Kantor Urusan Internasional dan Humas STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) gelar Focus Group Discusions (FGD) mengenai internasionalisasi institusi. Bertempat di ruang meeting SAY, Senin (13/10), FGD dihadiri oleh pimpinan, ketua program studi dan kepala unit yang ada dilingkungan SAY.
Dalam kesempatan tersebut Ketua SAY, Warsiti, S.Kp.,M.Kep., Sp.Mat mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian pelaksanaan program Hibah Penguatan KUI. Upaya internasionalisasi SAY perlu sosialisasi yang bersifat menyeluruh dan berkesinambungan. Capaian SAY yang berhasil dilakukan dalam beberapa tahun ini seperti membangun networking dengan beberapa universitas di Taiwan, Thailand, Singapura, Filipina, India, Kairo dan Jepang. Selain itu mendapatkan dana hibah dari Dikti untuk Penguatan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional (PKKUI) tahun 2014 yang menjadi salah satu dari 40 institusi terpilih. Secara eksistensi tentunya dengan adanya penguatan kelembagaan KUI di SAY, program-program yang akan dijalankan menujupada aspek pengembangan dan peningkatan sumber daya baik dalam bidang aademik ataupun non akademik. Lebih lanjut Warsiti mengatakan dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean 2015 berdampak pada bidang industri, termasuk juga pendidikan. Menurutnya, tantangan itu harus dijawab dengan kemampuan mumpuni civitas akademika SAY. Kegiatan lain yang dilakukan dengan universitas luar negeri antara lain, research bersama, student exchange dan staff exchange.
Indriani, M.Sc selaku kepala KUI SAY dalam hal ini menekankan bahwa ada 3 aspek yang akan kami fokuskan pada tahun ini sebagai program utama yaitu tata kelola, SOP, materi promosi dan aspek IT dalam hal ini website kantor internasional yang akan menjadi jendela institusi agar bisa lebih dikenal lagi oleh pihak luar negeri. ”Menjadi tantangan besar untuk tim kami untuk mengaktifkan kegiatan/program yang sudah kami rencanakan, tapi kami yakin dengan komitmen bersama, KUI SAY dapat berkontribusi dalam mengembangkan SAY menghadapi tantangan globalisasi”, ujar Indri.
FGD ini menghadirkan Tjitjik Srie Tjahjandarie, P.hd dari Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Universitas Airlangga Surabaya menjelaskan tentang aspek internasionalisasi antara lain akademik international program, mobilty student dan satff, collaboration on research, networking dan patnership. Untuk melakukan aspek-aspek tersebut diperlukan strategi agar internasionalisasi berjalan lancar misalnya membentuk unit khusus KUI. Jadi, KUI harus mampu memfasilitasi kebutuhan international programs dari tiap program studi. ”Program studi menyiapkan peluru untuk internasionalisasi dan KUI yang akan menjualnya atau sebagai fasilitatornya”, ujar Tjitjik.
Sementara itu narasumber lain, Ipan Pranashakti dari Universitas Islam Indonesia menjelaskan banyak tentang Webometric, faktor / parameter untuk mencapai tingkat yang lebih baik di situs ini, organisasi web, sampai tips dan trik untuk mempublikasikan tautan dalam atau di luar dari web SAY ini. Untuk berada di atas 10 dari Webometric bukanlah pekerjaan mudah. “Semua komponen universitas harus bekerja sama untuk memiliki peringkat yang lebih baik di Webometric” katanya.



