Pos

Senam hipertensi 1

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar kegiatan senam hipertensi di Dusun Pundung, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Acara yang berlangsung di Balai Dusun Pundung pada Sabtu (23/8/2025) ini bertujuan mengajak masyarakat, khususnya para lansia dan penderita hipertensi, untuk menjaga kesehatan melalui olahraga ringan.

Kepala Dukuh Pundung, Gunita Kumara, S.Pd., menyampaikan apresiasinya dengan diadakanya kegiatan ini oleh mahasiswa KKN UNISA Yogyakarta dengan banyaknya.

“Senam pagi hipertensi ini menjadi bukti nyata bahwa menjaga kesehatan bisa dimulai dari langkah sederhana yang dilakukan bersama. Semoga dengan tubuh yang sehat, warga Dusun Pundung dapat hidup lebih produktif dan bahagia,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh 17 lansia. Mereka mengikuti setiap gerakan senam yang dipandu oleh mahasiswa KKN UNISA Yogyakarta dan kader kesehatan setempat. Gerakan yang diberikan sudah disesuaikan agar aman dan bermanfaat bagi penderita tekanan darah tinggi.

Setelah senam, para peserta menjalani pemeriksaan kesehatan. Hasilnya, sebagian besar peserta mengalami penurunan tekanan darah, membuktikan bahwa senam ini efektif membantu menjaga stabilitas tekanan darah dan meningkatkan kebugaran.

Program KKN UNISA Yogyakarta ini tidak hanya memberi manfaat kesehatan, tetapi juga menjadi sarana mempererat kebersamaan antarwarga. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang terus dilanjutkan oleh masyarakat Dusun Pundung.

Mahasiswa jepang 2

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali memperkuat kolaborasi internasionalnya melalui KKN Tematik Teknologi Pertanian yang melibatkan mahasiswa Jepang dari Ibaraki University. Nakajima Shie, mahasiswa asal Jepang, tiba di Yogyakarta pada 17 Agustus 2025 dan langsung berinteraksi dengan mahasiswa UNISA Yogyakarta dan masyarakat lokal di Desa Bergan, Wijirejo, Bantul, selama 10 hari.

Kehadiran Nakajima Shie, atau yang akrab disapa Shie-san, menjadi wujud nyata dari kolaborasi global. Ia tidak hanya belajar, tetapi juga berbagi pengetahuan dan perspektif budaya. Salah satu kegiatan yang diikuti adalah kunjungan ke Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta pada 22 Agustus 2025. Di sana, Shie-san mempelajari berbagai teknik, mulai dari kultur jaringan , aklimatisasi pisang, hingga konservasi tanaman.

“Di Jepang, saya hanya mengenal pisang Cavendish dan melihat kurang lebih sekitar 300 variasi pisang di sini sangat membuka wawasan saya,” ujar Shie-san dengan penuh kekaguman.

Selain itu, Shie-san juga ikut serta dalam pelatihan pembibitan vegetatif yang terbuka untuk masyarakat umum. Dalam pelatihan ini, mahasiswa UNISA Yogyakarta membagikan pengetahuan tentang teknik stek batang pada labu madu dan aklimatisasi bibit pisang Cavendish. Teknik pembibitan vegetatif dipilih karena dinilai lebih efisien untuk mempertahankan sifat tanaman induk, terutama untuk benih hibrida yang tidak bisa dibiakkan melalui biji.

Partisipasi Shie-san ikut membangkitkan semangat pelajar lokal. Nizar Abdurrafi, mahasiswa Bioteknologi UNISA Yogyakarta, mengatakan, “Kehadiran Shie-san membuat kami lebih semangat belajar dan berbagi. Kami jadi sadar bahwa ilmu yang kami pelajari bisa berdampak global.”

Program KKN ini juga memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pelatihan pembibitan mendukung SDG 2: Zero Hunger dengan mendorong ketahanan pangan. Kolaborasi antar universitas ini menjadi wujud nyata SDG 17: Partnerships for the Goals , sementara transfer pengetahuan sejalan dengan SDG 4: Quality Education.

Edukasi pencegahan stunting

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 74 Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melaksanakan program pengabdian dengan fokus pada edukasi pencegahan stunting di Kelurahan Notoprajan, RW 07. Program ini melibatkan kader Posyandu Balita sebagai mitra strategi untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada para orang tua balita pada Selasa (26/8/2025).

Stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi masalah serius di Indonesia, terutama pada balita dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Periode emas ini sangat krusial karena berkaitan erat dengan pembentukan tubuh, perkembangan kognitif, dan daya tahan tubuh anak. Kurangnya nutrisi pada fase ini dapat berdampak jangka panjang dan bersifat permanen.

“Pemberian nutrisi yang kurang di tahun-tahun awal kehidupan bisa menghambat tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, edukasi gizi untuk ibu dan keluarga menjadi langkah penting dalam mencegah stunting sejak dini,” jelas Lutfi Purwanto, salah satu anggota KKN Kelompok 74 UNISA Yogyakarta.

Kegiatan ini mencakup diskusi interaktif dengan ibu-ibu balita mengenai pola makan yang tepat, menyediakan gizi harian, serta prinsip Isi Piringku . Tim KKN juga membagikan leaflet edukatif berisi informasi tentang dampak stunting, langkah pencegahan, serta strategi penanganannya.

Lutfi berharap program ini dapat menjadi kebiasaan yang terus dijaga oleh masyarakat. Melalui kolaborasi antara mahasiswa KKN UNISA Yogyakarta, kader posyandu, dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran Posyandu sebagai pusat edukasi tumbuh kembang anak, serta mendorong kesadaran kolektif untuk membangun generasi yang lebih sehat dan unggul di masa depan.

Student exchange

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menorehkan prestasi melalui mahasiswanya yang berkiprah di kancah internasional. Dedi Darmawan, mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Internasional angkatan 2022, berkesempatan mengikuti program International Student Exchange di Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia selama lima bulan.

Dikutip dari media sosial keperawatan, Dedi menceritakan pengalamannya Sabtu ( 31/8). Kesempatan ini menjadi pengalaman berharga bagi Dedi untuk memperluas wawasan, memperdalam ilmu keperawatan, sekaligus mengasah berbagai keterampilan. Selama berada di Malaysia, ia tidak hanya belajar akademik di bidang kesehatan, tetapi juga mengembangkan soft skill seperti komunikasi, public speaking, kemandirian, serta pemahaman lintas budaya. “Program ini meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Selain ilmu, saya juga mendapatkan perjalanan, pertemanan, relasi, hingga soft skill yang sangat berharga,” ungkap Dedi.

Pengalaman unik juga turut mewarnai masa studinya di Malaysia. Menjelang ujian akhir, ia harus beradaptasi dengan sistem ujian yang berbeda, sehingga menuntut strategi belajar yang baru. Bahkan, ia pernah merasakan hangatnya budaya lokal ketika diajak pulang kampung oleh teman kuliah di Malaysia. Dari sana, ia semakin memahami nilai persahabatan lintas negara sekaligus kekayaan tradisi masyarakat setempat.

Dedi juga membagikan pesan motivasi bagi teman-teman mahasiswa UNISA Yogyakarta. “Peluang akan selalu ada untuk yang mau berusaha, jadi manfaatkan setiap waktu untuk belajar,” ujarnya. Ia juga menambahkan kutipan favoritnya, “Lakukanlah sesuatu karena dirimu sendiri, bukan karena orang lain.”

Keikutsertaan Dedi dalam program student exchange ini tidak hanya mengharumkan nama UNISA Yogyakarta di luar negeri, tetapi juga menjadi inspirasi bahwa mahasiswa memiliki peluang luas untuk berkembang dan berkontribusi secara global.

Posyandu balita

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 71 Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta memberikan dukungan nyata dalam kegiatan Posyandu Balita rutin di RW 01 Notoprajan. Bertempat di eks SD Ngabean, kegiatan pada Jumat (15/8/2025) ini menjadi wujud kolaborasi antara pelajar, kader kesehatan, dan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan anak.

Kehadiran mahasiswa KKN UNISA Yogyakarta tidak hanya membantu aspek pelayanan, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan orang tua. Para kader kesehatan setempat melakukan pendataan serta pengukuran antropometri, seperti tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala, sebagai indikator status gizi balita.

Nida Agustiani yang merupakan anggota KKN UNISA Yogyakarta kelompok 71 menjelaskan bahwa mereka aktif dalam memberikan vitamin A, melakukan pemeriksaan kesehatan gigi, serta menyelenggarakan penyuluhan gizi.

“Materi penyuluhan difokuskan pada tahapan tekstur Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat sesuai usia. Untuk memastikan edukasi berkelanjutan, masyarakat juga menerima modul praktis Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dapat diterapkan di rumah,” ujar Nida.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para orang tua. Mereka mendapatkan layanan kesehatan dan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat. Kolaborasi ini mencerminkan sinergi positif dalam upaya menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas. Dengan dukungan ini, Posyandu Balita RW 01 Notoprajan diharapkan dapat memperkuat fungsi preventif dan promotifnya secara berkelanjutan.