KH Mas Mansoer, ulama sekaligus negarawan. Ia merupakan anggota Badan Pengurus Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
  11. Ki Bagus Hadikoesoemo, anggota BPUPKI dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
  12. Kasman Singodimedjo, Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (cikal bakal DPR), anggota BPUPKI dan PPKI. Ia juga merupakan Jaksa Agung Indonesia di zaman revolusi. Pada November 2018, ia mendapat gelar Pahlwan Nasional dari pemerintah di era Presiden Jokowi.
  13. Abdul Kahar Muzakkir, Anggota Panitia Sembilan & ikut merumuskan Pancasila

Kami mengucapkan terima kasih kepada para pahlawan yang telah memberikan kontribusi besar dalam membangun bangsa Indonesia. Mereka telah berjuang keras untuk kemerdekaan, keadilan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat, dan warisan mereka tetap berdampak positif bagi generasi-generasi berikutnya. Menghormati dan mengenang perjuangan mereka adalah bagian penting dari memahami sejarah dan nilai-nilai bangsa Indonesia. Semoga semangat mereka terus menginspirasi kita untuk menjaga dan memajukan negara Indonesia.

Semangat berwirausaha 1

300 mahasiswa Universitas `Aisyiyah Yogyakarta dari berbagai program studi hadir dalam acara Talkshow yang diberi tema “Yang Muda, Yang Berwirausaha”, dengan menghadirkan 3 narasumber Bpk. Septo Soepriyatno, – Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementrian Perdagangan, Ridho Nurul Adityawan, – CEO & Founder Ayam Gepuk Pak Gembus dan Ulysses Sitompul – Motivator Kewirausahaan, Senin (06/11).

Acara Lecture Series ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa UNISA Jogja untuk mendapatkan inspirasi dan semangat baru dalam mengembangkan kewirausahaan. Dengan dukungan dari Kementrian Perdagangan dan semangat kewirausahaan yang ditanamkan oleh Menteri Zulkifli Hasan, diharapkan mahasiswa UNISA Jogja akan mampu menjadi generasi muda yang berwirausaha, berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia, dan meraih kesuksesan dalam dunia bisnis.

“Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia dan menghadirkan narasumber-narasumber berkompeten dalam acara ini. Lecture Series ini merupakan wujud dari komitmen Unisa Yogyakarta dalam mendukung perkembangan wirausaha di Indonesia,” kata Warsiti.

Septo Soepriyatno, Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, menjadi salah satu narasumber utama dalam acara ini. Beliau memaparkan peran Kementrian Perdagangan dalam mendukung dan memfasilitasi perkembangan sektor perdagangan dan industri di Indonesia. Ia juga berbagi strategi pemerintah dalam membantu wirausaha lokal untuk bersaing di pasar global.

Ridho Nurul Adityawan, CEO & Founder Ayam Gepuk Pak Gembus, turut memberikan wawasan berharga tentang berbisnis di sektor kuliner. Ayam Gepuk Pak Gembus adalah sebuah waralaba yang telah sukses menghadirkan kuliner khas Indonesia dengan rasa autentik. Ridho berbagi pengalaman pribadinya dalam mengembangkan bisnis kuliner dari awal hingga menjadi salah satu waralaba paling terkemuka di Indonesia. Ulysses Sitompul, seorang motivator kewirausahaan yang terkenal, juga hadir dalam acara ini. Ia memberikan motivasi dan strategi kepada para mahasiswa mengenai bagaimana menjalani perjalanan wirausaha dengan semangat dan tekad yang kuat.

Lecture series 2

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, bekerjasama dengan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, menggelar Lecture Series dengan tema “Yang Muda Yang Berwirausaha” di hall Baroroh Baried, Senin (06/11). Acara ini menghadirkan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. (HC) H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M, sebagai keynote speaker.

Dalam sambutan pembuka, Rektor UNISA Jogja Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi UNISA Jogja dalam menjadikan dan menciptakan mahasiswanya sebagai wirausaha yang sukses.

“UNISA siap mendukung program Kementrian Perdagangan dalam pengembangan usaha muda dan menciptakan pengusaha muda, agar mahasiswa UNISA Jogja siap menjadi pengusaha-pengusaha muda yang berdaya saing di dunia bisnis,” ujar Warsiti.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, memberikan inspirasi kepada mahasiswa dengan mengatakan bahwa manusia yang memiliki ilmu dan terdidik adalah kunci kemajuan suatu bangsa dan peradaban. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang maju dan unggul, dengan segala sumber daya alam yang dimilikinya. Untuk mencapai hal tersebut, Zulkifli mendorong mahasiswa untuk menetapkan tujuan yang jelas selama kuliah dan menjadikannya sebagai motivasi untuk berusaha menjadi yang terbaik.

“Kegagalan sebenarnya sama pentingnya dengan kesuksesan. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan batu loncatan untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar,” tutur Zulkifli.

Zulkifli berharap kegiatan lecture series ini bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa UNISA Jogja untuk berani mengambil risiko, belajar dari kegagalan, dan terus berusaha untuk mencapai tujuan kewirausahaan mereka. Dalam acara yang diikuti oleh 300 mahasiswa ini, juga digelar Talkshow yang menginspirasi mereka dengan menghadirkan narasumber Bpk. Septo Soepriyatno, – Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementrian Perdagangan, Ridho Nurul Adityawan, – CEO & Founder Ayam Gepuk Pak Gembus dan Ulysses Sitompul – Motivator Kewirausahaan.