Sebagai upaya meraih akreditasi A, Badan Penjaminan Mutu melaksanakan kegiatan sosialisasi analisa butir soal dan pengembangan bank soal, di Hall 4 Kampus Terpadu, Sabtu (12/9).

Menurut Kepala Badan Penjaminan Mutu dan Pengembangan (BPMP) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY), Syaifudin, M.Kes., butir soal merupakan alat untuk evaluasi. Untuk melihat keberhasilan alat tersebut harus bermutu. Untuk melihat mutu soal dan membuat soal yang bermutu, evaluasi butir soal merupakan sebuah keharusan.

Bila kualitas evaluasi meningkat maka target-target akan tercapai dan akreditasi A bisa terwujud. Harapannya kita bersama-sama melakukan kegiatan ini dengan baik dan BPMP akan mengawal serangkaian prosesnya.

Baitul Arqam Dasar (BAD) merupakan salah satu bentuk perkaderan yang bertujuan untuk meneguhkan ideology dan pelaksanaan ibadah praktis (ibadah mahdhah sehari-hari). Kegiatan ini dilaksanakan pada September-Oktober 2015.

Tugas Mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah untuk meningkatkan perannya sebagai kader di lingkungan amal usaha ‘Aisyiyah maupun di masyarakat sangat penting. Oleh karena itu, PP ‘Aisyiyah Majelis Pembinaan Kader perlu melakukan kegiatan Baitul Arqam Dasar bagi mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Hal tersebut di katakan oleh koordinator unit Perkaderan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Yekti Satyandari, M.Kes.

Seluruh mahasiswa baru mengikuti beberapa materi yang disampaikan pada acara tersebut antara lain aqidah, thaharah, shalat dan akhlak. Metode dan strategi yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi, dinamika kelompok, refleksi, studi kasus.

Revisi formulir peminatan profesi dapat diunduh pada tautan di bawah ini:

 

[Update berita otomatis? Baca di sini]

Unduh Berkas

Pengumuman daftar nama kelompok dan nama pembimbing PKM TA 2015/2016 dapat dodownload dibawah ini.

Unduh BerkasUnduh BerkasUnduh BerkasUnduh Berkas

Mahasiswa Program Studi Kebidanan D3 melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kelurahan Suryodiningratan Yogyakarta (24-25 Agustus 2015).

Kegiatan PKL yang dilakukan adalah Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK1) untuk perkenalan dan Focus Group Discusion (FGD) untuk menggali permasalahan, setelah itu pengkajian pada 10 kepala keluarga masing masing mahasiswa untuk membuat sampel masalah apa saja yang ada di Kelurahan Suryodiningratan. Setelah dilakukan MMK1 maka dilakukan MMK2 untuk menjabarkan permasalahan yang sudah didapat dari hasil pengkajian dan penentuan prioritas masalah serta program kerja dari masalah yang ada.

Menurut salah satu dosen Kebidanan D3, Dhesi Ari Astuti, M.Kes., PKL ini dapat menjadikan mahasiswa peka terhadap masalah yang ada dimasyarakat. Mahasiswa mampu untuk pengkajian ke KK intensif dan untuk memecahkan suatu masalah di keluarga. Banyak mahasiswa mengatakan bahwa dirinya menjadi lebih dekat dengan masyarakat setelah melakukan penyuluhan.

Harapan dengan dilakukannya program ini mahasiswa dapat memberikan program kerja khusus nya dibidang kesehatan yang nantinya bisa dilanjutkan oleh masyarakat di wilayah PKL.