Peran Suami Dapat Meningkatkan Status Kesehatan Mental Ibu

Pelaku kekerasan terhadap anak, 75% adalah perempuan Ibu kandung ataupun Ibu tiri (Forum penanganan kekerasan pada perempuan dan anak, 2017) . Sementara itu 21 Juta anak terlaporkan mengalami kekerasan, 22 diantaranya meninggal dan 70% pelaku adalah ibu kandung mereka–Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI,2010). Hal tersebut di sampaikan oleh Endang Koni Suryaningsih, S.ST.,MSc.Ners-Mid., saat memberikan materi Seminar Nasional Kesehatan “Maternal Mental Health During Pregnancy, Childbirth, and Postpartum (Midwiferyand Psychology Perspective)”, di kampus Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Minggu (16/4) lalu.

Lebih lanjut Koni menjelaskan hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor penyebab antara lain faktor ekonomi, ketidakharmonisan keluarga, kelelahan fisik, kekerasan dari suami, mendapat perlakuan yang sama saat kecil, kegagalan membentuk atatchment saat hamil dan kondisi kesehatan mental ibu.

Koni menambahkan,  suami adalah orang terdekat ibu dan menjadi bagian terpenting dalam melewati masa transisi selama proses kehamilan. Salah satu penelitian menyebutkan bahwa keterlibatan suami secara aktif selama kehamilan, dapat meningkatkan status kesehatan mental ibu serta meningkatkan kesejahteraan janin (Alio, Lewis, Scarborough, Harris, Fiscella, 2013). Status kesehatan mental mencakup perasaan cemas, takut, dan khawatir, timbulnya perasaan tidak mampu, kurangnya rasa percaya diri untuk dapat melalui proses dengan baik, serta perasaan lain selama masa kehamilannya.

Peran suami selama masa kehamilan dapat diartikan sebagai tindakan yang bersifat nyata dan konsisten untuk mendukung istri selama proses kehamilan. Salah satu contoh tindakan nyata adalah dengan mengantarkan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di fasilitas kesehatan. Dalam hal inipun, suami terlibat secara aktif untuk mendiskusikan kecemasan dan kegelisahan yang mungkin dialami oleh pasangan terkait kehamilan. Bersifat terbuka terhadap segala informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan juga merupakan salah satu bentuk dukungan suami terhadap kehamilan istri.

Seminar nasional yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang kesehatan mental maternitas dalam perspektif kebidanan dan psikologi, agar pelayanan maternal tidak sekedar ditinjau dari kesehatan fisik namun juga kesehatan mental, guna terciptanya kesehatan yang menyeluruh ini diikuti oleh kurang lebih 500 peserta.

Beberapa narasumber lain yang turut hadir pada seminar nasional yang digelar oleh HIMABIDA, PIKM Mahkota Puri dan IBI Ranting UNISA ini antara lain Dr. Mufdlilah, M.Sc (Parenting Education Programme During Pregnancy to Birth Gold Generation),  Fitria Siswi Utami, S.SiT., MNS (The Midwife Role to Increase Maternal MentalHealth), Ratna YunitaS, S. Psi.,M.Psi.,Psi.( Maternal Mental Health from Prespective Psychology).