Pos

Syawalan

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar acara Syawalan bertajuk “Meneguhkan Spirit Keunggulan Untuk Kebajikan dan Kemajuan Bangsa” pada Rabu (09/04). Acara penuh kehangatan ini bertempat di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, kampus UNISA Yogyakarta, dan dihadiri oleh seluruh jajaran dosen, karyawan, pimpinan universitas, serta para purna tugas yang telah berjasa bagi perkembangan UNISA.

Syawalan yang merupakan tradisi silaturahmi pasca bulan Ramadhan ini menjadi momentum penting bagi keluarga besar UNISA Yogyakarta untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan. Lebih dari sekedar ramah tamah, acara ini juga menjadi wadah refleksi dan peneguhan komitmen seluruh civitas akademika dalam mewujudkan keunggulan semangat yang berorientasi pada kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, dalam penyampaian harapannya agar semangat Ramadhan dan Syawal dapat menjadi landasan yang kuat untuk menyatukan hati dan memperkokoh kolaborasi di lingkungan kampus. Ia menekankan bahwa sebagai institusi pendidikan tinggi, UNISA Yogyakarta mempunyai tanggung jawab besar dalam mencetak generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral dan kepedulian sosial yang tinggi.

“Sebagai institusi pendidikan tinggi, kita mempunyai tanggung jawab moral dan intelektual untuk terus mendorong budaya unggul baik dalam pembelajaran, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Keunggulan semangat itu harus kita arahkan untuk pemberdayaan, serta menjadi motor penggerak kemajuan bangsa Indonesia,” tegas Warsiti.

Acara Syawalan kali ini juga menjadi momen istimewa dengan pemberian penghargaan umroh kepada 10 dosen dan karyawan UNISA Yogyakarta yang telah mengabdi dengan setia selama 15 tahun. Penghargaan ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi dan loyalitas mereka dalam memajukan UNISA Yogyakarta. Selain itu, UNISA Yogyakarta juga memberikan bantuan kepada karyawan yang akan menunaikan ibadah haji pada tahun ini, sebagai wujud kepedulian dan dukungan terhadap kesejahteraan keluarga besar kampus.

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Dr. Siti Noordjannah Djohantini, MM, M.Si, turut menyampaikan sambutannya. Noordjannah menekankan bahwa semangat Syawalan pasca Ramadhan harus terus diaktualisasikan dalam kehidupan bersyarikatan, khususnya dalam memajukan UNISA Yogyakarta sebagai bagian dari gerakan ‘Aisyiyah. Semangat kebersamaan, saling memaafkan, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah yang tumbuh selama Ramadhan diharapkan dapat terus membekas dan mendorong kinerja yang lebih baik.

“Kita hadir di sini dengan penuh kebahagiaan karena telah menuntaskan ibadah Ramadhan tanpa menyia-nyiakan bulan penuh berkah dan ampunan itu dengan sebaik-baiknya,” tutur Noordjannah.

Ia juga mengajak seluruh keluarga besar UNISA Yogyakarta untuk terus berinovasi dan berkontribusi secara nyata dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umat.

Untuk memberikan pencerahan dan memperdalam makna Syawalan, acara ini juga menghadirkan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta, Dr. M. Ikhwan Ahada, S.Ag., MA, sebagai pembicara utama. Dalam tausiahnya, beliau menyampaikan pesan-pesan hikmah tentang pentingnya menjaga semangat kebaikan dan ibadah yang telah dipraktikkan selama Ramadhan, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ikhwan Ahada juga menggarisbawahi peran penting UNISA Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan Muhammadiyah dalam mencetak kader-kader umat dan bangsa yang berakhlak mulia dan berdaya saing tinggi.

Islamic leadership 1

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta terus berbenah diri untuk menjaga kualitas dan daya saingnya di kancah perguruan tinggi nasional. Sebagai bukti komitmen tersebut, UNISA Yogyakarta menggelar Islamic Leadership Training (ILT) bagi para pimpinan, kepala biro, dan kepala unit di lingkungan kampus. Acara yang berlangsung selama dua hari, 25-26 Maret 2025 di Hall Baroroh Baried Gedung Siti Walidah UNISA Yogyakarta, ini mengusung tema “Mengembangkan SDM dan Tata Kelola Organisasi Berbasis Spiritualitas Berkemajuan”.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga dan meningkatkan kualitas yang telah diraih.

“Akreditasi unggul ini bukan akhir, justru awal dari tantangan yang lebih besar. Kita harus mampu mengisi capaian ini dengan inovasi dan perubahan pola pikir,” ujar Warsiti.

Warsiti menambahkan, UNISA Yogyakarta memiliki tanggung jawab besar untuk menanamkan nilai-nilai Islam berkemajuan dalam setiap aktivitas dan programnya. “Kita harus mampu membingkai setiap langkah kita dengan nilai-nilai Islam yang progresif, sehingga UNISA Yogyakarta tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga unggul dalam pengamalan nilai-nilai keislaman,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Dr. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Sc., menekankan pentingnya pelatihan kepemimpinan untuk menghadapi tantangan masa depan.

“Pemimpin tidak boleh kehabisan energi. Kita harus terus bergerak, memberi semangat, dan menciptakan suasana yang menggembirakan,” ucap Noordjannah.

Noordjannah juga mengingatkan bahwa kepemimpinan yang efektif membutuhkan pengembangan SDM dan tata kelola organisasi yang berbasis spiritualitas berkemajuan.

“Nilai-nilai seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan kesetaraan harus menjadi landasan dalam setiap pengambilan keputusan,” jelasnya.

ILT ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pimpinan UNISA Yogyakarta dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar persyarikatan dan membangun sinergi dalam pengembangan universitas. Materi pelatihan dari 5 narasumber yang sangat kredibel dirancang untuk membekali para peserta dengan pemahaman tentang kepemimpinan Islam yang progresif, serta kemampuan untuk mengimplementasikan tata kelola organisasi yang efektif dan efisien.

Dengan pelatihan ini, UNISA Yogyakarta berharap dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang tidak hanya kompeten secara profesional, tetapi juga memiliki integritas moral dan komitmen terhadap nilai-nilai Islam berkemajuan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi UNISA Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah yang unggul dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

Sdm unggul

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan. Langkah ini diwujudkan melalui kegiatan Refreshing Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang wajib diikuti oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan (tendik) pada Senin (24/03).

Mengusung tema “Internalisasi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan untuk Mendinamisasi Etos SDM Unggul,” acara ini bertujuan untuk memperkuat ideologi Muhammadiyah di kalangan civitas akademika UNISA.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat., dalam sambutannya menekankan pentingnya memiliki mentalitas pengusaha bagi seluruh SDM yang ada di UNISA Yogyakarta.

“Kita harus memandang UNISA sebagai sebuah perusahaan yang membutuhkan kerja keras dan inovasi untuk mencapai kesejahteraan,” tegas Warsiti.

Warsiti menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk saling mengingatkan dan memperkuat komitmen dalam memajukan UNISA. “Kita akan bersama-sama merawat dan membawa UNISA menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Dr. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si., mengingatkan bahwa pencapaian keunggulan UNISA tidak diraih secara instan.

“Keunggulan ini adalah hasil dari perjuangan dan ikhtiar panjang yang diwarnai keringat dan air mata,” ungkapnya.

Noordjannah mengajak seluruh elemen UNISA, mulai dari dosen, tendik, pimpinan, hingga BPH, untuk mempertahankan dan meningkatkan keunggulan yang telah diraih oleh UNISA Yogyakarta.

“Keunggulan ini harus kita implementasikan dalam pelayanan terbaik kepada mahasiswa, orang tua, masyarakat, serta Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” tuturnya.

Kegiatan Refreshing AIK ini menghadirkan tujuh narasumber kompeten dari berbagai latar belakang, termasuk unsur Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, PP ‘Aisyiyah, akademisi, dan profesional. Mereka memberikan materi yang mendalam tentang internalisasi nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan dalam konteks pengembangan SDM unggul.

Disabilitas 1

Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta terus melakukan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat tidak terkecuali untuk disabilitas yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Muhammadiyah memiliki akar sejarah sebagai pembela kaum marjinal,” ujar Ketua MPM PP Muhammadiyah, Dr. M. Nurul Yamin, M.Si., disela Forum Inklusi Sosial Pengajian Ramadhan Bersama Komunitas Dampingan MPM PP Muhammadiyah, di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Minggu (23/3/2025).

Yamin mengatakan hal yang ingin dilakukan MPM PP Muhammadiyah dalam pembelaan kaum marjinal ini yaitu melalui pemberdayaan spiritual dan sosial. Seperti dalam kegiatan yang digelar kali ini menjadi bagian dari upaya pemberdayaan. 

“Pemberdayaan ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, kami berkolaborasi, baik di internal Persyarikatan Muhammadiyah maupun dengan para mitra. Dalam gerakan pemberdayaan terhadap kaum marginal, tentu kami sudah memperhitungkan aspek efisiensi. Bagaimanapun, gerakan ini harus tetap berjalan dan tidak boleh terhenti,” ungkap Yamin.

Menurut Yamin, efisiensi yang dilakukan pemerintah, bukan menjadi alasan mengabaikan masyarakat atau kaum marjinal yang membutuhkan. Oleh karena itu, Muhammadiyah melakukan berbagai terobosan.

“Strategi yang kami gunakan adalah ekonomi sirkular, yaitu ekonomi berbasis pemberdayaan yang saling menghidupi di dalam ekosistem Muhammadiyah. Misalnya, hasil dari Jamaah Tani Muhammadiyah dikonsumsi oleh amal usaha Muhammadiyah, termasuk produk-produk seperti beras dan telur,” ungkapnya.

Yamin mengatakan sebagian besar kegiatan berfokus pada pemberdayaan melalui jejaring internal Muhammadiyah. “Yang selalu kami tekankan adalah bahwa meskipun kita mengalami keterbatasan material, kita tidak boleh miskin secara mental. Mentalitas kita harus tetap kaya, meskipun secara ekonomi terbatas. Karena banyak orang yang berlimpah materi, tetapi memiliki mentalitas yang miskin,” kata Yamin.

Yamin mengungkapkan saat ini ada sekitar 1.500 komunitas yang dibina atau diberdayakan MPM PP Muhammadiyah. “Pemberdayaan ini salah satunya bertujuan membangun mentalitas yang kuat,” ujar Yamin.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. mengatakan agenda kali ini untuk membangun jaringan akar rumput. “Mudah-mudahan agenda ini juga membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi kita semua,” ungkap Warsiti.

Warsiti mengatakan kegiatan ini juga sejalan dengan visi dan nilai yang dijunjung Unisa Yogyakarta, yaitu inklusivitas, pemberdayaan, dan penguatan peran masyarakat akar rumput dalam membangun kesejahteraan bersama. “Kehadiran kami di tengah masyarakat menjadi bagian penting dalam menopang pembangunan bangsa, sekaligus mewujudkan visi kami di Yogyakarta dan di tingkat nasional,” ujarnya.

Pada kesempatan ini Unisa Yogyakarta juga melaunching Beasiswa Al-Maun, yaitu Beasiswa Anak Asuh Unggulan Muhammadiyah. Beasiswa ini merupakan bantuan Pendidikan Perguran Tinggi dari bentuk sinergitas Unisa Yogyakarta dengan MPM.

Bagikan sembako

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar kegiatan Ta’awun Sosial Ramadhan 1446 H di Kantor Kelurahan Notoprajan, Kamis (20/03). Dalam kegiatan ini, UNISA Yogyakarta membagikan 40 paket sembako kepada warga Notoprajan.

Selain pembagian sembako, UNISA Yogyakarta juga memberikan penyuluhan tentang pencegahan stunting yang disampaikan oleh dosen gizi UNISA Yogyakarta.

Mantri Pamong Praja Kemantren Ngampilan, Anif Luhur Kurniawan, menyampaikan apresiasi atas perhatian UNISA Yogyakarta terhadap warga Notoprajan yang merupakan kelurahan binaan.

“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian UNISA Yogyakarta selama ini kepada warga Notoprajan,” ujar Anif.

Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdilah, S.SiT., M.Sc., mengatakan bahwa bulan Ramadhan mengajarkan kesabaran dan keikhlasan. Ia pun mengapresiasi atas antusias kehadiran warga dalam kegiatan Ta’awun Sosial tersebut.

“Sinergitas antara UNISA Yogyakarta dan masyarakat Notoprajan harus terus dijaga dan ditingkatkan,” tutur Mufdilah.

Dalam kesempatan tersebut, UNISA Yogyakarta juga memberikan paket alat kesehatan kepada Kepala Puskesmas Notoprajan.