Studium Generale AIK Hadirkan Pakar dari USA

Agama Islam Kemuhammadiyahan (AIK) itu adalah satu kesatuan dengan islamisasi dan internasionalisasi, karena AIK adalah satu tema yang sangat inspiring bukan sebagai pengetahuan tapi sebagai sikap mental yg menjadi perdoman hidup kita. Hal tersebut dikatakan oleh Habib Chirzin, saat Studium Generale AIK, Selasa (8/12).

Studium Generale kali ini menghadirkan Dr. Ermin Sinanovic dari Direktur Riset dan Program Akademik dari International Institute of Islamic Thought dan The Fairfax Institute di Virgina, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa Allah memberikan kita fitrah dan segalanya. Kita diberikan organ yang berbeda tapi bekerja sebagai satu organism, satu keseluruhan. Sekarang saya menggunakan mata untuk beinteraksi kemudian lidah untuk bicara dan kadang saya tersenyum dan serius untuk memberi penjelasanapa yang saya lakukan dan otak bekerja untuk menghasilkan apa yang saya katakan. Dan semua ini adalah ciptaan Allah. Segala sesuatu yang diciptakan Allah ada maknanya. Oleh sebab itu Quran memberi kita selalu peringatan bahwa alam dunia itu datang dari Allah. Ada bulan matahari dan semua itu adalah tanda. Dan tanda itu  selalu digunakan dalam Quran untuk menyampaikan nilai-nilai yg murni dan suci dalam Al Quran.

Lebih lanjut Ermin mengatakan bahwa ada tujuan semua yang diciptakan. Tidak ada yg sia-sia. Ada 5 perkara atau 5 maksud syariah. pertama adalah memelihara agama. Semua yg kita lakukan dan interaksi mesti ada objectif untuk memelihara agama. Bukan untuk merusak agama. Yang kedua adalah memelihara hidup manusia. Ketiga adalah memelihara harta benda. Keempat adalah memelihara akal. Yang kelima adalah memelihara keturunan.

Sementara itu pembicara lain yaitu Dr. Norbani Ismail (Malaysia Chair of Islam in Shouthest Asia di Georgetown University, Washington DC) menjelaskan bahwa yang penting bagi pelajar di STIKES adalah diharapkan menjadi tenaga kesehatan. Jadi apakah peranan kita sebagai pelajar dan ahli kesehatan, kita mesti tahu niatnya harus betul karena Allah. Karena kalau seperti itu pekerjaan kita akan jadi lebih mudah. Jadi kita yakin Allah akan meberikan pahala kepada kita. Kedua sebagai pekerja kesehatan kita mesti mengamalkan apa yang kita pelajari. Artinya mengamalkan akhlak islami. Kita tentu akan memberikan perawatan bukan hanya orang islam tapi juga yang bukan islam. Lalu ada yg terpelajar dan kurang terpelajar. Tentu setiap mereka juga berbeda. Kita sebagai pekerja kesehatan mesti mengetahui siapa yg kita rawat. Bukan artinya nanti memperlakukannya berbeda tapi maksudnya harus kita tunjukkan nilai-nilai keislaman. Misalnya bagiamana kita bicara, ikhlas dalam memberikan pelayanan diagnose.

Studium Generale ini diikuti oleh 300 mahasiswa dari semua program studi yang ada di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta yang sedang menempuh mata kuliah AIK.