Visitasi akreditasi daring perdana prodi s1 kebidanan unisa yogya

Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menjalani Visitasi Akreditasi secara daring, Minggu (1/11).

Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) melakukan Visitasi Akreditasi secara daring di kampus Unisa Yogya, dengan mengirimkan 3 asesornya untuk melakukan peninjauan dan penilaian sesuai dengan borang yang telah dikirimkan tim dari prodi kebidanan dan profesi bidan ke LAM-PTKes.

Rektor Unisa Yogya Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat dalam pembukaan visitasi akreditasi daring mengatakan bahwa prodi kebidanan program sarjana dan profesi bidan ini merupakan metamorfosis dari prodi kebidanan program sarjana terapan, serta pertama kalinya Unisa Yogya mendapatkan visitasi akreditasi secara daring.

“Semoga dengan visitasi ini membuat prodi profesi kebidanan ini semakin percaya diri dalam menjalankan kegiatan pembelajaran, dan hasil yang didapatkan nanti bisa menjadi motivasi kami,” tutur Warsiti.

Dr. Runjati, M.Mid selaku asesor LAM-PTKes mengungkapkan kalau ini merupakan pengalaman pertama kalinya melakukan asesmen lapangan secara daring.

“Semoga 4 hari kedepan asesmen lapangan daring ini bisa berjalan dengan lancar,” ucap Runjati.

Berikutnya akan dilakukan juga asesmen lapangan daring kepada 3 prodi di Fakultas Ilmu Kesehatan Unisa Yogya oleh LAM-PTKes.

Unisa yogya sharing di fgd persiapan kuliah tatap muka

Memasuki tahun ajaran baru 2020/2021 ditengah pandemi Covid-19, beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta, belum melaksanakan kuliah tatap muka untuk menekan angka penularan Covid-19. Tribun Jogja dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana D.I.Y menggelar Forum Group Dissscusion (FGD) dengan tema “Kuliah Tatap Muka, Siap Gak Sih?”.

Acara yang digelar hari Senin (19/10), via aplikasi telecoference tersebut menghadirkan narasumber Baskara Aji selaku Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY dan Warsiti,S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat., selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Dihadiri juga oleh Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Design (STSRD), dan beberapa perguruan tinggi lainnya.

Warsiti memaparkan bahwa pandemi ini menuntut kita untuk melek digital. Perkuliahan yang awalnya konvensional kini dikemas sevariasi mungkin untuk pembelajaran daring. Di UNISA Yogya, saat ini telah menjalankan perkuliahan hingga tugas akhir secara daring. Bahkan sudah mengembangkan tandatangan elektronik (TTE) untuk memudahkan para mahasiswa mendapatkan tandatangan asli dari dosen.

Baskara Aji menerangkan bahwa Yogyakarta saat ini sudah melaksanakan lockdown lokal, yaitu seperti yang dilaksanakan beberapa perguruan tinggi yang tidak melaksanakan kuliah tatap muka. Di lain sisi beberapa perguruan tinggi termasuk UNISA Yogya, memerlukan kompetensi secara praktik di lahan, terutama para mahasiswa tingkat lanjut dan kejuruan profesi.

Disini UNISA Yogya berbagi ilmu untuk pelaksanaan kuliah tatap muka. Sebagai kampus berwawasan kesehatan, UNISA Yogya telah menerapkan cuci tangan sebelum beraktivitas atau menyiapkan handsanitizer di berbagai sudut kampus dari sebelum pandemi. Para mahasiswa sebelum praktek di Rumah Sakit, diwajibkan untuk melaksanakan rapid test dan lapor kepada SATGAS Covid-19 sekitar mahasiswa tinggal.

“UNISA Yogya telah melakukan sosialisasi kepada gugus tugas Covid-19 setempat, Ketua RT dan RW, serta induk semang yaitu pemilik kost dalam persiapan kedatangan mahasiswa UNISA Yogya yang akan melaksanakan praktek,” jelas Warsiti.

Warsiti memberi masukan, untuk beberapa perguruan tinggi yang harus mencapai kompetensi dengan praktek, bisa dibuatkan Gugus Tugas Covid-19 kampus masing-masing yang berkolaborasi dengan Gugus Tugas Covid-19 setempat untuk dapat mendata mobilitas mahasiswa.

Unisa terapkan protokol kesehatan di ukomnas 2020

Pelaksanaan Ujian Kompetensi Nasional Keperawatan 2020 (Ukomnas) di Universitas `Aisyiyah Yogyakarta dimasa pandemi ini menerapkan protokol kesehatan bagi para peserta ujian, Sabtu (17/10).

Unisa Yogya ditunjuk dan dipercaya sebagai tuan rumah dalam Ukomnas Keperawatan 2020 yang diadakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada tanggal 17 – 19 Oktober. Ukom di masa pandemi Covid-19 ini mengharuskan pihak pelaksana dalam hal ini Unisa Yogya yang ditunjuk sebagai tuan rumah dengan menerapkan protokol kesehatan.

Fitria Siswi Utami, S.SiT., MNS. selaku Ketua Satgas Covid-19  Unisa Yogya mengatakan didalam Ukomnas kali ini Unisa para peserta sebelum memasuki ruangan mendapatkan pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu, dan di wajibkan memakai masker serta handsanitizer.

“Kami juga menyediakan masker bagi para peserta, jadi mereka diminta untuk melepas masker yang telah mereka gunakan dari rumah untuk memakai masker bedah sesuai dengan standar kami,” ucap Fitria.

Selain itu Fitria juga menambahkan bahwa para peserta memakai sarung tangan (handscoon) pada saat ujian, serta ruangan Computer Based Test (CBT) yang digunakan sebagai tempat ujian sebelumnya sudah disinfektasi.

Ukomnas Keperawatan kali ini diikuti 177 peserta yang dibagi 3 gelombang, dan selanjutnya pada bulan November akan dilanjutkan oleh Ukomnas Kebidanan dan Ukomnas Teknologi Laboratorium Medis serta Radiologi.

7 mahasiswa unisa mengikuti program kredit transfer di uitm

Sebanyak 7 Mahasiswa Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi Universitas `Aisyiyah Yogyakarta, menjalani program kredit transfer selama 1 semester di Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, Senin (12/10).

Kegiatan program yang diberi nama Bachelor In Architecture, Planning & Surveying (Mobility Programme) merupakan implementasi kerjasama MoU antara Unisa Yogya dan UiTM yang sudah berjalan selama 2 tahun ini.

Cesa Septiana Pratiwi, S.S.T., M.Mid., Ph.D. selaku kepala biro Kerjasama dan Hubungan Internasional mengatakan bahwa kolaborasi antara Prodi Arsitektur UiTM dan Unisa Yogya ini sangat intens, dan sering melakukan kegiatan bersama antar prodi.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat jaringan dan kerjasama perguruan tinggi di level Internasional,” ucap Cesa.

Selain itu UiTM juga menyertakan sebanyak 6 mahasiswanya untuk mengikuti International Collaboration Virtual Programe with topic “planners and architects: sustainable development and social well being”.

“Dalam masa pandemi seperti ini tidak menyurutkan niat untuk tetap melakukan kegiatan Internasional, walaupun hanya melalui virtual,” tambah Cesa.

Mahasiswa unisa yogya menjadi timkes dalam demo menolak omnibus law

Mahasiswa Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berpartisipasi dengan menjadi tim kesehatan dalam unjuk rasa penolakan Undang- Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) di Yogyakarta, Kamis (8/10).

Beberapa hari ini terjadi unjuk rasa menolak disahkanya Undang Undang Cipta Kerja dibeberapa daerah di Indonesia, salah satunya yaitu di Yogyakarta yang disuarakan oleh para mahasiswa, buruh dan masyarakat. Mahasiswa UNISA Yogya ikut membantu menjadi relawan tim tenaga medis yang disediakan oleh beberapa rumah sakit di Yogyakarta.

Menurut Ainun selaku mahasiswa UNISA Yogya yang menjadi tim kesehatan tersebut mengatakan bahwa dia dan dan 15 temanya menjadi relawan dengan membantu penanganan kepada mahasiswa yang terluka dan sesak nafas akibat gas air mata.

“Kami membantu mereka yang sesak nafas dengan memasangkan oksigen, sedangkan banyak juga yang pingsan dan luka akibat pukulan,” ujar Ainun.

Meskipun demikian Ainun beserta mahasiswa yang tergabung dalam tim kesehatan tetap mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker.