Unisa bergerak berbagi hewan qurban ditengah pandemi

Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui Lembaga Pengamalan Dan Pengkajian Agama Islam (LPPI) menyerahkan hewan kurban kepada beberapa pedukuhan di sekitar kampus UNISA Yogyakarta, kamis (30/07).

Ketua LPPI Dra. Umu hani EN., M.Kes menjelaskan ada 16 ekor kambing yang diserahkan kepada warga disekitar kampus UNISA Yogyakarta dan Rumah Sakit binaan UNISA Yogyakarta. Tiga ekor diantaranya diserahkan kepada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Galur dan BP-RB Panjatan. Enam ekor diserahkan untuk pedukuhan di sekitar kampus terpadu yaitu pedukuhan Mlangi, Sawahan, Pundung, Nogosaren, Ponowaren dan Karang Tengah. Sedangkan 5 ekor lainnya diserahkan pada warga Serangan di sekitar kampus satu UNISA Yogyakarta.

Perwakilan dari setiap pedukuhan dapat mengambil hewan kurban tersebut dengan memberikan surat pengantar dan cap resmi dari pedukuhan masing masing lalu mereka dapat memilih sendiri kambing yang sudah disediakan oleh tim LPPI UNISA.

“ Terima kasih kami ucapkan kepada UNISA yang telah memberikan hewan kurban kepada padukuhan karang tengah, yang in sha Allah akan kita sembelih di masjid,mudah mudahan bisa bermanfaat bagi warga yang berhak menerima daging kambing ini, terus mudah mudahan UNISA tetap selalu maju dan tambah jaya” ucap Surahmin, Kepala Dukuh dari Karang Tengah, sebagai perwakilan penerima hewan kurban di padukuhan Karang Tengah.

Sedangkan pada tanggal 1 Agustus tepat pada saat hari raya Idul Adha, UNISA juga akan menyembelih satu ekor sapi dan 2 ekor kambing  untuk warga UNISA. Yuli Isnaeni, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom Selaku Wakil Rektor II Unisa Yogya mengatakan bahwa Unisa di tengah masa pandemi Covid-19 ini masih bisa berkurban dan berbagi kepada masyarakat sekitar.

“Alhamdulillah kita masih diberikan kesempatan untuk berbagi tahun ini, meskipun dengan kondisi yang seperti ini kita tetap mentaati protokol kesehatan dengan Physical Distancing. Selain itu kami tetap konsisten mendeklarasikan kampanye Go Green dengan memakai besek bambu sebagai wadah daging kurban,” tutur Yuli.

Selain itu Unisa Yogya juga membagikan 300 paket lauk qurban untuk mahasiswa Unisa yang masih berada di Jogja, mahasiswa datang dengan membawa bukti KTM yang masih aktif ke Unisa untuk proses pengambilan lauk qurban yang telah disediakan panitia.

Pada tahun ini UNISA Yogya belum bisa melaksanakan sholat ied berjama’ah di lapangan terbuka seperti pada tahun-tahun sebelumnya dikarenakan Pandemi Covid-19.

Dosen fst unisa bagaikan pengalamanya kuliah diluar negri dalam webinar

Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Aisyiyah Yogyakarta mengadakan webinar seriesnya yang kedua dengan tema “Awardee di Negri Sebrang”, Selasa (14/07).

Sesuai dengan temanya, acara tersebut membahas tentang pengalaman dosen- dosen dari FST Unisa Yogya yang sedang melanjutkan pendidikannnya di luar negri. Terdapat empat pembicara dalam webinar tersebut yang akan berbagi kisahnya selama menempuh pendidikannya di luar negri, yaitu Fuad Ghandi Torizal, D.D.S., M.Biotech., F.A.C.S, Ph.d., yang kedua yaitu Dinar Mindrati Fardhani, S.P.M.Biotech., yang ketiga yaitu Tika Ainunisa Fitria, ST.MT., dan yang keempat yaitu wiwid Probowati S.Si, M. Biotech.

Dalam paparannnya, Dinar menyampaikan bahwa untuk bisa meraih apa yang kita impikan maka manfaatkanlah kesempatan yang ada di depan mata, dan jangan menunggu nanti-nanti, manfaatkan sebaik-baiknya apa yang ada karena timing itu adalah segalanya.

Begitupun dengan Tika, ia setuju bahwa  untuk dapat melanjutkan kuliah dengan beasiswa itu adalah kesempatan dan tantangan baginya.

“Semua ini it’s about challange, kamu mau ambil atau engga? gitu, karena memang saat berada di tempat yang jauh dari tempat kita, itu dituntut adaptasi dan sebagainya,” tutur Tika.

Ghandi juga menyampaikan bahwa dengan kuliah diluar negri kita akan mendapatkan net working, peluang kerja, belajar untuk survive menjaga diri dan keluarga, dan selanjutnya adaptilibitas jadi kita harus mampu untuk mengembangkan kemampuan sosial kita untuk bersoliasisasi dengan teman-teman dengan latar belakang yang berbeda lalu tentunya kita bisa mendapatkan skill yang lebih baik dan juga ilmu pengetahuan, fasilitas, dan yang sebetulnya menantang bagi saya terkadang kita dituntut untuk dapat berbahasa dimana kita belajar, di samping semua itu tentunya ada yang menarik yaitu disela-sela kesibukan kita, kita bisa menikmati tempat tempat wisata disana.

 

“ Jadi untuk teman-teman mahasiswa yang sebentar lagi lulus atau masih menempuh S1 dan juga penonton sekalian, selalu semangat dalam meraih mimpi dan jangan takut untuk bermimpi tinggi” pesan Wiwid.

Mahasiswa unisa ciptakan inovasi yang praktis dan ramah lingkungan

Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Aisyiyah Yogyakarta kembali mengadakan webinar seriesnya yang ke 5 dengan tema “inovasi milenial bioteknologi”, Kamis (16/07).

Acara tersebut menghadirkan inovator- inovator muda yang menciptakan produk-produk praktis yang berbahan dasar aman, ramah lingkungan, dan mudah ditemui di Alam, terdapat tiga narasumber dalam acara tersebut yang merupakan mahasiswa dari Progam Studi Bioteknologi Unisa Yogya, narasumber pertama adalah Hafidh Sotya Baskara, yang kedua adalah Tsania Taskia Nabila dan yang ketiga adalah Panji Agung Nugroho.

Ketiga nasumber tersebut telah berhasil berinovasi dengan menciptakan produk yang berbeda- beda, seperti Hafidh misalnya adalah inovator dari nacolin sheet mask yang merupakan peraih golden medal dalam ajang Festival on Innovation of Green Technology (i-FINOG) 2019 di Universiti Malaysia Pahang , sedangkan Tsania adalah inovator dari probiotic body butter, dan panji adalah inovator dari bio tools dan bio strow. Produk yang mereka ciptakan produk adalah produk yang berbahan dasar alami dan aman bagi kesehatan.

Dalam paparanya Hafidh menyampaikan bahwa produk atau masker mereka terbuat dari nata decoco yang mana diketahui nata decoco itu sangat mudah diterurai di alam karena bersifat organik sehingga tidak menimbulkan sisa sisa yang dapat menimbulkan pencemaran.

Panji juga menyampaikan bahwa bio strow atau produk mereka yakni sedotan dibuat dari bahan alami, sedotan tersebut merupakan sedotan sekali pakai, terutama produk yang mereka buat adalah produk yang menekankan sekali pakai namun tidak memiliki dampak negatif bagi lingkungannya.

Dalam pembuatannnya pun tidak mudah, mereka harus melalui poses yang tidak sebentar untuk menyempurnakan produknya.

“butuh waktu beberapa kali untuk bisa memastikan komposisi yang tepat untuk yang kira-kira sesuai untuk produk body butter ini” ungkap Tsania.

Acara tersebut berlangsung melalui media zoom dan dapat disaksikan oleh masyarakat luas melalui channel youtube Bioteknologi UNISA

Bioteknologi unisa memberi pembekalan persiapan sekolah di masa new normal

Program Studi Bioteknologi Universitas `Aisyiyah yogyakarta memberi pembekalan melalui webinar terkait kesiapan sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan media pembelajaran yang efektif, Rabu (8/7).

Kesiapan sekolah ini berkaitan dengan masa new normal yang saat ini tengah digalakkan pemerintah, guna menjalankan kembali aktivitas di sektor- sektor tertentu, khususnya pendidikan.

Webinar kali ini mengambil tema “New Normal Sains Course on High School: Persiapan Sekolah dan Media Pembelajaran Sains Masa New Normal”. Bersamaan dengan hal tersebut webinar ini mengajak para peserta seperti guru dan siswa yang diselenggarakan melalui aplikasi Zoom Video Conference.

Menghadirkan narasumber- narasumber kompeten pada bidangnya, dengan mengambil sub-tema Persiapan Sekolah di Masa New Normal, Komunikasi Pembelajaran Guru dan Siswa, serta Alternatif Media Pembelajaran Sains Online. Pengisi sub-tema tersebut meliputi dr. Corona Rintawan, Sp.EM selaku Stafsus BNPB, Ade Putranto P.W.T., S.I.Kom., M.A sebagai dosen Prodi Komunikasi Unisa Yogya dan Fuad Gandhi Torizal, D.D.S., F.A.C.S., M.Biotech., Ph.D sebagai dosen Bioteknologi Unisa Yogya.

Materi pertama dibawakan oleh dr. Corona yang membahas tentang persiapan sekolah di masa new normal. Corona yang juga merupakan bagian dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center ini memberikan informasi-informasi terkait Covid-19, mulai dari kenyataan bahwa virus corona itu ada, pencegahannya, penularannya, hingga penanganan pemerintah saat ini terhadap penyakit tersebut.

“Kita harus paham bahwa virus itu (Covid-19) ada dan bukan konspirasi,” tegas Corona terkait simpang siur eksistensi Covid-19 di masyarakat.

Corona juga memberikan informasi terkait protokol- protokol kesehatan di area institusi pendidikan. Protokol ini memiliki 15 poin yang mengatur tentang kesiapan serta upaya preventif sekolah dalam melaksanakan kembali aktivitasnya. Salah satu poin penting dalam protokol tersebut adalah poin 2 yang menerangkan bahwa pengembalian aktivitas sekolah harus kembali ditinjau berdasarkan warna zona daerah di sekolah tersebut. Menurut Corona, poin- poin ini penting untuk mencegah terjadinya klaster penyebaran baru, yaitu di sekolah.

“Orang tua harus memastikan anaknya berangkat dengan aman dan pulang dengan aman, jangan sampai berangkat aman namun pulang tertular, harus diperhatikan dengan benar guna menghindari klaster di sekolah,” Ujar Corona.

Ade Dalam materinya membahas tentang keterkaitan aktivitas sekolah di masa pandemi, penggunaan media pembelajarannya dan yang paling penting komunikasi antara guru dan siswanya. Ade menyampaikan poin- poin dari segi komunikasi pembelajaran meliputi pola komunikasi pembelajaran, model dan teori komunikasi pembelajaran, meningkatkan efektifitas pembelajaran daring, dan solusi pembelajaran daring yang efektif yang disebut dengan blended learning.

“Menjadi hal yang penting di masa new reality seperti sekarang tentang bagaimana cara kita menyampaikan pesan, terutama pesan pembelajaran kepada siswa,” ujar Ade.

Menurut Ade, komunikasi pembelajaran saat ini sangatlah tidak efektif mengingat pola komunikasi yang terjadi pada pembelajaran daring bersifat one-way communication atau komunikasi satu arah guru ke siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan guru dalam melakukan inovasi pembelajaran daring, salah satunya adalah blended learning.

“Pembelajaran masa new reality ini adalah kita sebagai guru harus lebih aktif mendengarkan dan memaksimalkan media online yang ada, agar nantinya tercipta blended learning.” Ujar Ade terkait solusi permasalahan pola pembelajaran daring.

Pembahasan ketiga yang menjadi pembahasan terakhir disampaikan oleh Fuad Gandhi yang membahas tentang alternatif media pembelajaran online, khususnya dalam bidang sains. Fuad membahas sub-tema meliputi e-learning yang popular saat ini, karakteristik pembelajaran daring, jenis-jenis e-learning, kerugian pembelajaran sains online, dan pengenalan website pembelajaran daring seperti Khan Academy, Bioman, ataupun Go Go Stem Cells by Utah University.

“Pada bidang sains, kerugian yang utama adalah kesulitan-kesulitan untuk mengajarkan topik-topik yang mewajibkan siswanya untuk meningkatkan kemampuan kinestetik-motorik yang membutuhkan gerakan,” ujar Fuad.

Fuad yang pernah mengenyam pendidikan S3 di Universitas Tokyo, sangat paham bahwa terdapat banyak hambatan dan kendala dalam pembelajaran daring. Hal ini juga yang menjadi perhatian Fuad bahwa penting bagi pengajar untuk memanfaatkan media-media daring, salah satunya Youtube, menjadi media pembelajaran yang efektif. Menurut Fuad, aplikasi Youtube dinilai mampu menyetarakan kebutuhan belajar siswa terkait audio dan visual.

“Yang kita perlu sadari pada fenomena saat ini adalah beberapa media atau channel memang belum populer terkait media pembelajaran, melalui tren e-learning ini tentu akan meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk menggunakan Youtube sebagai media pembelajaran.” Ujar Fuad.

Tlm unisa gelar webinar series terakhir bersama dr gamal dan dr setya

Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Universitas Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan webinar dalam rangkaian acara Edutelma Showcase 2020 dengan tema “ The Next Normal” sebagai tema penutup final series, Ahad (19/07).

Terdapat tiga narasumber dalam webinar tersebut yaitu narasumber yang pertama adalah Isnin Aulia Ulfah, M, S. SI, M. Sc selaku Ketua Progam Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis Unisa Yogya, narasumber kedua yaitu Satya Ulan Indra M, S. ST. M. Sc  selaku ATLM instalasi Laboratorium Klinik terpadu Rumah Sakit Akademik UGM dan yang ketiga yaitu Dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed, selaku CEO dari Indonesia Medika.

Dalam paparannya, Isnin menyampaikan bahwa pola pembelajaran di pendidikan tinggi pada tahun ajaran baru 2020/2021 tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dibulan september, metode pembelajaran masih dengan daring atau online, sedangkan untuk pembelajaran tertentu yang tidak memungkinkan dengan daring dilaksanakan offline dengan mengikuti protokol kesehatan baik itu, kegiatan penelitian di laboratorium, praktikum, ataupun kerja lapangan.

Satya juga menyampaikan bahwa secara umum tantangan kita sebagai ATLM dimasa pandemi ini yaitu kita harus selalu mengupdate apapun dan mengikuti perkembangan informasi dan menyesuaikan kondisi terkini termasuk regulasi dan sebagainya.

Gamal menyampaikan bahwa akibat dari pandemi Covid-19 ada tiga pertumbuhan lompatan besar sektor yang pertama yaitu telemedichine, kedua adalah otomisasi dan yang ketiga adalah E-Commerce. Jadi otomisasi itu menjadi salah satunya, kenapa itu tumbuh akibat orang sekarang khawatir dengan setiap orang atau produk yang berinteraksi dengan mereka dan penggunaan untuk otomisasi atau teknologi itu dirasa sebagai cara yang efektif untuk mencegah penularan.

“Tapi tantangannya bagaimana dengan SDM yang akhirnya berkurang, berkurang karena pandemi, akibat efesiensi atau berkurang karena digantikan oleh tehnologi untuk mengurangi resiko penularan, nah solusinya saya pikir adalah mau tidak mau adalah kreatifitas, inovasi dihadirkan untuk mampu melihat kebutuhan-kebutuhan baru selama pandemi ini,” Tambah Gambal.

Akhir acara ditutup dengan sesi tanya jawab melalui aplikasi zoom dan streaming live di channnel youtube Teknologi Laboratorium Medis Unisa Yogya, sehingga dapat disaksikan oleh masyarakat luas.