Fst unisa kenalkan prodi arsitektur melalui talkshow

Fakultas Sains Dan Tehnologi (FST) Universitas Aisyiyah Yogyakarta, mengenalkan Program Studi Arsitek Unisa Yogya melalui Talkshow Online, Kamis (18/06).

Pada masa pandemi Covid-19, tidak menurunkan semangat Prodi Arsitektur Unisa Yogya untuk menyambut dan memperkenalkan arsitektur kepada calon mahasiswa baru melalui webinar, media webinar sendiri paling sering digunakan untuk menggantikan pertemuan offline.

Acara tersebut berlangsung dengan ngobrol santai bersama dosen- dosen dari Prodi Arsitektur Unisa Yogya, salah satunya yaitu Kaprodi Arsitektur Unisa Yogya Aprodita Emma Yetti, S.T.M.Sc dan Ardiansyah Rahmat Hidayatullah, S.Ars, M.Arch selaku narasumber di acara tersebut.

Saat ini Prodi Arsitektur Unisa sudah terakreditasi B dan mempunyai penciri yaitu “Health Architecture”. Health Architecture adalah sebuah konsep yang dikeluarkan oleh prodi Arsitektur Unisa Yogya kedalam kurikulum agar mahasiswa dapat belajar menciptakan lingkungan dengan arsitektur secara sehat baik itu lingkungan sekitar, lingkungan bangunan, sosial, mereka juga mempunyai metode pembelajaran yang menyenangkan.

Prodi Arsitektur Unisa saat ini juga didukung oleh asosiasi IAI DIY dan APTARI.

Prodi keperawatan unisa memberikan pembekalan melalui webinar

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta melalui Program Studi Keperawatan Ners Fakultas Ilmu Kesehatan menggelar webinar yang bertemakan Manajemen APD Masa Covid-19 di Rumah Sakit, Sabtu (27/06).

Webinar ini dihadiri oleh mahasiswa- mahasiwi Profesi Keperawatan UNISA Yogyakarta, guna membekali diri dalam persiapan terjun langsung ke Rumah Sakit. Webinar kali ini menghadirkan Istiqomah, S.Kep.,Ns.,M.Sc dari RSUD Kota Yogyakarta dan Sri Martiasih, S.Kep.,Ns dari RSUD Wonosari sebagai pemateri.

Peserta diberikan pemahaman mengenai pencegahan dan pengendalian Covid-19 bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit. Selaras dengan pernyataan Suratini, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kom selaku Kaprodi Keperawatan, dalam sambutannya Suratini mengatakan bahwa pelatihan yang diadakan saat ini sangat penting sebelum memasuki Rumah Sakit, seperti pelatihan menggunakan APD hingga pelatihan-pelatihan dalam penanganan Covid-19 bagi tenaga kesehatan lainnya.

Istiqomah dari IPCN (Infection Prevention Control Nurse) RSUD Kota Yogyakarta dalam materinya memberikan pemahaman fundamental terkait pemahaman awal mengenai Covid-19, yakni apa itu Covid-19 dan bagaimana penularannya, serta bagaimana pengendalian atau pencegahan transmisi secara dasar.

“Tujuan utama presentasi ini adalah peserta diharapkan mampu memahami tentang pencegahan dan pengendalian Covid-19,” Ucap Istiqomah.

Istiqomah juga menegaskan bahwa pilar utama dalam pengendalian Covid-19 bagi tenaga kesehatan adalah hand hygiene / mencuci tangan secara teratur.

Sri Martiasih Dalam materinya menyampaikan poin-poin penting dalam penggunaan dan manajemen terhadap Alat Pelindung Diri (APD), mulai dari masker, sarung tangan, face shield, pakaian hazmat, dan sepatu pelindung.

“Penggunaan APD merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar,” tutur Martiasih.

Dengan adanya webinar ini, diharapkan mahasiswa Profesi Ners memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam mempersiapkan diri pada aktualisasi penanganan Covid-19 di Rumah Sakit.

Lppi unisa adakan kajian tuntunan sholat ied dimasa pandemi

Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan sebuah kajian tematik, Senin (29/06).

Kajian tersebut bertema tentang “tuntunan ibadah puasa arafah, idul adha, kurban dan protokol ibadah di masa pandemi covid-19”. Narasumber dalam kegiatan kajian kali ini adalah Ustadz. Ruslan Fariadi, M,Si. Selaku anggota majelis tarjih dan tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang sekaligus menjadi dosen di Unisa Yogya.

Royan Utsany, Lc., M.H.I. didapuk sebagai moderator dalam kajian ini, Wakil Rektor I UNISA Yogya Taufiqur Rahman, SIP., MA., Ph.D. ikut hadir dan memberikan sambutan.

Dalam sambutannya Taufiq  menyampaikan bahwa dalam kajian tersebut, hal yang menarik dari tuntunan ibadah di masa covid-19 adalah kita dapat mengambil pelajarannya, bukan hanya sekedar tuntunanya saja namun juga bagaimana proses tuntunan tersebut dilaksanakan.

Dalam paparannnya, Ruslan menyampaikan bahwa dalam masa pandemi Covid-19 sebagai suatu wujud pencegahan, serta sebagai antisipasi penularan atau tertular virus Covid-19, maka sholat Ied dilaksanakan di rumah dengan keluarga inti masing- masing yang cara pelaksanaanya persis dengan surat edaran yang sudah dikeluarkan oleh Majelis Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengenai tuntunan sholat Ied selama masa pandemi.

Namun dengan adanya New Normal muncul berbagai pertimbangan bahwa dalam wilayah yang dikatagorikan pemerintah sebagai wilayah yang sudah aman, maka bisa melaksanakan sholat ied di lingkungan yang relatif kecil dengan jam’ah yang tidak terlalu banyak namun meskipun begitu tetap harus melaksanakan standart protokol kesehatan,mulai dari jarak shaff-nya, menggunakan masker, handsinitizer dan protokol kesehatan lainnnya.

“Fatwa kita tidak hanya membahas tentang burhani (ilmu pengetahuan)nya tetapi juga ilmu agamanya bayani dan irfani” ungkap Ruslan.

Akhir acara dilakukan sesi tanya jawab melalui aplikasi zoom dan streaming live di channnel youtube Universitas Aisyiyah Yogyakarta, sehingga dapat disaksikann oleh masyarakat luas.

Mengetahui peran institusi kesehatan di webinar kebidanan unisa

Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ranting Unisa Yogyakarta mengadakan webinar kebidanan ke- 2, Selasa (30/06).

Webinar kebidanan ke- 2 mengusung tema Peran Institusi Kesehatan Selama Pandemi, narasumber dalam kegiatan webinar kali ini Dr. Mufdlilah.,S.SiT., MSc selaku Staff Ahli Rektor Unisa Yogyakarta sekaligus ketua AIPKEMA, pembicara ke 2 Debrah Lewis, CNM, MSc yang pernah menjabat sebagai Vice President ICM 2011-2014.

Dalam kesempatan ini Debrah menyampaikan bahwa setiap pendidik dalam masa pandemi Covid-19 ini klinikal kompetensi masih sangat diperlukan dan tidak bisa digantikan dengan strategi yang sudah ada seperti secara online dan sebagainya, ketrampilan merupakan seuatu yang dibutuhkan dalam pendidikan kebidanan karena sebagai lulusan bidan mereka harus kompeten dan tau betul akan standar pelayanan yang akan dilakukan, serta standar keamanan bagi mereka sendiri beserta pasienya.

Mufdlilah dalam paparanya mengatakan pandemi Covid-19 menimbulkan dampak luar biasa termasuk disektor pendidikan, karena membawa efek kecemasan dan ketidakpastian, dan kita membutuhkan inovasi sebagai pendidik ataupun pengelola pendidikan untuk mensuport peserta didik.

“Kita perlu menggunakan inovasi teknologi sebagai alat bantu pembelajaran seperti video, telemedicine,” ucap Mufdlilah.

Selain itu Mufdlilah menambahkan disaat seperti ini sangat diperlukan jejaring dan kolaborasi untuk mensuport mahasiswa mencapai tujuan pendidikan, serta apabila pandemi berakhir hal- hal positif yang sudah dilakukan bisa dilanjutkan dengan metode blended learning.

Administrasi publik unisa adakan webinar dalam menghadapi new normal

Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan webinar, Sabtu (27/06).

Webinar dengan tema Arah Baru Pembangunan Daerah Menghadapi Tatanan Kehidupan Baru (New Normal) dilakukan secara daring melalui media Zoom, dengan menghadirkan Ir. Susyanto Tunut, MM (Asisten Pemerintahan dan Kesra) sebagai narasumber bersama dengan Gerry Katon Mahendra, S.IP.,M.I.P selaku kaprodi Administrasi Publik Unisa Yogya sebagai narasumber ke 2.

Tatanan kehidupan baru atau new normal menjadi wacana yang digulirkan pemerintah untuk memulihkan produktivitas masyarakat dan membuat kondisi perekonomian kembali bergairah. Menurut Gerry untuk menghadapi New Normal inovasi sangat diperlukan karena sebuah inovasi itu yang akan membantu kita dalam situasi seperti ini.

“Inovasi yang perlu dilakukan yaitu berupa inovasi tata kelola pemerintah daerah, inovasi pelayanan publik serta inovasi lainya yang menjadi kewenangan pemerintyah daerah,” tutur Gerry.

Sedangkan Susyanto menyampaikan bahwa Kabupaten Muratara dalam menghadapi New Normal telah menerbitkan beberapa kebijakan karena terkait mengenai beberapa target kebijakan pembangunan, dan salah satunya mengenai kebijakan APBD.

“Kami telah melakukan refocusing dan relocating untuk reorientasi anggaran pada sektor- sektor yang di prioritaskan, sedangkan untuk program yang tertunda akan diretrurisasi pada tahun 2021,” ucap Susyanto.

Kegiatan yang dihadiri 500 peserta ini membuka sesi tanya jawab dari peserta yang mengikuti webinar dengan para narasumber di akhir acara.