Whatsapp image 2022 10 18 at 10.09.26

Makin meningkatnya perhatian terhadap implementasi program Corporate Socail Responsibilty (CSR) menandai era kebangkitan masyarakat. Sehingga seharusnya CSR tidak hanya menekankan pada aspek Philantropy. Melainkan mendorong program kemanusiaan yang bersumber dari norma dan etika universal untuk menolong sesama. Dari latar belakang tersebut, Prodi Akuntansi dan Prodi Manajemen Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta adakan kegiatan Visiting Lecturer yang mengangkat temaCSR.

Kegiatan visiting lecturer kali ini mendatangkan Ondrej Castek dari Masaryk University, Chekoslavia sebagai pembicara. Ondrej Castek menyampaikan materi terkait Intercultural diferrence affecting Corporate Social Responsibility. Dalam paparan materinyaOndrej Castek dari menuturkan Program CSR juga harusnya memperjuangkan pemerataan sosial maupun level strategi, melainkan harus makin diperluas pada tingkat kebijakan yang lebih makro dan riil.

“Untuk menjamin keberhasilan CSR, pengalaman dan pengetahuan khusus sangat diperlukan, sehingga perusahaan harus dapat belajar dari pengalaman perusahaan-perusahaan yang telah melaksanakan program CSR sebagai salah satu kebijakan manajemen perusahaan”

Senada dengan Ondrej, pembicara kedua Seto Satriyo Bayu Aji menunjukkan bagaimana implementasi program CSR di berbagai negara khususnya di Indonesia. “Hasil riset yang saya lakukan menunjukkan bahwa masyarakat punya harapan yang lebih terhadap pelaksanaan program CSR” Ujar Seto menambahkan. Kegiatan Visiting Lecturer ini dimoderatori langsung oleh Kepala Prodi Akuntansi UNISA Yogyakarta, Rigel Nurul Fathah. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini terlihat dari begitu banyaknya pertanyaan yang ditujukan kepada pembicara.  Harapannya melalui kegiatan ini mahasiswa dapat memiliki wawasan terkait penerapan CSR di berbagai belahan dunia dan di Indonesia.

Img 0791 min

Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta kembali meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), bersama 2300 mahasiswa baru dalam kegiatan Masa Ta`aruf (MATAF) hari ke- 4, berhasil memecahkan rekor pembuatan Ecobrick sebanyak 1917 dan makara berbentuk Unisa, di halaman kampus terpadu Unisa Yogyakarta, Jumat (30/09).

Rektor Unisa Yogyakarta Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat menyampaikan dalam sambutannya, bahwa angka 1912 merupakan tahun kelahiran Muhammadiyah dan angka 1917 tahun kelahiran `Aisyiyah.

“Hal ini menjadi suatu kebanggaan bagi Unisa Yogyakarta sebagai kampus di bawah naungan Pimpinan Pusat `Aisyiyah,” ucap Warsiti.

Sri Widayati selaku Representatif MURI mengatakan MURI sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Unisa Yogyakarta, dan diharapkan dapat mengurangi sampah plastik dengan mengolahnya menjadi bentuk yang lebih visioner.

“Ini kedua kalinya Universitas Aisyiyah Yogyakarta meraih rekor MURI, yang pertama adalah Perguruan Tinggi yang melaksanakan akreditasi asesment lapangan daring terbanyak dalam satu bulan, yaitu pada bulan Januari 2021 dan yang ini kami kembali menyaksikan karya spektakuler, 2 karya sekaligus pembuatan Ecobrick terbanyak 1912 mahasiswa, dan kedua Ecobrick tersebut dijadikan konfigurasi tulisan Unisa dengan jumlah terbanyak 1917 ecobrick,” ujar Widayati.

Widayati menambahkan “ Rekor ini mengalahkan rekor sebelumnya sebanyak 1500 Ecobrick dari seluruh pelajar pemprov DKI”. Penyerahan rekor MURI disaksikan oleh 2300 mahasiswa baru Unisa Yogyakarta yang hadir setelah sebelumnya melaksanakan senam pagi bersama di rangkaian kegiatan MATAF.

Unisa yogyakarta gelar jalan sehat, sisipkan pesan peduli lingkungan

Pesan Peduli Lingkungan dan Kesehatan ditebar saat berlangsungnya jalan sehat memperingati  HUT Ke 77 Kemerdekaan Indonesia,  Sabtu (13/8) lalu. Peringatan tersebut dikemas dalam acara Semarak Kemerdekaan UNISA Yogyakarta (SEMERU) 2022 yang berlangsung meriah.  Lebih dari 200 orang memenuhi kampus terpadu UNISA Yogyakarta di Jalan Ring Road Barat Nogotirto Gamping Sleman.

Kepala Biro Humas dan Protokol, Sinta Maharani, menyampaikan saat ini UNISA Yogyakarta sedang menggalakan program Green Campus sehingga dalam kegiatan ini juga disisipkan pesan kepedulian lingkungan. Dalam kegiatan jalan sehat juga diisi dengan kampanye menjaga kebersihan, merawat bumi,  peduli sampah dan pentingnya menjaga lingkungan dan mengaplikasikan pola 3R mulai dari Reuse (penggunaan kembali), Reduce (mengurangi), Recycle(mendaur ulang) sampah. 

  Sementara itu, saat melepas peserta jalan sehat, Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, M.Kep.Sp.Mat., berharap momentum ini dapat lebih meningkatkan interaksi antar pegawai serta meningkatkan dakwah UNISA Yogyakarta dengan konsep menyehatkan masyarakat.

Berbagai  kegiatan dihelat, diantaranya senam, jalan sehat, pemeriksaan kesehatan untuk para pegawai dan lomba 17 Agustusan.  Jalan sehat dimeriahkan dengan pesan dalam bentuk poster dan pamflet yang dibawa keliling para peserta.

Dosen gizi unisa yogya beri cara jitu agar daging qurban bertahan lama

YOGYAKARTA – Hari Raya Idul Adha adalah salah satu hari raya dalam agama islam, hari raya ini juga mengingati kisal dalam Al-Quran tentang kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan Ismail sebagai suatu tindakan ketaatan seorang Nabi Ibrahim kepada Allah SWT. Sebelum ibrahim melakukan pengorbanan, Allah SWT telah menggantinya dengan seekor domba jantan.

Kisah Nabi ibrahim inilah yang menjadi cikal bakal setiap Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban, pada saat hari raya inilah masyarakat banyak yang mengkonsumsi daging baik itu sapi maupun daging kambing.

Tapi, bagaimana ketika masyarakat banyak menerima daging sapi ataupun daging kambing dengan gizi yang terkandung tetap bertahan dan tidak menimbulkan penyakit pada tubuh kita?

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta Muhammad Hafizh Hariawan, S.Gz., MPH menjelaskan ada 2 Metode atau cara ketika kita ingin kandungan gizi pada daging qurban tetap awet dan tidak menimbulkan penyakit.

“Setelah mendapatkan daging qurban, tentukan dulu apakah dagingnya akan langsung diolah atau akan di simpan dalam waktu yang lama. Jika ingin di simpan usahakan sesegera mungkin langsung disimpan, dengan tahapan daging yang sudah diterima tidak usah dicuci terlebih dahulu, ketika daging itu dicuci malah akan menimbulkan peningkatan resiko terkontaminasi silang dari bakteri yang ada di daging dan yang ada di air, hal tersebut akan meningkatkan kemungkinan terkontaminasi kepada peralatan peralatan yang ada di sekitarnya. Selain itu air yang digunakan untuk mencuci daging akan meningkatkan resiko pertumbuhan bakteri dan jamur di dalam daging, hal tersebut akan mempercepat pembusukan daging,” Jelas Hafizh dalam wawancara via WhatsApp, Senin (11/7).

Jika ingin menyimpan daging, Hafizh menambahkan, daging di pindahkan ke tempat tertutup yang bersih lalu disimpan ke freezer yang bersuhu minimal 18 derajat celcius. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan kandungan gizi didalam daging, serta rasa dan tektur dari daging tersebut.

“Hal yang harus diperhatikan adalah daging yang disimpan dalam kondisi yang baik, sebelum dibekukan kita harus memastikan daging tersebut bebas dari kotoran dan lainnya. Jika hal tersebut kita lakukan ,maka kualitas dari daging dan kandungan gizi di dalamnya dapat dipertahankan”.

Jika daging terlihat kotor, dapat dibersihkan dengan cara direbus dalam air mendidih selama 30 menit, jelas Hafizh “Ketika akan mengonsumsi daging qurban, pastikan daging sudah dimasak sampai matang, jangan lupa selalu mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah mengolah daging, serta pisahkan peralatan yang digunakan untuk mengolah daging mentah dengan peralatan dapur lainnya agar tidak terjadi kontaminasi silang,” pungkasnya.

Rayakan idul adha, unisa yogyakarta melaksanakan qurban di kampus terpadu

Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI), Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, menyelenggarakan pemotongan hewan Qurban di Kampus Terpadu UNISA Yogyakarta, pada Senin (11/7).

Dr. Islamiyatur Rokhmah, M.S.I., Ka.LPPI UNISA Yogyakarta menjelaskan bahwa, untuk tahun ini berqurban sejumlah 15 Kambing (11 dari UNISA Yogyakarta, 3 dari Bank Syariah Indonesia, 1 dari gabungan Ormawa UNISA Yogyakarta) dan 1 Sapi. Dari keseluruhan hewan Qurban, 12 ekor Kambing disalurkan ke Desa Binaan dan Padukuhan sekitar Kampus UNISA Yogyakarta.

Padukuhan sekitar kampus terdiri dari Cambahan, Sawahan, Ponowaren, Pundung, Karang Tengah, Mlangi, Nogosaren, dan Ponowaren. Ada juga di Kulonprogo yaitu Galur, Panjatan dan Serangan. Ada pula kerjasama dengan Lazizsmu, Rendang kemasan kaleng atau Rendangmu yang disumbangkan sebanyak 700 kaleng ke daerah terpencil dengan sasaran Guru Taman Kanak-Kanak, Guru Sekolah Dasar dan lainnya. “Harapan saya untuk yang di internal kampus bisa untuk mencakup semua mahasiswa, dan kita belum bisa melaksanakan itu. Tetapi kita sudah ada rencana untuk teman-teman mahasiswa seperti IMM, BEM dan semua Ormawa yang ada di UNISA Yogya, kita akan merencanakan satu tahun sebelumnya atau dari sekarang sampe tahun depan,” jelas Islamiyatur, (eza)