Alumni

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali mencatatkan kebanggaan melalui kiprah alumninya. Rudy Alamzah, lulusan D3 Radiologi angkatan 2016, berhasil meniti karier gemilang di dunia profesional hingga ke panggung internasional.

Saat ini, Rudy berkarier sebagai Ultrasound Application Specialist di PT. Mulya Husada Jaya, Jawa Tengah dan DIY. Perjalanannya tidak berhenti di lingkup nasional. Kiprahnya bahkan mengantarkannya ke Bangkok, Thailand, untuk menghadiri ASEAN Channel Partner, sebuah forum internasional yang mempertemukan para praktisi kesehatan guna memperdalam pengetahuan sekaligus menyaksikan peluncuran produk terbaru GE Healthcare Ultrasound.

Bagi Rudy, UNISA Yogyakarta adalah tempat bertumbuh, bukan hanya secara akademik tetapi juga dalam hal pengalaman berorganisasi. Melalui berbagai aktivitas selama kuliah, ia belajar membangun relasi, mengasah kemampuan, serta menanamkan nilai-nilai penting yang menjadi bekal berharga dalam dunia kerja. “UNISA adalah tempatku bertumbuh,” ungkapnya.

Tidak berhenti sampai di situ, Rudy juga memberikan pesan untuk mahasiswa UNISA agar terus bersemangat mengejar mimpi. “Jangan pernah berhenti belajar. Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti,” pesannya kepada generasi muda, khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UNISA Yogyakarta.

Kisah sukses Rudy menjadi bukti nyata bahwa pendidikan di UNISA Yogyakarta mampu melahirkan lulusan yang siap bersaing di level global.

Anti dbd

Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi ancaman serius, terutama saat musim hujan. Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 42 Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berinovasi dengan mengadakan pelatihan pembuatan spray anti DBD berbahan alami. Kegiatan ini dilaksanakan bersama ibu-ibu PKK Dusun Gesikan 3, Wijirejo, Pandak, Bantul, pada Sabtu (23/8/2025).

Menurut perwakilan kelompok KKN, Dia Yulikasari, program ini bertujuan membekali masyarakat dengan keterampilan praktis untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti secara mandiri.

“Kegiatan ini ramah lingkungan dan dapat mengurangi ketergantungan pada produk berbahan kimia,” ujar Yuli.

Kegiatan diawali dengan penyuluhan tentang bahaya DBD, cara penularannya, dan langkah pencegahan sederhana di lingkungan rumah tangga. Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi praktik pembuatan spray anti-nyamuk. Bahan utama yang digunakan adalah sereh yang direbus, disaring, dan dicampur dengan sedikit alkohol atau essential oil untuk kemudian dikemas ke dalam botol semprot.

Para ibu-ibu PKK menunjukkan antusiasme tinggi, aktif bertanya, dan terlibat dalam setiap tahapan pembuatan. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan DBD, tetapi juga mendorong peran aktif kaum ibu sebagai penggerak kebersihan lingkungan.

Dengan semangat kolaboratif, program ini menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa UNISA Yogyakarta dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui solusi yang sederhana namun berdampak signifikan. Diharapkan, ilmu yang didapat dapat diterapkan secara berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas DBD.

Usaha kuliner

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) aktif mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan. Bekerja sama dengan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Nogotirto, UNISA menggelar pelatihan dan pendampingan bagi usaha kuliner lokal bernama KURATO (Kuliner Ranting ‘Aisyiyah Nogotirto). Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas, kreativitas, dan inovasi produk kuliner agar memiliki daya saing yang lebih tinggi.

Usaha KURATO yang dikelola oleh Majelis Ekonomi PRA Nogotirto memiliki potensi besar, namun masih menghadapi tantangan dalam hal standar higienitas dan gizi. Tim PKM dari Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora (FEISHum) UNISA Yogyakarta, yang diketuai oleh Dian Retnaningdiah, S.E., M.Si., bersama anggota tim dari Prodi Ilmu Gizi, Kurnia Mar’atus Solichah, S.Gz., M.Gz., berupaya mengatasi masalah tersebut. Program ini berjalan dari Maret hingga Agustus 2025.

“Program ini diharapkan tidak hanya menciptakan kemandirian usaha kuliner yang inovatif dan bernilai gizi, tetapi juga memperkuat daya saing ekonomi melalui pemahaman aspek manajemen yang tepat,” ujar Dian.

Untuk mendukung inovasi, tim PKM menghibahkan sejumlah peralatan memasak, seperti wajan teflon, piring, mangkuk, sendok, dan celemek. Peralatan ini akan digunakan untuk produksi dua produk unggulan baru KURATO. Seluruh anggota KURATO, yang diketuai oleh Ir. Sudjatini, M.P., berperan aktif dalam setiap tahapan, mulai dari produksi, pengemasan, hingga distribusi.

Ketua PRA Nogotirto, Dra. Sri Wahyuni, menyampaikan apresiasinya dalam kolaborasi ini.

“Terbentuknya Usaha KURATO PRA Nogotirto telah menambah jumlah titik usaha ekonomi produktif. Kehadiran KURATO bukan hanya menghadirkan nilai ekonomi, tetapi juga menghadirkan inovasi produk yang memiliki keunggulan dari sisi higienitas dan kualitas gizi,” ungkapnya.

Dengan dukungan UNISA Yogyakarta, KURATO diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi perempuan lokal yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

Lansia 1

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta Kelompok 55 berhasil menyelenggarakan program promosi kesehatan bertajuk “Peduli Lansia” di Masjid At-Thoyyibah, Dusun Kramen, Sidoagung, Godean, Sleman. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (27/8/2025) ini bertujuan untuk mengedukasi para lansia mengenai penyakit tidak menular dan pentingnya menerapkan pola hidup sehat.

Program ini dilatarbelakangi oleh kondisi lansia yang rentan mengalami penurunan fungsi tubuh, masalah psikologis, dan sosial sehingga memerlukan perhatian khusus. Sebanyak 12 lansia dari lingkungan sekitar, dengan latar belakang kondisi kesehatan yang beragam, hadir dan menunjukkan antusiasme tinggi terhadap materi yang disampaikan.

Nor Eka Noviani, S.Gz. MPH. Selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mengatakan tujuan utama dari edukasi ini adalah membantu para lansia memahami jenis-jenis penyakit tidak menular yang umum diderita, seperti hipertensi dan diabetes, serta cara pencegahan dan pengendalinya. Materi yang disampaikan mencakup konsep lansia, penyakit tidak menular, dan panduan pola hidup sehat yang bisa diterapkan sehari-hari.

Penyampaian materi disusun secara sistematis dan menyeluruh agar peserta dapat memahami alur informasi dengan baik. Dengan adanya edukasi ini, diharapkan para lansia termotivasi untuk menerapkan pola hidup sehat guna meningkatkan kualitas hidup, mempertahankan kemandirian, dan tetap produktif di lingkungan sekitar.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa UNISA Yogyakarta dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya pada kelompok lansia. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga mendorong perubahan perilaku positif demi kesehatan dan kesejahteraan para lansia di Dusun Kramen.

Tpa

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 52 Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melaksanakan program sosialisasi anti-bullying di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Masjid Nur Jannah, Dusun Jetis IV, Sidokarto, Godean, pada Senin (18/8/2025). Kegiatan ini merupakan upaya preventif untuk mengantisipasi kenakalan remaja dan tindakan perundungan di lingkungan sekitar.

Latar belakang pemilihan lokasi ini didasarkan pada kondisi geografis dan sosial Dusun Jetis IV yang heterogen, berada di area transisi antara pedesaan dan perkotaan. Perbedaan latar belakang sosial ekonomi dan budaya sering kali memicu konflik, termasuk perundungan (bullying). Oleh karena itu, sosialisasi ini diadakan sebagai edukasi dini bagi 60 anak-anak TPA agar mereka mampu mengenali, mencegah, dan menghadapi perundungan.

Ustad Sadana, selaku takmir masjid, menyambut baik kegiatan ini dan berharap sosialisasi ini memberikan contoh positif bagi anak-anak. Ustadzah Tri juga memberikan pesan penyemangat agar kegiatan ini menjadi motivasi bagi anak-anak untuk terus berprestasi.

Materi sosialisasi disampaikan secara interaktif, meliputi pengertian, jenis-jenis, dampak, serta cara menghentikan bullying. Anak-anak diajak memahami pentingnya melapor kepada orang dewasa, menjaga kepercayaan diri, dan menunjukkan prestasi sebagai bentuk perlawanan positif.

Untuk menjaga konsentrasi, mahasiswa membagi sticky note yang kemudian ditempelkan pada proyektor sebagai cara aktif menyampaikan pendapat. Sesi dilanjutkan dengan bernyanyi lagu bertema anti-bullying yang liriknya mudah dipahami. Di akhir sesi, anak-anak yang berani menjawab pertanyaan diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi.

Secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil menumbuhkan kesadaran anak-anak akan bahaya perundungan dan membentuk karakter yang berani, percaya diri, serta peduli. Dengan demikian, diharapkan lingkungan Dusun Jetis IV dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak-anak.