Pay Pay Ahoy Inovasi Mahasiswa UNISA
Perwakilan UNISA berhasil meraih prestasi dalam salah satu kompetisi tingkat nasional, Program Kreativitas Mahasiswa Muhammadiyah (PKMM) yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada tanggal 30 November 2017 lalu. UNISA berhasil meraih gelar juara II berdasarkan penilaian dewan juri pada presentasi produk dan poster. PKMM tersebut merupakan bagian dari agenda Forum Grup Diskusi Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FGDT-PTM) VIII yang berlangsung dalam 3 (tiga) aktivitas utama. Ketiga agenda utama tersebut adalah Seminar Nasional Teknologi Terapan ke V (SNTT V), The First International Conference on Engineering and Applied Technology (ICEAT I), dan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM).
Kelompok PKMM UNISA yang terdiri dari Pilar Rosatria Firyalunfah sebagai ketua, Hamiyawati Qoimatu Dini Alfaruqi, Miftah Khairati Bethan, Baiq Anisa Fatona dan Doddy Sulistyawan Wibowo mengambil bidang Kewirausahaan dalam kompetisi ini. Kebiasaan konsumsi jajanan kurang sehat berdampak negatif terhadap kondisi kesehatan tubuh terutama pada sistem pencernaan. Banyak kasus penyakit pencernaan seperti diare, konstipasi, gastritis dan disentri disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak higienis dan kurang bergizi. Berangkat dari keprihatinan akan semakin maraknya peredaran jajanan yang kurang sehat di masyarakat, Pilar Rosatria Firyalunfah atau yang biasa dipanggil Oca dan rekan satu timnya merasa terpanggil untuk membuat suatu inovasi makanan ringan yang sehat dan higienis. Inovasi yang mereka ciptakan dituangkan dalam sebuah produk makanan yang diberi label Pay-Pay Ahoy. Produk ini adalah hasil modifikasi salah satu jenis kue kering yaitu pie, dengan isian yoghurt dan topping buah segar.
Yoghurt merupakan salah satu produk bioteknologi berupa olahan susu sapi yang telah difermentasi. Manfaat konsumsi yoghurt sangat beraneka ragam, mulai dari memperlancar pencernaan, mencegah infeksi usus hingga mencegah berkembangnya sel-sel kanker pada saluran pencernaan. Oca dan rekan satu timnya yang merupakan mahasiswa Program Studi Bioteknologi UNISA merasa pemanfaatan yoghurt sebagai bahan makanan ringan merupakan solusi tepat untuk masalah yang ditimbulkan oleh maraknya peredaran jajanan tidak sehat di masyarakat. Produk pie yang dibuat memiliki slogan Fresh and Health karena Pay-Pay Ahoy selalu disajikan dalam keadaan baru mengingat yoghurt tidak dapat disimpan dalam suhu ruang dalam waktu yang lama. Pie baru dibuat ketika sudah ada pembeli yang memesan. Isian yoghurt dan topping buah segar membuat produk makanan ini memiliki nilai gizi yang tinggi. Saat ini sudah tersedia 3 varian rasa Pay-Pay Ahoy, yaitu green tea, strawberry dan taro. Permintaan yang dating sudah mencapai 120 pie per hari hingga saat ini. Oca berharap usaha Pay-Pay Ahoy ini kelak memiliki beberapa gerai di berbagai tempat untuk mencukupi permintaan yang dating dari luar provinsi Yogyakarta.