UNISA Yogyakarta Memberikan Penyuluhan Fiqih Untuk Komunitas Disabilitas Binaan
Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, melalui komunitas binaan mereka Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) di Desa Ngemplak, Sleman, menggelar penyuluhan Fiqih Disabilitas. Acara ini bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat binaan mengenai Fiqih Disabilitas, dengan fokus pada materi Thoharoh (Bersuci).
Dr. Islamiyatur Rohmah, S.Ag., M.S.I salah satu narasumber yang merupakan Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) UNISA Yogyakarta, sekaligus Wakil Sekretaris Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat `Aisyiyah mengungkapkan pentingnya pemahaman tentang Fiqih Disabilitas bagi penyandang disabilitas.
“Penyandang Disabilitas sangat membutuhkan pengetahuan tentang Fiqih Disabilitas. Thoharoh (Bersuci) adalah salah satu materi dalam Fiqih Disabilitas. Islam itu mudah dan tidak mempersulit, maka ada taysir (kemudahan) dalam melaksanakan Thoharoh bagi mereka sesuai dengan kemampuan kedisabilitasan mereka,” ujar Islam.
Penyuluhan ini diikuti oleh sejumlah masyarakat binaan yang memiliki beragam jenis disabilitas, mulai dari disabilitas fisik hingga sensorik. Para peserta diberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana melaksanakan Thoharoh sesuai dengan kondisi dan kemampuan mereka, sehingga mereka dapat menjalankan ibadah dengan lebih baik sesuai dengan ajaran Islam. Selain itu, penyuluhan ini juga mencakup diskusi interaktif antara peserta dan narasumber, di mana peserta dapat mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan memastikan bahwa semua peserta dapat merasa nyaman dan mendapatkan manfaat maksimal dari penyuluhan ini.

