Biro Humas dan Protokol Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan workshop dengan tema Personal Branding and Excellent Service In The New Era, dengan mengajak seluruh pimpinan, dosen, serta tenaga kependidikan di lingkungan kampus Unisa Yogyakarta melalui platform Zoom, Senin (26/07).

Yuli Isnaeni, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom selaku Wakil Rektor II mengatakan kegiatan workshop mengambil topik yang sangat penting bagi seluruh civitas akademika Unisa Yogyakarta di masa pandemi sekarang, karena disaat seperti ini semuanya menjadi sulit.

“Dimana mana banyak hambatan karena situasi ini, akan tetapi kita semuanya tidak mudah menyerah dan terus berusaha untuk mengembangkan diri dengan diadakanya kegiatan oleh Biro Humas dan Protokol,” tutur Yuli.

Kegiatan workshop kali ini menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Devie Rahmawati (Tenaga Ahli Menteri KOMINFO) dan Ir. Herawati Widodo, MM (Citra Emas Public Relation), dimana mereka berdua ahli dalam bidang Personal Brandingserta Excellent Service.

Seperti apa yang disampaikan oleh Herawati mengenai Excellent Service, setiap customer akan melalui beberapa titik didalam rangkaian pekerjaan atau pelayanan, dan mereka akan bertemu dengan security, bagian keuangan, bagian pendaftaran dan juga kehumasan.

“Salah satu titik tersebut ada yang kurang ramah dalam pelayananya akan selalu diingat oleh customer, karena customer hanya mengingat hal yang negatifnya saja, tetapi apabila mereka mendapatkan kesan yang baik dalam pelayanan diseluruh titik, maka akan timbul kepuasan kepada Unisa Yogyakarta,” tutur Herawati.

Hal yang sama dikatakan oleh Devie dalam sesi kedua, bahwa semua orang dapat menjadi CCTV, karena segala perkataan, perbuatan bahkan pikiran bisa direkam dengan baik apapun yang dilakukan.

“Saya ambil contoh grup boy band asal Korea Selatan yaitu BTS, yang bisa membangun citra diri yang sehat dan mempunyai banyak fans diseluruh dunia. BTS ini tidak hanya bisa dikatakan sebagai kelompok musik yang hanya bernyanyi dan menari, tapi mereka mewakili nilai-nilai Korea Selatan,” ucap Devie.

Workshop ini sendiri dihadiri 119 peserta yang terdiri dari para dosen dan tenaga kependidikan Unisa Yogyakarta.

 

Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta mengirimkan 39 relawan tenaga kesehatan ke Rumah Sakit dr. Sardjito, Minggu (04/07).

39 relawan yang terdiri dari 32 mahasiswa keperawatan dan 7 alumni jurusan kebidanan Fikes Unisa Yogyakarta ini secara langsung diminta oleh pihak RSUP. dr Sardjito, serta dukungan pengiriman relawan tenaga kesehatan yang terdiri atas ners dan bidan, kata Wakil Dekan 2 Fikes Unisa, Suratini, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kom

“Kami menerima permintaan dari Sardjito melalui telpon pada hari Minggu siang dari Pak Purwo Atmanto Sub Koordinator bagian SDM RSUP dr Sardjito,” tutu Suratini.

Suratini menambahkan setelah itu dilakukan koordinasi di internal Unisa dengan fakultas dan rektorat, diputuskan untuk mensuport relawan ke  RSUP dr. Sardjito. Lalu kami berkoordinasi dengan kaprodi keperawatan dan kebidanan untuk menawarkan kepada calon ners serta alumni bidan yang sanggup dan mendapatkan ijin orang tua untuk persiapan berangkat.

Wakil Dekan 3 Bidang Mahasiswa dan Kerjasama Fikes Unisa Yogyakarta, Wantonoro, S.Kep.NS. M.Kep., Sp.KMB., PhD mengatakan ke-32 mahasiswa keperawatan tersebut berasal dari mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Fikes Unisa Yogyakarta yang telah selesai menempuh praktik klinik dan rencana akan mengikuti uji kompetensi pada bulan Agustus 2021 mendatang. Sedangkan untuk jurusan kebidanan 4 dari D4 (3 lulus 2020, 1 lulus 2019) 3 dari D3 lulus 2020.

“Semuanya berdomisili di Yogyakarta dan sudah mendapatkan ijin dari orang tua masing-masing. Setelah penyerahan tadi, dilanjutkan dengan wawancara dan penyerahan dokumen,” imbuhnya.

Dalam beberapa hari terakhir, memang terjadi lonjakan pasien di hampir semua rumah sakit di Yogyakata dan melebihi kapasitas pelayanan yang ada, termasuk di RSUP dr. Sardjito. Berdasarkan informasi yang beredar, RSUP dr. Sardjito mengalami lonjakan pasien Covid-19 sejak Jum’at (02/07) dan sempat mengalami krisis pasokan oksigen dari vendor.

Atas kondisi tersebut, RSUP dr. Sardjito sempat membuka donasi dan rekruitmen tenaga relawan pada Minggu (04/07) siang meski kemudian sudah ditutup. (Budi Santoso)

Pentingnya mutu atau kualitas telah menjadi perhatian pengelola perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan Nasional RI telah menyusun standar yang dapat dijadikan acuan minimal dalam penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi yang berkualitas. Suatu bentuk formal pengakuan terhadap pemenuhan standar tersebut yaitu dengan pelaksanaan akreditasi perpustakaan.

Perpustakaan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta yang merupakan penyedia informasi mutakhir bagi civitas akademika Unisa Yogyakarta, dan sebagai pusat layanan informasi global, ke ‘Aisyiyahan dan Kemuhammadiyahan berbasis teknologi guna menunjang catur dharma perguruan tinggi, sedang mendapatkan visitasi akreditasi dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (LAP-N) secara daring, Sabtu (3/07).

LAP-N mengirimkan 3 asesornya yaitu Drs. Tisyo Haryono, MLS, Agus Rifai, Ph. D, Alfi Noor Afridyan, S.IIP untuk menilai dari komponen- komponen layanan, kerjasama, koleksi, pengorganisasian materi perpustakaan, sumber daya manusia, gedung, ruang dan sarana prasarana, anggaran, manajemen perpustakaan dan perawatan koleksi perpustakaan Unisa Yogyakarta.

Rektor Unisa Yogyakarta Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat dalam sambutanya mengatakan Perpustakaan Unisa Yogyakarta menyediakan sumber- sumber informasi untuk civitas akademika, tenaga kependidikan dan masyarakat umum.

“Seluruh pimpinan mendukung penuh untuk upaya yg dilakukan task force reakreditasi perpustakaan ini. Kami mohon masukan dan bimbingan para asesor, harapannya akreditasi ini mendapat hasil terbaik,” tutur Warsiti.

Tisyo Haryono selaku asesor mengutarakan Perpustakaan merupakan bagian integral suatu perguruan tinggi, sehingga keberadaannya harus menjadi perhatian, baik itu tentang koleksi, SDM, pengelolaan, sarana prasrana dan lain sebagainya.

“Penyelenggaraan perpus harus sesuai Standar Nasional,” Ucap Tisyo. Tisyo menambahkan Kegiatan akreditasi ini asessor akan melakukan penilaian apakah sudah sesuai dengan standar nasional, verifikasi data yang telah dterima dan diskusikan tentang bukti fisik serta melihat pelayanan dan sarpras melalui video dan tour perpustakaan.