Literasi medsos di kajian tematik unisa yogya

Dalam rangka pembentukan karakter keislaman dan kepemimpinan, UNISA Yogyakarta mengadakan program pesantren bagi mahasiswa baru. Sebanyak 154 mahasiswi dari prodi D4 Anestesiologi dan D3 Kebidanan mengikuti Pesantren Pemimpin Mahasiswa Berkemajuan (PESPAMA) UNISA Yogyakarta, Sabtu (8/2).

Mahasiswi sebagai pemudi yang lekat dengan media sosial, Biro Humas UNISA Yogya memberikan materi Literasi Media Sosial oleh Sinta Maharani, S.Sos., selaku Kepala Biro Humas UNISA Yogya, tujuan penyampaian materi adalah pemanfaatan dan bijak dalam bermedia sosial.

“Saya bermedsos, maka saya ada,” ujar Sinta dalam pembukaan.

Media sosial merupakan aktualisasi diri atau merupakan penggambaran karakter dari pemilik akun media sosial itu. Beberapa hal bijak yang dapat dilakukan dengan media sosial yaitu, menjalin silaturahmi, menjadi media untuk berbisnis, dan untuk berdakwah.

Antusiasme peserta terlihat saat diskusi dan berbagi cerita mengenai akun media sosial mereka masing-masing, bahkan sudah ada yang memanfaatkan untuk berbisnis dan mempromosikan produknya meski berbeda pulau.

“Hidupmu berharga bukan dari banyaknya likes, comments, notes, atau followers, tapi pada kemampuanmu untuk menyayangi dan berbicara baik, saring sebelum sharing,” tutup Sinta.

 

Prodi kebidanan sarjana terapan unisa adakan seminar ipe

Program Studi Kebidanan Sarjana Terapan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menggelar seminar Interprofesional Education (IPE) dalam Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Kebidanan di Hall gedung B, Selasa (4/2).

Fitria Siswi Utami, S.SiT., MNS selaku ketua prodi Kebidanan Sarjana Terapan Unisa Yogya menjelaskan bahwa Pertolongan pertama gawatdarurat dapat terjadi dimana saja, baik di rumah, lingkungan masyarakat, puskesmas dan rumah sakit. Peran dan fungsi bidan dalam kegawat daruratan Maternal dan Neonatal di orientasikan pada kemampuan memberikan asuhan.

“Seminar ini diadakan dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan mahasiswa prodi Kebidanan, maka perlu ditingkatkan kemampuan atau kompetensi mahasiswa salah satunya melalui pembelajaran praktikum maupun praktek klinik dilahan,” tutur Fitria.

Ali Imron, S.Sos., M.Fis dalam pembukaan seminar mengatakan ilmu kesehatan cepat berubah, maka membutuhkan literasi yang tinggi serta kolaborasi dari semua pihak, baik itu dari pakarnya maupun tenaga pengajar.

“Tolong nanti apa yang disampaikan oleh narasumber bisa diserap, dan mahasiswa mampu mempraktikkan serta mentransfer ilmunya dimana kalian bekerja,” Ucap Imron dihadapan 393 mahasiswa yang hadir dalam seminar.

Seminar IPE menghadirkan 3 narasumber yang ahli pada bidangnya masing- masing, seperti dr. Elysa Nur Safrida, SpA, Dr. dr. E. Phyowai Ganap, Sp.OG (K), serta Fitria Siswi Utami, S.SiT., MNS.

Selain teori yang didapat, mahasiswa juga bisa melihat langsung bagaimana praktek resusitasi dan role play penatalaksanaan preeklamsia di PMB hingga rumah sakit yang diperankan oleh Tim pengampu mata kuliah kegawatdaruratan.

Psik unisa adakan studium generale mengenai stimulasi pada anak

Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), menggelar Studium Generale dengan tema Plastisitas Otak dan Stimulasi pada Anak di Hall Baroroh Baried, Senin (3/2).

Studium generale kali ini menghadirkan Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp., M.Si dari Unhas Makassar sebagai narasumber, Suratini, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kom selaku ketua program studi Ilmu Keperawatan Unisa Yogya dalam sambutanya menyampaikan bahwa mahasiswa nantinya akan dapat mengeksplorasi ilmu yang didapatkan dalam kegiatan studium generale.

“Kebetulan ibu Ariyanti ini ahli di bidang keperawatan anak, jadi akan membuat mahasiswa lebih gamblang dan terbuka dalam asuhan keperawatan,” ucap Suratini.

Ariyanti menjelaskan bahwa Plastisitas merupakan salah satu kemampuan otak yang sangat penting, yang melingkupi berbagai kapabilitas otak, termasuk kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan penyimpanan memori dalam proses belajar. Karena itu anak- anak bisa belajar lebih cepat dari pada orang dewasa, termasuk diantaranya menguasai bahasa asing di usia muda, penguasaan alat musik, bermain bola, bahkan pemulihan dari cedera otak yang lebih cepat.

“Plastisitas Otak adalah kemampuan otak untuk mengorganisasi dirinya sendiri, dengan pembentukan hubungan saraf baru dalam seluruh pertumbuhan,” ungkap Ariyanti.

300 mahasiswa PSIK Unisa Yogya hadir mengikuti studium generale ini.

Unisa yogya berkolaborasi dengan universitas hasanuddin makassar

Senin (3/2), Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UNISA Yogya menambahkan daftar kerjasama dengan Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin, Makassar. Piagam kerjasama ditandatangani oleh masing-masing dekan fakultas yaitu, Mohammad Ali Imron, S.Sos., M.Fis., dan Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp., M.Si., yang didampingi oleh Warsiti, M.Kep., Sp.Mat., selaku Rektor UNISA Yogya.

Kerjasama ini menekankan pada poin-poin pengembangan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

“Kerjasama ini diharap nantinya dapat diperinci lagi dan dapat diperluas di program studi lainnya,” ujar Warsiti.

Pelaksanaan penandatangan kerjasama yang dilaksanakan di ruang pertemuan UNISA Yogya, dilanjutkan dengan diskusi dan sharing mengenai Prodi Keperawatan bersama Ketua Prodi Keperawatan serta jajaran dosen Prodi Keperawatan UNISA Yogya. Dijadwalkan pula kuliah umum yang akan dihadiri para mahasiswa Keperawatan UNISA Yogya.

Literasi gizi

Masih dalam memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh tiap tanggal 25 Januari, UNISA Yogya menggandeng seluruh pengelola warung disekitar kampus UNISA Yogya dalam acara Literasi Gizi, Selasa (28/1), dengan narasumber Astari Puruhita Ansokowati, S.Gz., MPH. Mengambil tema “Kesehatan dan Keamanan Pangan” bertujuan dalam pengelolaan dari penyimpanan bahan baku, proses masak, hingga penyajian dapat menjaga kebersihan bahan pangan serta kebersihan diri.

“Alhamdulillah dapat bersilaturahmi dengan Bapak-Ibu semua dalam acara literasi gizi, terima kasih Bapak-Ibu sudah mendukung kami dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia, serta mendukung program kami kampus sehat,” ujar Yuli Isnaeni, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom, selaku Wakil Rektor II dalam pembukaan.

Keamanan Pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang mengganggu. Cemaran pangan juga dapat berupa benda-benda kecil yang tidak dapat dikonsumsi yang tidak disengaja masuk ke dalam pangan, seperti lidi, staples, kerikil, dan lain sebagainya. Cemaran biologis tidak terlihat kasat mata, seperti tercemar oleh mikroba atau bakteri. Dalam cemaran kimia, lebih merujuk kepada bahan-bahan kimia yang berbahaya untuk dikonsumsi, berbeda dengan bahan kimia yang diperuntukan masakan seperti pewarna makanan dan penguat rasa.

Selain menjaga kebersihan bahan baku pangan, kebersihan diri menjadi hal utama dalam unsur keamanan pangan, hal termudah yaitu dengan mencuci tangan jika akan menyentuh bahan pangan atau peralatan masak lainnya dan menghindari penggunaan perhiasan seperti cincin ketika memasak. Lingkungan juga harus diperhatikan, jarak antara peralatan masak, sanitasi, dan tempat sampah sangat berpengaruh.

Antusiasme para peserta sangat terlihat ketika sesi tanya-jawab dibuka. Mulai dari cara penyimpanan yang baik, pengolahan makan, solusi menjaga kebersihan tempat, hingga jangka waktu suatu makanan baik untuk dikonsumsi, didiskusikan oleh seluruh peserta dengan Astari Puruhita. Dipenghujung acara ditutup dengan pengumuman akan diadakannya Lomba Warung Sehat pada bulan Maret dan akan diumumkan pemenangnya dalam acara UNISAFEST 2020 pada bulan April mendatang.